Menuju konten utama

Menhub Instruksikan Kapal-kapal Bisa Segera Beroperasi di Patimban

Instruksi tersebut dikeluarkan karena program pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat sudah mulai rampung.

Menhub Instruksikan Kapal-kapal Bisa Segera Beroperasi di Patimban
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (09/01/2019). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/ama.

tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan agar semua pihak mengupayakan Pelabuhan Patimban segera beroperasi sehingga kapal-kapal bisa segera merapat. Instruksi tersebut dikeluarkan karena program pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat sudah mulai rampung.

“Progres pembangunan berjalan baik. Kita ingin pelabuhan Patimban ini dapat memberikan suatu kebanggaan dan memberi manfaat maksimal bagi perekonomian nasional,” jelas dia Senin (7/6/2021).

Arahan itu ditujukan untuk Kapal Tol Laut, Kapal ASDP dan Kapal Pelni, baik itu yang mengangkut barang maupun penumpang. Budi Karya menjelaskan, rencananya kapal tol laut dengan tujuan ke sejumlah daerah seperti Belawan, Medan dan Pulau Natuna juga akan singgah di Pelabuhan Patimban.

Sedangkan untuk kapal ASDP, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat akan berkoordinasi dengan Gaikindo dan beberapa brand mobil terkemuka agar mengupayakan potensi pengiriman kendaraan. Untuk pengiriman kendaraan dengan kapal rute Panjang, Pontianak, dan Makassar, akan dilayani 2 kapal ASDP, dengan target 4 trip dalam sebulan.

Sementara, untuk kapal penumpang, Kemenhub meminta PT Pelni untuk membuka rute dari dan ke Pelabuhan Patimban. Seperti misalnya dari: Surabaya yang menuju Tanjung Priok singgah di Pelabuhan Patimban minimal 4 kapal.

Mengenai progresnya pembangunan Pelabuhan Parimban untuk paket 1 telah mencapai 99,8% yang terdiri dari dermaga peti kemas 420 x 34 meter berkapasitas 250.000 TEUs, dermaga kendaraan 300 x 33 meter berkapasitas 218.000 CBU, area reklamasi 60 hektare, dan area kolam pelabuhan.

Kemudian, paket 2 yang terdiri dari pengerjaan breakwater, seawall, dan pengerukan alur pelayaran saat ini progresnya telah mencapai 91,4%.

Sementara itu, untuk pengerjaan jembatan penghubung yang masuk dalam paket 3 saat ini progresnya mencapai 69,2%. Ditargetkan pengerjaan paket telah selesai pada akhir tahun 2021.

"Untuk paket 4 pekerjaan access road sudah selesai 100%. Namun masih ada sedikit kekurangan pada sisi ramp on/ramp off menuju pelabuhan yang akan segera diselesaikan," jelas Budi Karya.

Selanjutnya, untuk pembangunan fase 1-2 yang terdiri dari Paket 5 dan 6 berupa pembangunan car terminal, gedung perkantoran, terminal kontainer, Menhub menargetkan selesai paling lambat pada 2023.

Pelabuhan Patimban dibangun untuk mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok yang mengakomodir 52 persen dari lalu lintas kontainer internasional di Indonesia. Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan jalan tol dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.

Untuk menyelesaikan proyek seluas 654 hektare itu pemerintah membutuhkan investasi cukup besar. Presiden Joko Widodo bahkan mengatakan untuk tahap pertama, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp29 triliun. Sementara total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan itu hingga selesai mencapai Rp50 triliun. Presiden bahkan menyebut nantinya sebagian besar yang masuk ke Patimban adalah untuk ekspor mobil ke Australia, New Zealand, dan negara ASEAN lainnya.

Baca juga artikel terkait PELABUHAN PATIMBAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti