Menuju konten utama

Mengenal Vaksin Influenza untuk Memproduksi Antibodi Pencegah Virus

Vaksin flu ini dapat merangsang tubuh untuk memasang antibodi terhadap infeksi virus influenza.

Mengenal Vaksin Influenza untuk Memproduksi Antibodi Pencegah Virus
Ilustrasi obat Rabies. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak dokter, ilmuwan, dan para pekerja medis profesional mengatakan bahwa vaksin flu merupakan cara aman dan efektif dalam melindungi individu melawan influenza atau virus flu.

Vaksin biasanya diberikan melalui injeksi (suntik) yang berisi virus non-aktif dalam jumlah yang kecil.

Virus-virus di dalam vaksin tidaklah berbahaya, mereka dimaksudkan untuk memicu tubuh manusia untuk memproduksi antibodi untuk melawan virus-virus tersebut.

Dikutip dari laman resmi Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), vaksin direkomendasikan untuk orang-orang yang berisiko mengalami penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh virus influenza.

Vaksin ini dapat merangsang tubuh untuk memasang antibodi terhadap infeksi virus influenza.

Melansir laporan dari CDC, Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melakukan pencegahan flu. Namun, bukan berarti Anda benar-benar tergaransi bebas flu sepanjang tahun seperti yang disebutkan iklan di atas.

Anda masih bisa terdampak flu meskipun telah melakukan vaksinasi. Virus flu bisa jadi masuk sesaat sebelum vaksinasi dilakukan atau selama periode tubuh mengembangkan kekebalan pasca vaksin.

“Bisa jadi virus yang menginfeksi tidak termasuk dalam jenis virus vaksin,” tulis laporan CDC.

Vaksin Influenza sendiri dapat diberikan kepada orang yang sehat diatas 12 tahun, dan tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki alergi telur, protein ayam, atau komponen vaksin. Penundaan pemberian vaksin akan dilakukan jika sedang mengalami demam, kejang ataupun infeksi akut.

Ada efek samping yang ditimbulkan setelah pemberian vaksin ini. Pertama, yakni reaksi lokal seperti nyeri dan kemerahan di sekitar area bekas suntikan. Kedua, yakni reaksi sistemik yang menyebabkan demam, nyeri otot, dan kelelahan.

Lalu ketiga, yakni reaksi anafilaktik yang jarang sekali terjadi. Meskipun sangat jarang, resiko terjadinya sindroma Guillain-Barré dapat sedikit meningkat pada penerima imunisasi influenza dibandingkan dengan orang yang tidak diimunisasi, meskipun mekanismenya belum diketahui.

Infografik SC Vaksin Influenza

Infografik SC Vaksin Influenza. tirto.id/Tino

Dilansir dari MayoClinic, virus influenza sendiri merupakan salah satu virus musiman yang selalu berada di udara.

Virus ini bisa ditularkan melalui batuk, bersin, bahkan berbicara. Virus influenza, menyebabkan penyakit influenza, atau flu yaitu infeksi yang menyerang sistem pernapasan (hidung, tenggorokan, dan paru-paru).

Vaksin influenza sudah banyak digunakan oleh orang-orang di negara-negara barat, seperti di Amerika.

Mengingat Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, yang dikutip dari Medical News Today, bahwa sebaiknya orang-orang diatas usia enam bulan harus sudah menerima vaksin flu.

Ini termasuk untuk orang-orang diatas usia 65 tahun, baik mereka yang hamil, ataupun mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung.

Meskipun tidak bekerja sebanyak 100 persen efektif, vaksin influenza masih menjadi pertahanan terbaik untuk melawan flu.

Di Indonesia, vaksin flu diperlukan karena negara ini termasuk tropis, sehingga flu bisa terjadi tak hanya di musim penghujan. Apalagi, negara tropis juga menjadi daerah favorit hewan, terutama unggas, dalam melakukan persinggahan.

Fakta ini diafirmasi oleh Farida Camalia, National Techical Advisor Survailans Food and Agriculture Organization (FAO), Organisasi Pangan dan Pertanian di bawah naungan PBB. Virus flu tidak hanya menular antarmanusia, tapi juga bisa terjadi dari hewan ke manusia (zoonosis).

WHO menyatakan manusia dapat terinfeksi virus avian influenza (flu burung) subtipe A (H5N1), A (H7N9), dan A (H9N2), serta virus influenza babi subtipe A (H1N1), A (H1N2) dan A (H3N2).

“Penyakit akan muncul jika ada interaksi antara tiga host, yakni makhluk hidup termasuk hewan dan manusia, patogen serta lingkungan,” jelas Farida.

Baca juga artikel terkait VAKSIN FLU atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH