Menuju konten utama

Menkes Tidak Mau Kasus Gizi Buruk di Papua Terulang Lagi

Kadis Kesehatan Asmat menjelaskan salah satu penyebab turunnya program imunisasi karena program pembentukan kampung-kampung baru tidak diimbangi dengan penambahan jumlah petugas kesehatan.

Menkes Tidak Mau Kasus Gizi Buruk di Papua Terulang Lagi
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Kementerian Kesehatan meminta jajarannya untuk meningkatkan kinerjanya di Papua, terutama dalam memberikan imunisasi dan penanganan gizi kepada anak-anak dan balita sehingga kasus gizi buruk tidak terjadi lagi di wilayah itu.

"Saya titip imunisasi dan jangan lagi ada gizi buruk, kita memang harus kerja keras," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek kepada pegawai Dinas Kesehatan se-Provinsi Papua di Timika, Jumat (26/1/2018).

Nila memperingatkan, apabila masalah gizi balita dan anak-anak tidak mampu terselesaikan, maka hal itu akan berdampak pada keberhasilan program imunisasi.

"Daya tahan tubuh rendah pada anak gizi buruk menyebabkannya rentan terserang penyakit meski mengikuti program imunisasi," jelas Nila.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai mengatakan program imunisasi di sebagian kabupaten Papua masih di bawah 30 persen. Hal itu jauh di bawah Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan yang memandatkan cakupan imunisasi 100 persen.

Pada 2014, cakupan imunisasi di Kabupaten Asmat berada di angka 102 persen. Namun cakupan imunisasi di Asmat terus menurun pada tahun-tahun berikutnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Asmat Pieter Pajalla menjelaskan salah satu penyebab turunnya cakupan program imunisasi di Asmat karena program pembentukan kampung-kampung (desa) baru tidak diimbangi dengan penambahan jumlah petugas kesehatan. Pada 2017, cakupan imunisasi di Asmat berada pada angka 60 persen.

Sementara itu, cakupan imunisasi tertinggi di seluruh Papua ditempati di Kabupaten Biak Numfor dengan angka 120 persen. Sedangkan di Kabupaten Mimika, cakupan imunisasinya baru berada pada kisaran 80 persen, namun belum tervalidasi.

Baca juga artikel terkait GIZI BURUK

tirto.id - Kesehatan
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto