Menuju konten utama

Menhub Optimistis KCJB Mendongkrak Daya Saing RI

"Kereta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Menhub Optimistis KCJB Mendongkrak Daya Saing RI
Rangkaian comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat menjalani persiapan untuk uji coba dinamis di jalur Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nz

tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan jajaran menterinya untuk mengawal proyek pembangunan kereta cepat (KJCB). Harapannya bisa meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.

Budi menuturkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan proyek tersebut rampung Juni 2023. Kemudian diharapkan kereta bisa beroperasi untuk kepentingan komersial pada Juli 2023.

"Pak Luhut (Menko Marves), Pak Erick (Menteri BUMN), dan saya ditugaskan bapak Presiden untuk mengawal proyek ini. kereta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita," kata Budi dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (30/1/2023).

Budi menuturkan KCJB bisa mengatasi berbagai masalah. Salah satunya soal kemacetan.

“Kami tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan,” bebernya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara pertama yang mempunyai kereta cepat dengan kecepatan 360 km/jam. Dia mengungkapkan, kereta cepat tersebut dibangun dengan racikan teknologi tinggi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM di bidang perkeretaapian.

“Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi, dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun,"ungkapnya.

"Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru, agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi kedepannya,” tambahnya.

Sementara itu, dia mengklaim untuk mempersiapkan operasional KCJB yang matang, pemerintah telah bekerja sama dengan dua perusahaan konsultan asal Inggris. Yaitu The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia.

Budi juga mengakui proyek tersebut masih terus berlangsung. Beberapa pekerjaan terus diselaikan. Mulai dari track laying, sistem aliran listrik atas, penyiapan akses dan integrasi antar moda. Persiapan tersebut diharapkan bisa mempermudah masyarakat dalam menggunakan moda transportasi.

"Mobilitas masyarakat dalam menggunakan proyek kereta KCJB, diharapkan mampu berjalan dengan lancar dan aman. Masyarakat bisa nyaman dan memberikan dampak signifikan dari sisi perekonomian Indonesia," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin