Menuju konten utama

Menkes Apresiasi Siswa Palangka Raya yang Temukan Obat Kanker

Siswa Palangka Raya penemu obat kanker itu adalah Anggina Rafitri, Aysa Aurealya Maharani dan Yazid Rafli Akbar.

Menkes Apresiasi Siswa Palangka Raya yang Temukan Obat Kanker
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengapresiasi tiga siswa asal Palangkaraya, di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019). tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengapresiasi tiga siswa asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berhasil melakukan penelitian obat kanker dari akar bajakah.

Mereka adalah Anggina Rafitri, Aysa Aurealya Maharani, Yazid Rafli Akbar, siswa asal SMAN 2 Palangka Raya.

"Saya mengapresiasi juga kepada guru-gurunya yang telah membantu. Sampai gurunya membelikan mencit [tikus percobaan], mencitnya dibikin tumor, lalu dikasih air Bajakah kok tumornya mengecil," ujar di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).

Nila pun merasa bertambah senang lantaran penelitian tersebut sampai dilakukan di Lampung. Bahkan, kata dia, akar bajakah ternyata anti terhadap radikal bebas sehingga dapat mencegah kanker.

"Ini untuk masyarakat yang memerlukan, kita ingatkan ini punya jamu secara heritage, dibuat jadi herbal dan fitofarmaka. Dari Litbangkes bersedia untuk terus meneliti sampai akhirnya bermanfaat," ujarnya saat

Kemudian, ia juga mengapresiasi salah satu siswa dari British School, Jakarta yang meneliti tentang Glukometer. Siswi tersebut bernama Celestine.

Menurut Nila, sebelumnya untuk mengetahui penyakit Diabetes Melitus harus melakukan cek darah dengan cara ditusuk menggunakan jarum. Namun Celestine dapat mengecek penyakit tersebut hanya melalui suhu tubuh penderitanya saja.

"Secara ilmu fisika, ternyata uji cobanya ada bedanya, mengenai gula darah di tubuh kita. Kami sangat kagum dengan pemikiran luar biasa [Calastine]. Walau ketepatannya sudah mendekati, tapi harus diteliti lebih lanjut," ucapnya.

Salah satu Siswi SMA 2 Palangkaraya, Anggina Rafitri pun mengatakan penelitian ini sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur Kalimantan Tengah. Selain itu, ia pun berharap penelitiannya tersebut dapat didukung oleh pemerintah setempat.

"Harapan kami akar bajakah sebagai obat kanker dan jadi solusi bagi kemanusiaan," tuturnya.

Baca juga artikel terkait OBAT KANKER atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto