Menuju konten utama

Menkes Investigasi Kematian Misterius Dokter Spesialis di Papua

Dokter bernama Mawartih Susanty ini ditemukan tewas di dalam rumah dinasnya pada Kamis (9/3). Hingga kini, belum diketahui penyebabnya.

Menkes Investigasi Kematian Misterius Dokter Spesialis di Papua
Ilustrasi orang meninggal dunia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki dugaan penyebab kematian seorang dokter spesialis paru yang bertugas di Kabupaten Nabire, Papua.

Budi menjamin proses penyelidikan ini akan berjalan transparan, terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

“Jaminan dari saya masalah ini akan dibuka secara transparan karena itu juga yang diminta oleh pihak keluarga. Tapi tentunya ini butuh proses sesuai aturan,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (13/3/2023).

Dokter bernama Mawartih Susanty ini ditemukan tewas di dalam rumah dinasnya pada Kamis (9/3). Hingga sekarang, belum ada keterangan resmi terkait penyebab kematian dokter yang kerap disapa dokter Mawar ini.

Jenazah Mawar telah diterbangkan dari Nabire ke Kota Makassar untuk selanjutnya dimakamkan hari ini (13/3).

Budi menjelaskan bahwa mendiang Mawar adalah sosok dokter yang penuh dedikasi, cinta dan penuh tanggung jawab pada profesinya. Kecintaannya ini dibuktikan dengan menjadi dokter spesialis paru satu-satunya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama 6 tahun.

“Sesudah mendapatkan beasiswa yang bersangkutan harus bertugas di tempat terpencil dan tertinggal. Itu menunjukkan dedikasi beliau yang luas biasa,” ujar Budi.

Kementerian Kesehatan bersama Kepolisian RI masih melakukan penelusuran untuk mengetahui penyebab pasti kematian Mawar.

Menkes menjelaskan, meninggalnya Mawar telah menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk terus meningkatkan jaminan keamanan kepada tenaga kesehatan yang bertugas terutama di wilayah terpencil dan tertinggal.

“Saya akan berkomunikasi dengan Kapolri dan Pemerintah Daerah bagaimana layanan kesehatan tetap berjalan dengan adil dan merata, namun harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik untuk dokter dan tenaga kesehatan,” terang Budi.

Budi menekankan, dokter yang bertugas di daerah terpencil dan tertinggal harus mendapatkan jaminan keselamatan, keamanan dan kesehatan dari pihak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi meminta masyarakat untuk tidak berasumsi dulu terkait penyebab kematian dokter Mawar.

“Mengenai informasi penyebab kematian yang beredar di media dan sosial media, kami meminta seluruh pihak untuk menunggu pengumuman hasil otopsi untuk menghindari misinformasi,” kata Adib beberapa waktu lalu.

PB IDI juga meminta pemerintah memperhatikan perihal jaminan keamanan dan keselamatan dokter yang bertugas di daerah terpencil dan daerah konflik.

Adib mengingatkan, sebelumnya juga ada kasus dokter Soeko yang meninggal saat peristiwa kerusuhan Wamena tahun 2019 serta kekerasan yang terjadi pada sejumlah tenaga kesehatan dan penyerangan pada fasilitas kesehatan di Pegunungan Bintang, Papua pada tahun 2021.

“PB IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah untuk mendorong berkembangnya layanan kesehatan di Indonesia. Namun kendala pemerataan dokter spesialis di daerah terutama wilayah terpencil akan sulit diatasi apabila hal-hal seperti jaminan keamanan dan keselamatan serta akses infrastruktur tidak diperbaiki oleh pemerintah,” pungkas Adib.

Baca juga artikel terkait KEMATIAN MISTERIUS DOKTER DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri