Menuju konten utama

Menkes: Kasus Impor Jemaah Haji Pengaruhi Prediksi Puncak COVID

Kendati demikian Budi belum menyampaikan secara spesifik jumlah jemaah haji Indonesia yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Menkes: Kasus Impor Jemaah Haji Pengaruhi Prediksi Puncak COVID
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). P ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

tirto.id - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan prediksi puncak kasus COVID-19 di Indonesia pada akhir Juli 2022 dapat berubah karena pengaruh importasi kasus yang dibawa jemaah haji ke Tanah Air.

"Kita lihat dengan pulangnya jemaah haji, kita lihat profilnya, mungkin agak berubah, karena memang jemaah haji pada berdatangan dan ada beberapa juga yang kena (terkonfirmasi positif ) COVID-19," kata Budi Gunadi Sadikin dalam agenda peluncuran kit diagnostik molekuler BioColoMelt-Dx di RS Darmais Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Namun Budi belum menyampaikan secara spesifik jumlah jemaah haji Indonesia yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Sebelumnya, Kemenkes bersama sejumlah pakar epidemiologi memperkirakan puncak kasus COVID-19 di Indonesia terjadi pada akhir Juli 2022 mencapai 20.000 lebih kasus aktif.

Semula, prediksi itu diukur berdasarkan pengamatan yang terjadi di Afrika Selatan sebagai negara asal penyebaran varian BA.4 dan BA.5 di sejumlah negara, termasuk di Indonesia yang kini mencapai 81 persen lebih kasus.

Kenaikan kasus di Afrika Selatan dalam sebulan terakhir, kata Budi, hanya sepertiga dari kenaikan kasus di puncak Omicron BA.1. Hospitalisasi atau pasien yang dirawat di rumah sakit hanya sepertiga dari puncak Omicron.

Jika Indonesia meniru pola yang terjadi di Afrika Selatan, kata Budi, diperkirakan puncak kasus di Tanah Air mencapai 30 persen dari puncak Omicron, atau setara 20.000-an pasien dan setelah itu akan turun kembali.

"Kalau sementara kita lihat sampai sekarang, BA.4 dan BA.5 masih lebih tinggi kenaikannya," katanya.

Kalau dibandingkan dengan negara lain, kata Budi, India kenaikannya hampir serupa dengan Indonesia. Peningkatan kasus BA.4 dan BA.5 yang lebih tinggi justru melanda Inggris, Portugal, Amerika dan Jepang.

"Prancis dan Amerika sudah di atas 100.000 kasus, termasuk Singapura, Jepang," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan Budi Sylvana yang dikonfirmasi terkait jumlah jemaah haji Indonesia yang tertular COVID-19, belum memberikan komentar hingga tenggat pengiriman berita ke meja sunting.

Baca juga artikel terkait PUNCAK KASUS COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Restu Diantina Putri