Menuju konten utama

Menikmati Anime di Netflix

Netflix memutuskan untuk menayangkan anime. Demografi penonton merupakan alasan utama Netflix memilih anime

Menikmati Anime di Netflix
Ilustrasi Netflix. Getty Images/iStock Editorial

tirto.id - Jika anda memiliki akses ke Netflix dan tak punya kegiatan apapun minggu ini, menonton beberapa film animasi Makoto Shinkai bisa jadi pilihan. Beberapa filmnya seperti The Garden of Words dan The Place Promised in Our Early Days sedang ditayangkan dengan kualitas terbaik. Setelah mengumumkan akan menayangkan live action seri yang diadaptasi dari manga Death Note, kini Netflix banyak menayangkan seri anime baik klasik maupun baru untuk para penontonnya. Mengapa Netflix memilih anime ini?

Netflix jelas mengejar dua hal sekaligus. Pertama para penonton anime yang kini telah menjadi kelompok usia mapan Gen X, serta para penggemar baru anime milenial. Salah satu seri yang ditayangkan seperti Samurai X merupakan anime yang telah tayang sejak 1996. Sementara Castlevania adalah produksi orisinal Netflix yang dibuat pada awal Juli tahun ini dan merupakan adaptasi dari game yang sangat laku. Tidak berhenti sampai di situ, layanan streaming global ini juga mengharapkan akan ada beberapa judul segar untuk ditayangkan.

Netflix memang sedang menyasar kelompok penonton geek yang menggilai produk kebudayaan populer. Setelah mengumumkan seri The Witcher, Netflix juga dikabarkan akan membuat beberapa tayangan baru dari animasi terkenal di Jepang. Pada Anime Slate 2017 di Tokyo baru-baru ini, Netflix mengumumkan setidaknya ada 12 judul baru anime yang akan diproduksi untuk mereka. Tayangan ini akan dibuat bertahap dan berkala, setelah tahun ini Castlevania, mereka akan menayangkan beberapa anime baru dan remake sekaligus.

Baca juga:

Anime pertama yang dipastikan tayang pada musim semi 2018 adalah A.I.C.O. Incarnation yang akan dibuat oleh Bones, studio yang memproduksi seri anime adaptasi manga seperti My Hero Academia, Eureka 7, dan Soul Eater. A.I.C.O adalah tayangan orisinal yang akan dibuat seri khusus untuk Netflix dan belum pernah ditayangkan sebelumnya. Anime ini akan mengambil latar kota Tokyo di masa depan, dan menghadirkan karakter utama bernama Aiko yang kehilangan seluruh keluarganya dalam insiden yang disebut “Burst”. Beberapa tahun kemudian Aiko menemukan tempat awal mula insiden dan rahasia tubuhnya.

Tayangan lain yang dipastikan muncul adalah adaptasi lain dari seri klasik Devilman yang bertajuk Devilman Crybaby. Film ini akan dipimpin produksinya oleh Masaaki Yuasa, sutradara dari Ping Pong: The Animation. Devilman merupakan karya penting dari mangaka legendaris jepang Go Nagai. Seri ini akan menghadirkan Akira Fudo, anak muda yang memiliki kemampuan iblis dan terlahir sebagai dengan keputusan untuk menyelamatkan dunia dari iblis atau membiarkannya. Animasi ini akan diputar pada 2018.

Pada 2016 Netflix menghabiskan lima miliar dolar untuk membuat tayangan orisinal seperti Stranger Things, House of Cards, dan servi Marvel seperti Luke Cage. Tahun ini mereka diperkirakan akan menghabiskan enam miliar dolar. Angka itu dua kali lipat dana yang biasa disediakan oleh layanan streaming selain ESPN yang biasa menghabiskan dua miliar dolar untuk menayangkan NFL. Dengan memproduksi tayangan sendiri, Netflix tidak harus takut bahwa mereka mesti menghentikan seri itu. Karena beberapa seri yang ada di layanan streaming ini adalah sewa yang bisa habis dan dihentikan penayangannya.

