Menuju konten utama

Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Mandek Karena Gagal Genjot Investasi

Sri Mulyani menyebut seharusnya investasi bisa tumbuh dua digit (double digit) agar pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh 7 persen.

Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Mandek Karena Gagal Genjot Investasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (26/8/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan mandeknya pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen terjadi karena kegagalan pemerintah menggenjot investasi masuk ke Indonesia. Sri Mulyani menyebut seharusnya investasi bisa tumbuh dua digit (double digit) agar pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh 7 persen.

“Dia (investasi) harusnya bisa double digit. Kita terus menerus berada di bawah ini. Perekonomian jadi turun,” kata Sri Mulyani dalam diskusi di Financial Times (FT)-AIIB Summit di Grand Hyatt, Selasa (26/11/2019).

Per kuartal III 2019, BPS mencatat Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi hanya tumbuh 4,21 persen, melambat dibanding kuartal III 2018 sebesar 6,96 persen

Sri Mulyani mengatakan masuknya investasi ini menjadi penting sebab pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN untuk mendorong perekonomian. Hanya saja, ia mendapati kinerja investasi memang belum seperti yang diharapkan.

“Investasi harus dijaga. Kita tidak bisa mengandalkan akumulasi APBN,” ujarnya.

Atas dasar itu, Sri Mulyani menyebutkan pemerintah tengah mengubah regulasi untuk memudahkan investasi masuk ke Indonesia. Salah satunya tercermin dari perombakan aturan dengan skema omnibus law. Selain itu, investasi yang diperlukan juga terkait dengan infrastruktur yang masih perlu dibuat lebih merata di Indonesia.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah ingin membenahi pembuatan kebijakan agar lebih konsisten, dalam hal ini koordiansi antara pusat dan daerah maupun antar kementerian. Ia mengatakan hal ini menjadi tantangan saat Indonesia sendiri menerapkan sistem demokrasi dan desentralisasi bagi pemerintah daerah.

“Mereka belum tentu punya fokus yang sama,” kata dia.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan