Menuju konten utama

Mengenal Tingkatan Kecemasan, Pengertian, dan Penyebabnya

Tingkatan kecemasan yang bisa dialami setiap orang beragam, mulai dari tingkat ringan, sedang, berat, hingga panik.

Mengenal Tingkatan Kecemasan, Pengertian, dan Penyebabnya
Ilustrasi kecemasan. foto/istockphoto

tirto.id - Perasaan cemas bisa muncul kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Tingkatan kecemasan yang bisa dialami setiap orang beragam, mulai dari tingkat ringan, sedang, berat, hingga panik.

Kecemasan seringkali ditunjukkan dengan gejala-gejala seperti gelisah, tidak nyaman, tidak tenang, kurang konsentrasi bahkan perubahan emosional. Ini sebenarnya merupakan hal yang normal dan dapat terjadi pada siapa saja.

Meskipun disebut normal, rasa cemas pada tingkatan tertentu dapat menjadi suatu tanda adanya masalah serius, seperti gangguan kecemasan (anxiety disorder). Ini tentu perlu diwaspadai khususnya bagi orang-orang yang sering mengembangkan gejala kecemasan ekstrem.

Pengertian Kecemasan atau Anxiety

Melansir Healthline kecemasan atau anxiety merupakan suatu respons natural dari dalam tubuh dalam menghadapi kondisi stres.

Bentuk kecemasan yang muncul dari dalam tubuh setiap orang juga berbeda-beda. Terdapat beberapa gejala yang timbul karena adanya gangguan kecemasan, seperti denyut jantung meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, perasaan gelisah, dan sulitnya seseorang untuk berkonsentrasi.

Sementara itu, menurut Wilkinson mendefinisikan kecemasan sebagai suatu bentuk keresahan, perasaan tidak nyaman yang disertai respon autonomis individu, serta adanya perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya atau ancaman.

Perasaan cemas merupakan hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari. Namun apabila rasa cemas yang muncul tidak dapat terkendali, maka besar kemungkinan bahwa itu bukan hanya perasaan cemas yang wajar melainkan sudah menjadi gangguan kecemasan.

Faktor Penyebab Kecemasan Atau Anxiety

Secara umum, terdapat beberapa penyebab gangguan kecemasan yang sebagian besar muncul dari interaksi kompleks faktor biologis dan lingkungan. Menurut Mayo Clinic, berikut faktor-faktor penyebab gangguan kecemasan:

  • Perbedaan kimia dan fungsi otak
  • Genetika
  • Perbedaan dalam cara ancaman dirasakan
  • Perkembangan dan kepribadian

Selain faktor di atas juga terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko adanya gangguan kecemasan, yaitu:

1. Kepribadian

Seseorang yang memiliki kepribadian pemalu atau cenderung menghindari sesuatu yang berbahaya memiliki kemungkinan bahwa akan lebih rentan terhadap gangguan kecemasan umum daripada orang lain.

2. Genetika

Gangguan kecemasan umum juga dapat terjadi karena pengaruh genetika. Seseorang yang memiliki kerabat dengan gangguan kecemasan, berisiko mengembangkan kondisi serupa.

3. Pengalaman

Seseorang yang memiliki gangguan kecemasan umum biasanya memiliki riwayat pengalaman hidup yang traumatis atau negatif selama masa kanak-kanak atau setelah dewasa.

Sebagai contoh, seseorang yang mengidap penyakit kronis atau gangguan kesehatan mental lainnya. Hal itu tentunya dapat meningkatkan risiko adanya gangguan kecemasan di dalam dirinya.

Tingkatan Kecemasan: Ringan, Sedang, Berat, dan Panik

Sementara itu, gangguan kecemasan yang dialami oleh seseorang itu memiliki beberapa tingkatan mulai dari kecemasan tingkat ringan hingga kecemasan tingkat panik. Berikut tingkatan-tingkatan kecemasan:

1. Kecemasan Ringan

Gangguan kecemasan yang pada umumnya sering dirasakan oleh kebanyakan individu, yaitu kecemasan ringan. Hal ini bisa dikatakan normal karena kecemasan ini sudah biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kecemasan ringan cenderung membuat seseorang menjadi lebih waspada, perhatiannya meningkat, serta masih mampu untuk memecahkan masalahnya.

2. Kecemasan Sedang

Gangguan kecemasan sedang menyebabkan seseorang menjadi lebih fokus pada hal-hal yang penting atau prioritas dan mengesampingkan hal-hal yang tidak penting.

Kecemasan sedang ditandai dengan beberapa hal seperti menurunnya perhatian dan penyelesaian masalah, menjadi tidak sabar dan mudah tersinggung, tanda-tanda vital meningkat, sering mondar-mandir, dan sebagainya.

3. Kecemasan Berat

Kecemasan berat membuat seorang individu cenderung lebih memfokuskan diri pada suatu hal yang spesifik tanpa bisa berpikir mengenai hal-hal yang lain.

Tanda-tanda orang yang mengalami kecemasan berat biasanya mengembangkan tanda-tanda berikut:

  • kesulitan berpikir;
  • menyelesaikan masalah kurang baik;
  • merasa takut dan bingung;
  • menarik diri;
  • cemas;
  • kesulitan melakukan kontak mata;
  • mondar-mandir;
  • gemetar;
  • berbicara dengan cepat;
  • mengeluarkan banyak keringat;
  • rahang menegang dan menggertakkan gigi.

4. Panik

Ketika seseorang yang terkena gangguan kecemasan sudah ada pada tingkat panik, maka hal tersebut berkaitan dengan kekuatan dan teror yang membuatnya menjadi kehilangan kendali.

Perasaan panik akan membuat seseorang menjadi disorganisasi kepribadian dan tidak dapat melakukan apapun meski dengan arahan. Orang yang panik akan mengalami penurunan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, presepsinya akan menyimpang bahkan kehilangan pemikiran yang tidak dapat rasional.

Baca juga artikel terkait KECEMASAN atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yonada Nancy