Menuju konten utama

Menkes Yakin Tak akan Ada Lonjakan Kasus COVID-19 saat Nataru

Menkes Budi Gunadi Sadikin beralasan penularan subvarian baru Omicron di Indonesia telah menurun.

Menkes Yakin Tak akan Ada Lonjakan Kasus COVID-19 saat Nataru
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan pembawa acara Podcast Antara Rully Yuliardi di Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (10/11/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini tidak akan ada lonjakan kasus COVID-19 saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Ia beralasan penularan subvarian baru Omicron di Indonesia telah menurun.

"Mudah-mudahan tidak ada [lonjakan kasus COVID-19] karena varian barunya sudah turun sekarang," ujar Budi dikutip dari Antara, Kamis (15/12/2022).

Budi menjelaskan lonjakan kasus COVID-19 bukan disebabkan oleh mobilitas, tapi akibat munculnya varian baru. Sementara varian baru yang ditemukan di Indonesia seperti XBB maupun BQ.1 sudah melewati puncak penularannya.

Berkaca pada angka penularan yang sudah menurun, Budi meyakini saat momen libur Natal dan Tahun Baru nanti tak akan terjadi lonjakan kasus COVID-19.

Sementara perihal subvarian BN.1, Budi mengatakan belum ada laporan yang menyebut subvarian tersebut dapat memicu lonjakan kasus COVID-19.

"BN.1 itu di luar di dunia belum ada yang membuktikan mereka bisa berpengaruh (terhadap lonjakan)," kata dia.

Kementerian Kesehatan RI melaporkan Subvarian Omicron BN.1 yang terdeteksi di Indonesia berjumlah 20 kasus sejak kali pertama dideteksi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022.

"Kami menemukan satu varian yang berbeda dengan yang lain. Ini yang lagi kami monitor, apakah ini akan menjadi penyebab peningkatan kasus atau tidak di Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.

Nadia mengatakan 20 kasus BN.1 di Indonesia hingga saat ini dilaporkan dari DKI Jakarta sebanyak sembilan kasus, Jawa Tengah lima kasus, Kepulauan Riau tiga kasus, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan masing-masing satu kasus.

Menurut Nadia, BN.1 merupakan sublineage dari BA.2.75 yang merupakan turunan dari varian Omicron. Di dunia, BN.1 pertama kali dilaporkan pada akhir Juli 2022 di India.

Saat ini, kasus BN.1 dilaporkan di Amerika Serikat, Inggris, Austria, Australia, dan India.

Baca juga artikel terkait LONJAKAN KASUS COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan