Menuju konten utama

Menkes Akui Indonesia Tengah Kekurangan Ribuan Dokter & Perawat

Imbas penambahan kasus dan fasilitas rumah sakit, Indonesia kekurangan 20 ribu perawat dan sekitar 3 ribu dokter.

Menkes Akui Indonesia Tengah Kekurangan Ribuan Dokter & Perawat
Pekerja menggotong tabung untuk melakukan pemasangan pipa oksigen di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di kawasan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/7/2021).ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui tengah kekurangan tenaga kesehatan dan dokter imbas penambahan kapasitas rumah sakit dan tempat tidur khusus pasien COVID-19. Pemicu lain adalah banyaknya nakes terpaapt Corona.

Indonesia, katanya, perlu sekitar 16 ribu sampai 20 ribu perawat dan sekitar 3 ribu dokter akibat penambahan kasus. Khusus untuk kebutuhan dokter, pemerintah mendorong sekitar 3.900 dokter magang yang telah selesai magang untuk membantu penanganan COVID. Kemudian untuk mempercepat rekrutmen, perawat yang sudah lulus sekolah akan langsung digerakkan untuk praktik.

"Atas instruksi Bapak Presiden, kami akan bicara dengan Pak Menteri Pendidikan bagaimana bisa menggerakkan perawat-perawat ini lebih cepat masuk ke praktik," kata Budi, Senin (12/7/2021).

Kemenkes telah memastikan vaksinasi dosis ketiga kepada tenaga kesehatan dengan vaksin Moderna asal Amerika Serikat. Tujuannya untuk membentengi nakes dari paparan virus.

Nakes berada di garda terdepan banyak berguguran. Berdasarkan data Tim Mitigasi COVID PB Ikatan Dokter Indonesia ada 458 dokter meninggal akibat COVID-19. Paling banyak berdasar provinsi berasal dari Jawa Timur dengan 95 dokter.

"Rencananya akan sesegera mungkin setelah kita finalisasi distribusi dengan asosiasi dokter, perawat, bidan untuk melakukan vaksinasi ketiga dengan Moderna bagi mereka. Dan akan dimulai secepat-cepatnya untuk melindungi mereka sebagai salah satu garda terdepan kita yang harus kita lindungi," kata Budi.

Indonesia telah memastikan menerima 3 juta dosis vaksin Moderna untuk pengiriman pertama dari Amerika Serikat. Pengiriman berikutnya sekitar 1,5 juta dosis. Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengeluarkan izin pemakaian darurat vaksin Moderna di Indonesia.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali