Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Menkes: Tren Kasus Positif Menurun bukan karena Tes Berkurang

Menurut Menkes Budi, jumlah kasus positif menurun lantaran dampak PPKM dan puncak penularan kasus COVID-19 saat libur natal dan tahun baru sudah lewat. 

Menkes: Tren Kasus Positif Menurun bukan karena Tes Berkurang
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam telekonferensi pers dari Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Screnshoot/Youtube/Sekretariat Presiden)

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kasus konfirmasi positif harian dan perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit dalam tren penurunan sejak dua minggu terakhir.

Menkes dalam keterangan pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu, memastikan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia mulai melandai dilihat dari tren penurunan kasus positif COVID-19 harian yang juga dikonfirmasi dengan tren penurunan perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit.

"Kami double check dengan data di rumah sakit untuk memastikan penurunan kasus konfirmasi benar terjadi, atau karena jumlah tes yang turun. Kita lihat jumlah pasien di rumah sakit sudah turun secara konsisten dalam dua minggu," kata Budi.

Bahkan Menkes menyebutkan jumlah pasien baru yang datang untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit juga menurun dalam dua minggu terakhir.

Budi menyebut turunnya kasus konfirmasi positif COVID-19 harian di Indonesia bukan dikarenakan jumlah tes yang berkurang dari hari biasanya, melainkan memang tren kasusnya yang sudah melewati puncak dan mulai menurun.

Budi menampik pendapat dari berbagai kalangan yang mengatakan bahwa penurunan kasus COVID-19 dikarenakan menurunnya tes yang dilakukan.

Menkes menyebut penurunan jumlah tes memang selalu turun secara konsisten di saat hari libur nasional maupun di akhir pekan. Menkes BGS mengatakan penurunan jumlah tes belakangan ini lantaran libur panjang Hari Raya Imlek.

Sedangkan mengenai penyebab turunnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, Menkes mengungkapkan bukan dampak dari vaksinasi yang telah dilakukan.

Menkes Budi menganalisa bahwa turunnya kasus dalam dua minggu terakhir dikarenakan puncak penularan kasus COVID-19 yang disebabkan oleh mobilitas tinggi saat libur natal dan tahun baru sudah terlewati.

"Setiap ada liburan panjang, mobilitas manusia tinggi maka akan terjadi kenaikan konfirmasi kasus 30 hingga 40 persen. Sehabis naik, karena virus ini dalam 14 hari akan mati dengan sendirinya, jadi kasus setelah libur natal dan tahun baru telah terlampaui, itu sudah turun," kata Budi.

Penyebab kedua, menurut Budi, adalah dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang diterapkan oleh pemerintah sejak awal Januari 2021.

"Turunnya kasus konfirmasi dan turunnya perawatan di rumah sakit berdasarkan fundamental. Puncak liburan nataru sudah tercapai, PPKM yang berdampak di masyarakat sehingga mengurangi laju penularan. Dengan data ini terlihat jelas bahwa sudah ada tren penurunan kasus konfirmasi dan penurunan perawatan rumah sakit," kata Budi.

Sebagai catatan, tren kasus positif dan tes COVID-19 Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Pada 14 Februari 2021, jumlah orang terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia bertambah 6.765 orang, sehingga kasus kumulatif menjadi 1.217.468 kasus. Sementara jumlah tes hanya terhadap 24.250 orang. Jumlah ini paling rendah sejak November 2020.

Pada 15 Februari 2021, jumlah kasus baru bertambah 6.462 kasus, sehingga kumulatif kasus nasional mencapai 1.223.930 kasus. Angka tersebut berasal dari tes yang dilakukan terhadap 26.378 spesimen dengan 19.626 orang yang diperiksa dari 88.669 suspek.

Pada 16 Februari 2021, jumlah kasus baru bertambah 10.029 kasus, sehingga kumulatif kasus nasional mencapai 1.233.959 kasus. Namun jumlah tes masih berada di kisaran angka 20 ribu, tepatnya 28.167 spesimen dengan 26.156 orang yang diperiksa dari 86.960 suspek.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Restu Diantina Putri