Menuju konten utama

Menkes: Berdasar Data BPJS, Kanker Habiskan Biaya Rp2,7 Triliun

Data BPJS Kesehatan menunjukan kanker menjadi penyakit tertinggi nomer dua setelah struk.

Menkes: Berdasar Data BPJS, Kanker Habiskan Biaya Rp2,7 Triliun
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memberikan sambutan pada pembukaan pertemuan pertama Kepala Otoritas Regulatori Obat (NMRAs) negara anggota OKI di Jakarta, Rabu (21/11/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebut penyakit kanker menunjukan angka cukup tinggi. Hal ini membuat negara melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan harus menanggung biaya hingga Rp2,7 triliun karena penyakit tersebut.

"Kalau melihat data BPJS Kesehatan menunjukan kanker menjadi penyakit tertinggi nomer dua setelah struk. Yang menjadi beban negara mencapai Rp2,7 triliun," ujarnya dalam pembukaan acara Hari Kanker Seduni di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Merujuk data yang dilansir dari Kemenkes per 31 Januari 2019, kanker di Indonesia menapaki urutan ke-8 di Asia Tenggara dan 23 di Asia.

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk. Lalu diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Kemudian kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

"Sebetulnya 43 persen kanker bisa dicegah dengan tidak merokok, berakhitivitas fisik 30 menit, diet sehat seimbang, dan tidak minum alkohol. Apakah kita bisa melakukan ini?" ujar Menkes.

Menkes menyadari bahwa menekan angka kanker merupakan pekerjaan yang tidak mudah namun tak mustahil untuk dilakukan. Untuk itu ke depannya, ia akan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penting pola hidup sehat.

"Sebab kanker itu tergantung dari pola hidup kita yang mau sehat atau tidak. Kami juga akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan pemahaman pada masyarakat mengenai kanker," ujarnya.

Baca juga artikel terkait BPJS KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Irwan Syambudi