Infografik Anime netflix

Mengapa Netflix banyak mengeluarkan uang untuk tayangan anime? Jawabannya terletak pada selera tontonan milenial dan sebagian kecil generasi Z yang menjadi konsumen Netflix. Pada kuartal pertama 2015 dari 50 juta pelanggan tetap Netflix, 68 persen berasal dari usia 16-24 tahun. Angka itu didapat dari survei online yang dilakukan di Amerika dari 7.890 responden yang berusia 16-64 tahun. Sebagai perbandingan pada awal 2016, diketahui 54% pengguna Netflix di Inggris berusia 16-24 tahun. Pada 2017, angka pelanggan Netflix naik menjadi 98,85 juta orang, dengan 85 persen merupakan kelompok usia 18-35 tahun . Statistik lain juga menunjukkan bahwa setiap minggu ada ada satu miliar tayangan Netflix yang ditonton dan selam 2016 ini Netflix telah membuat 1.000 jam konten orisinal.

Tentu angka itu masih perlu ditelaah lebih jauh, berapa orang dari 98,85 juta pelanggan yang membuka Netflix untuk tayangan anime? Sayang data ini belum bisa menunjukkan secara spesifik kelompok umur mana dan tayangan anime mana yang paling banyak ditonton. Tapi beberapa layanan streaming lain juga mulai meningkatkan konten animasi mereka. One-Punch Man yang diputar di Hulu pada 2016 membuat layanan ini populer dan meningkatkan pelanggan di Amerika Serikat sepanjang musim semi. Sejauh ini Crunchyroll dan Funimation, merupakan dua layanan streaming khusus anime yang memiliki jutaan pelanggan.

Netflix tentu tak bisa bersaing dengan konten Funimation, tapi dengan $10 per bulan, seorang fans anime akan rela mengeluarkan uang untuk menonton tayangan anime yang tak ada di Crunchyroll dan Funimation. Lembaga analisa pasar dan teknologi Frost & Sullivan, menyebut bahwa banyak pelanggan layanan streaming yang berlangganan lebih dari satu kanal untuk keragaman tontonan. Kabar bahwa Netflix akan menghadirkan Saint Seiya dan Godzilla sebenarnya telah membuat banyak penggemar kebudayaan populer heboh. Mengapa dua seri ini penting?

Kabar bahwa Netflix akan menghadirkan ulang seri klasik Godzilla yang bertajuk Monster Planet sebenarnya langkah berani. Toho Studios, pemegang lisensi dan studio yang memproduksi film-film awal Godzilla, menyebut bahwa kerja sama ini tidak akan sekali. Setidaknya mereka akan memproduksi tiga film sekaligus yang dimulai dengan pembuka Godzilla: Monster Planet. Film ini akan mengambil latar di bumi pada tahun 2048. Dunia modern dikuasai oleh kaiju membuat manusia melakukan ekspedisi pencarian planet baru. Namun, saat mereka tak menemukan planet yang bisa dibuat tempat tinggal, manusia memutuskan untuk melawan para raksasa ini.

Bagi banyak generasi yang berusia di atas 30 tayangan seperti Cowboy Bebop (1998), Trigun (2000), Saint Seiya: Knights of the Zodiac (1986) merupakan tontonan yang menemani tumbuh mereka di masa kecil. Rencana Netflix untuk memproduksi ulang seri Saint Seiya membuat mereka gembira. Bagi generasi Milenial ini adalah vakansi ke masa lalu, bagi Generasi Z ini adalah tontonan penting untuk mengetahui bagaimana seri Saint Seiya modern (Saint Seiya: Legend of Sanctuary 2014) dimulai.

Seri klasik lain yang akan dibuat oleh Netflix adalah Baki yang diangkat dari manga tentang perjuangan anak muda dalam bela diri. Baki terobsesi menjadi manusia terkuat dalam bela diri untuk bisa mengalahkan capaian ayahnya. Di manga, Baki menghadirkan elemen gore dan dewasa juga gambar dengan sensualitas yang pekat. Ini menjadi penting karena seperti yang diketahui bahwa anime atau manga bukan hanya konsumsi anak-anak. Orang dewasa juga bisa menikmati tema dewasa yang dibuat dalam bentuk animasi.

Baca juga artikel terkait NETFLIX atau tulisan lainnya dari Arman Dhani

tirto.id - Film
Reporter: Arman Dhani
Penulis: Arman Dhani
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti