Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Menilik Usaha Parsel & Kue Kering Kala Tak Ada Lagi Pembatasan

Audriene bercerita, pada 2021 saat pembatasan aktivitas masyarakat masih ketat, ia hanya mendapat orderan tidak sampai 100 box.

Menilik Usaha Parsel & Kue Kering Kala Tak Ada Lagi Pembatasan
Pekerja menyusun bingkisan parcel di salah satu toko penjualan parcel lebaran di Pekanbaru, Riau, Selasa (12/5/2020). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc.

tirto.id - Para pedagang parsel bisa bernapas lega usai pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri 2022. Situasi ini berbeda dari dua lebaran sebelumnya saat pergerakan warga dibatasi sehingga berimbas pada sejumlah sektor usaha, seperti takjil untuk buka puasa hingga pesanan hampers dan parsel jelang lebaran. Namun, tahun ini, bisnis musiman ini kembali bergeliat.

Dinda Audriene Mutmainah, salah seorang pengusaha parsel mengaku, pesanan hampers dan parsel lebaran tahun ini sudah naik 2 kali lipat dibanding Idulfitri 2021. Pesanan yang masuk saat ini baru sebagian, kata Audriene. Ia memprediksi pesanan akan semakin bertambah setelah Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan, baik ASN maupun pekerja swasta cair.

“Alhamdulilah banyak banget. Masyaallah, kenaikan penjualan lebih dari 2 kali lipat di tahun ini. Tahun ini kalau total bisa lebih dari 200 box, total semua,” kata Audriene kepada reporter Tirto, Senin, 18 April 2022.

Audriene bercerita, pada 2021 saat pembatasan aktivitas masyarakat masih ketat dan mudik lebaran dilarang, ia hanya mendapat orderan tidak sampai 100 box. “2021 itu aku untung bersih di bawah Rp1 juta,” kata dia.

Berbeda dengan tahun ini, kata Audriene, baru pertengahan puasa saja ia telah mengantongi laba kurang lebih Rp3 juta. Ia memprediksi orderan akan terus naik hingga jelang lebaran nanti.

“Bismillah, pas THR PNS dan swasta cair, orderan nambah lagi,” kata dia.

Audriene mengatakan, pada lebaran tahun ini banyak konsumen yang memesan kue kering, roti kepang, hingga hampers cookies coffee bean. Ia mengaku sejak awal Ramadan sudah berhasil menjual 400 pcs atau sekitar hampir 200 box.

“Yang paling laku start Rp48 ribu kue kering, roti kepang isi 1 sampai Rp180 ribu yang hampers coffee bean,” kata dia.

Hal serupa dialami Verda Nano. Ia mengaku, penjualan paket hampersnya juga mengalami kenaikan di tahun ini. Ia berharap tahun ini pekerja swasta dan ASN mendapatan THR penuh agar pesanan parselnya bertambah jelang pekan ketiga Ramadan.

“Sebagai pengusaha hampers tentu seneng banget dengar THR PNS cair bareng tukin karena sudah 2 tahun enggak sama tukin, kan. Meski tukin juga cuma 50 persen tapi Insya Allah dongkrak konsumsi. THR swasta juga harus 100 persen, enggak seperti tahun lalu ada pengecualian-pengecualian,” kata dia kepada reporter Tirto.

Verda berharap meski pelonggaran ini masif dilakukan pemerintah, namun sebaiknya protokol kesehatan tetap tetap diperketat, seperti memakai masker dan rajin cuci tangan. Hal ini penting dilakukan sebagai langkah antisipasi.

“Takutnya setelah lebaran ada gelombang Covid selanjutnya. Kalau itu terjadi nanti malah ada pembatasan lagi dan neken konsumsi lagi,” ujar dia.

Bisnis Kue Kering

Kabar baik juga datang dari bisnis kue kering. Business Development Manager J&C Cookies, Farhan Basyir mengatakan, sejak pandemi mereda, pihaknya mulai menambah kuota produksi tahun ini. Produksi J&C Cookies bahkan sudah dimulai sejak Januari 2022 dengan total 500 lusin kue/hari. Stock ini akan dijual pada masa Ramadan dan Idulfitri tahun ini.

“Tahun 2020, kan, parah ya. Penjualan kami anjlok 40 persen, kemudian di 2021 sudah lebih baik menuju ke normal sebelum pandemi. Kemudian sekarang kami naikan produksi 20 persen,” kata dia kepada reporter Tirto, Senin (18/4/2022).

Farhan sebut, pada 2021 J&C Cookies baru mulai produksi dua bulan sebelum Ramadan. Berbeda dengan tahun ini yang sudah mulai produksi sejak Januari 2022. Hal ini tidak terlepas dari situasi kasus Covid-19 yang mulai terkendali dan pelonggaran aktivitas masyarakat oleh pemerintah.

Saat ini, skema penjualan juga sudah membaik. Misal mal sudah boleh buka, kemudian perizinan jam usaha juga sudah mulai dilonggarkan. Hal tersebut akan membantu menaikkan angka penjualan ke kondisi normal sebelum pandemi, kata dia.

“Tahun ini kami memang naikkan produksi sampai 20 persen, tapi kami juga kurangi varian dari 40 ke 20 varian agar penjualan lebih terfokus pada kue yang lebih minestream, orang udah kenal rasa kuenya, hal ini juga untuk menghindari orang enggak jadi beli karena takut rasanya enggak cocok, jadi kami pilih kue yang sudah terkenal saja,” kata dia.

Ia berharap, tidak ada lagi aturan dan pembatasan yang mendadak dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut tentu akan mengganggu proses penjualan kue yang saat ini stoknya sudah tersedia dan tinggal dipasarkan ke konsumen.

“Kan kue itu gak bisa online ya, kalau online takutnya rusak, remuk. Jadi kebanyakan konsumen beli langsung. Kami harap enggak ada lagi kebijakan darurat ya seperti pembatasan lagi agar penjualan enggak terganggu seperti beberapa tahun lalu,” kata dia.

Pemerintah Mulai Longgarkan Aturan

Saat ini, pemerintah tidak lagi memperketat pergerakan orang dan melonggarkan waktu buka serta tutup sektor usha, termasuk UMKM. Faktor penularan COVID-19 yang dinilai cukup terkendali sampai angka vaksinasi yang sudah tinggi membuat pemerintah semakin memberikan ruang bagi UMKM untuk kembali melakukan aktivitas berjualan seperti biasa.

Bahkan saking terkendalinya, pemerintah pada akhir Maret 2022 memutuskan untuk mengizinkan masyarakat melakukan mudik lebaran Idulfitri 2022. Tentu dengan berbagai persyaratan ketat, seperti mematuhi protokol kesehatan hingga vaksinasi booster.

Presiden Joko Widodo mengatakan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia membaik. Sehingga pemerintah memutuskan untuk melonggarkan beberapa kebijakan, salah satunya perihal aktivitas beribadah di bulan suci Ramadan.

“Tahun ini umat muslim dapat kembali menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers daring, Rabu, 23 Maret 2022.

Jokowi juga memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik lebaran asal memenuhi cakupan vaksinasi. “Dengan syarat sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali booster," ujarnya.

Jokowi hanya melarang pejabat dan pegawai pemerintahan melaksanakan kegiatan buka puasa bersama atau tradisi kunjung rumah saat lebaran nanti.

“Semoga tren yang semakin membaik ini dapat kita pertahankan dan saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak,” kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PARSEL LEBARAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz