Menuju konten utama

Mengenang Kurt Cobain, Usai Kematiannya 25 Tahun Lalu

Mengenang Kurt Cobain vokalis band Nirvana

Mengenang Kurt Cobain, Usai Kematiannya 25 Tahun Lalu
kurt cobain.foto/rollingstone.com

tirto.id - Kurt Cobain lahir pada tanggal 20 Februari 1967 di Aberdeen, Washington, AS dan meninggal tepat 25 tahun yang lalu, yaitu tanggal 5 April 1994 karena bunuh diri.

Dia terkenal sebagai vokalis, gitaris dan penulis lagu untuk band grunge Nirvana. Britannica menulis, Cobain di masa kecilnya hidup bahagia sampai akhirnya dia berubah menjadi seorang yang emosional ketika kedua orang tuanya bercerai saat usianya sembilan tahun.

Sejak remaja, hidupnya mulai bermasalah, mulai dari tempat tinggal yang tidak menentu dari rumah teman ke teman hingga terkadang di bawah jembatan. Ia mulai menggunakan narkoba dan sesekali melakukan vandalisme.

Hidupnya kian membaik pada tahun 1980-an sejak dia mulai bermusik dengan anggota band sludge rock lokal, Melvins, dan membuat rekamannya sendiri pada tahun 1985 dari beberapa lagu ciptaannya bersama drummer Melvins yang menarik perhatian Krist Novoselic.

Setelah itu di tahun 1987, Cobain dan Novoselic sepakat membentuk band Nirvana dan merekrut drummer untuk merekam kaset demo mereka dan juga melakukan pertunjukkan sederhana di wilayah Northwest.

Musiknya kian berkembang dengan merilis lagu pertama Nirvana yang berjudul “Love Buzz” dengan perekrutan Chad Channing sebagai drummer baru yang membuat kemajuan di kancah musik Seattle saat itu, sebagaimana ditulis Biography.

Nirvana merilis album pertama mereka yang berjudul Bleach di tahun 1989, namun sayang albumnya belum bisa meraih kesuksesan yang berarti. Tetapi, album tersebut dapat menunjukkan ciri khas mereka dengan penulisan lagu Cobain yang bergaya heavy metal dan punk.

Pada tahun 1991, Nirvana menandatangi kontrak dengan label besar, Geffen Records, dan merilis album studio kedua mereka bertajuk “Nevermind” yang memberikan Nirvana julukan "grunge".

Albumnya berhasil meraih posisi teratas di tangga musik dengan singlenya yang berjudul “Smells Like Teen Spirit” juga menjadi pencapaian terbesar mereka dan menetapkan Cobain sebagai penulis lagu bertalenta.

Namun, dengan popularitasnya yang semakin meningkat, Cobain merasa kehilangan kendali yang mana dia mulai menggunakan heroin untuk mengurangi depresi dan beberapa masalah kesehatan lainnya.

Cobain menjalin kasih dengan Courtney Love hingga menikah pada tahun 1992 dan memiliki seorang putri bernama Frances Bean. Namun, pernikahannya dengan Courtney pun dibangun dari ketidakstabilan dimana keduanya merupakan pecandu berat.

Hingga di suatu waktu membuat putrinya didesak untuk dibawa oleh layanan sosial karena penggunaan heroin keduanya saat sedang mengasuh.

Setelah pengadilan hak asuh yang sulit tersebut, akhirnya pengadilan memutuskan keduanya untuk tetap mengasuh putri mereka. Namun, di tahun 1993 mereka kembali mengalami perselisihan dengan adanya tindak kekerasan dan berebut senjata.

Di tahun yang sama, setelah kasus tersebut Nirvana kembali merilis album bertajuk In Utero yang meraih chart nomor 1. Lirik lagu Cobain sebagian mencerminkan pribadinya, seperti tentang kemarahannya terhadap industri rekaman dalam lagu "Radio Friendly Unit Shifter" dan kelembutannya tentang Courtney dalam lagu “Heart-Shaped Box".

Keberhasilan dalam album barunya tidak membuat Cobain menjadi lebih baik, kondisi psikologinya memburuk yang mana pada 18 Maret 1994 dia dilaporkan meminum obat dan mengunci dirinya di lemari dengan senjata.

Hingga pada 5 April 1994 di Seattle, Cobain ditemukan meninggal di belakang wisma belakang rumahnya. Dia menembakkan senapan dimulutnya yang membuat dirinya tewas seketika.

Saat ditemukan tewas, Cobain meninggalkan pesan panjang dimana dia menulis untuk penggemarnya, serta istri dan anak perempuannya. Kematiannya telah secara resmi dianggap sebagai aksi bunuh diri saat dirinya berusia 27 tahun.

Baca juga artikel terkait MUSISI MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Musik
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Yulaika Ramadhani