Menuju konten utama

Menilik Pergerakan IHSG & Proyeksi Saham Berpotensi Cuan di 2023

Ajaib Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak di atas level 7.000 - 7.200 di tahun ini.

Menilik Pergerakan IHSG & Proyeksi Saham Berpotensi Cuan di 2023
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/12/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Ajaib Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak di atas level 7.000 - 7.200 di tahun ini. Performa IHSG akan diwarnai oleh pesta demokrasi yang akan digelar pada 2024 mendatang.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani mengatakan, secara historis performa IHSG satu tahun sebelum diselenggarakan pemilihan umum (pemilu) presiden dalam 3 periode terakhir sebagian besar ditutup menguat. Misalnya pada pemilu periode 2009, 2014 dan 2019 IHSG mengalami penguatan masing-masing 13,2 persen, 10,9 persen dan 7,7 persen.

"Secara keseluruhan, berdasarkan pertimbangan kondisi makro ekonomi di atas, seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih kokoh. Kami melihat IHSG berpotensi bergerak di atas level 7.000 - 7.200 di 2023," kata dia dalam analisis yang diterima Tirto, Rabu (11/1/2023).

Dia melihat ada beberapa sektor pilihan yang berpeluang untuk mengalami akselerasi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global saat ini hingga beberapa periode ke depan. Diantaranya sektor keuangan, metal mining dan consumer, dan telekomunikasi diyakini cukup memiliki prospek dan ketahanan yang baik.

1. Sektor Keuangan

Sektor keuangan menjadi sektor yang berpotensi diuntungkan sejalan dengan daya beli masyarakat yang masih kokoh. Hal ini tercermin pada pertumbuhan penyaluran kredit secara nasional pada November 2022 tumbuh 10,8 persen YoY dan diproyeksikan masih akan berlanjut seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.

Adapun secara historis satu tahun sebelum diselenggarakannya pemilu sektor keuangan selalu mengalami penguatan, misalnya pada pemilu 2009, 2014 dan 2019.

Saham Unggulan : BBCA BBRI.

2. Sektor Consumer

Sektor konsumen primer berpotensi menguat pada 2023 terdorong dari beberapa faktor, diantaranya, daya beli masyarakat yang cukup resilient, kenaikan upah minimum pada 2023, kenaikan anggaran subsidi dari pemerintah, efek domino menjelang tahun politik 2024, dan penurunan harga komoditas yang dapat memperbaiki margin laba yang sepat tergerus akibat kenaikan beban pokok produksi.

Saham Unggulan : INDF, AMRT.

3. Sektor Metal Mining

Perppu Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja diproyeksikan akan membawa investasi langsung ke Indonesia salah satunya untuk meningkatkan hilirisasi mineral logam. Optimisme ini sejalan dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menaikkan target investasi di tahun 2023 sebesar 16,7 persen menjadi Rp1.400 triliun dari Rp1.200 triliun di 2022.

Secara kumulatif realisasi investasi per September 2022 telah mencapai Rp892,4 triliun, PMA sebesar Rp479,3 triliun atau menyumbang 53,7 persen, sedangkan PMDN sebesar Rp413,1 triliun atau berkontribusi sebesar 46,3 persen.

Adapun PMA per September 2022 didominasi oleh sektor logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan total investasi 8,5 miliar dolar AS atau meningkat 70 persen YoY, serta berpotensi mengalami pertumbuhan sejalan dengan diterapkannya Perppu Nomor 2 tahun 2022.

Aktivitas industri manufaktur Cina yang kian menguat akibat pelonggaran Zero Covid Policy juga meningkatkan permintaan pada sektor ini. Sementara itu, komoditas emas sendiri dapat menjadi pilihan ditengah permintaan yang berpotensi meningkat sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Saham Unggulan : MDKA, ANTM

4. Sektor Telekomunikasi

Sektor telekomunikasi menjadi sektor menarik menjelang pemilu, di mana trafik pengguna layanan internet akan meningkat. Karena platform online digunakan sebagai ruang publik untuk menyalurkan aspirasi. Berdasarkan historis sektor telekomunikasi menguat pada satu tahun sebelum pemilu.

Sementara itu, sektor ini juga memiliki prospek baik di tengah penetrasi internet yang terus tumbuh. Hal ini tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat 62,10 persen populasi di Indonesia telah mengakses internet hingga 2021. Angka tersebut melesat dibanding 2020 sebesar 53,73 persen dari total populasi.

Saham Unggulan : EXCL, ISAT.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Baca juga artikel terkait PROYEKSI IHSG atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang