Menuju konten utama

Mengenal Teknologi Pembelajaran Adaptive Learning dan Manfaatnya

Penerapan metode adaptive learning yang didukung teknologi pembelajaran interaktif disarankan di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Mengenal Teknologi Pembelajaran Adaptive Learning dan Manfaatnya
Ilustrasi belajar online. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pandemi virus corona (Covid-19) membuat proses pembelajaran dialihkan menjadi jarak jauh melalui penggunaan sarana daring atau online. Pembelajaran jarak jauh penting diterapkan guna mencegah risiko penularan virus corona di sekolah.

Dalam kondisi para guru harus mengajar siswa yang berada di rumah dengan memakai teknologi komunikasi digital, metode adaptive learning (pembelajaran adaptif) dinilai tepat untuk diterapkan.

Adaptive learning adalah metode belajar yang mengedepankan efektivitas dan efisiensi. Metode ini menganjurkan proses belajar-mengajar dirancang dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan siswa, dengan menyediakan sumber pelajaran yang tepat. Selain itu, metode ini mengaplikasikan sistem feedback dan arahan yang cepat dalam komunikasi antara guru-murid.

Dikutip dari ulasan dalam sebuah paper yang diterbitkan oleh Educause Learning Iniative pada 2017, dalam menjalankan adaptive learning, guru harus menyesuaikan diri dalam interaksi dengan siswa agar bisa memberikan konten pembelajaran yang tepat, sesuai kebutuhan masing-masing peserta didik.

Jadi dalam metode ini, guru perlu mempelajari pola interaksi peserta didik agar bisa menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan. Adaptive learning mendorong guru memantau siswa mana yang membutuhkan bantuan, mengukur kinerja kurikulum, serta memaksimalkan pembelajaran. Dengan demikian, guru sekaligus berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Metode ini diyakini membuat semua peserta didik bisa belajar sesuai tingkat kemampuan dan porsi kebutuhan masing-masing. Kesenjangan dalam pemahaman bisa berkurang karena para guru akan memastikan murid mencapai penguasaan materi pelajaran terlebih dahulu sebelum pembelajaran naik ke level yang lebih tinggi.

Dalam sebuah wawancara yang dilansir laman Unesco pada 21 Juli 2020, ahli teknologi pendidikan dari Universitas Radboud, Belanda, Dr Inge Molenaar menyarankan penggunaan metode adaptive learning berbasis teknologi IT dalam pembelajaran online pada masa pandemi virus corona.

"Meskipun sekolah-sekolah kini beralih ke pembelajaran online dan menggunakan materi digital, banyak guru dan murid tidak siap dengan perubahan mendadak ini," kata Molenaar.

Menurut Molenaar, tak semua guru siap melakukan penyesuaian dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh dan membantu para peserta didik mereka secara maksimal sebagaimana saat mengajar langsung di kelas. Akibatnya, banyak murid mungkin menemukan materi pembelajaran online yang terlalu sederhana, atau malah sangat rumit. Hal ini tentu bisa mengakibatkan hasil pembelajaran tidak maksimal.

Oleh karena itu, kata Molenaar, penggunaan teknologi pembelajaran berbasis AI yang mengacu ke metode adaptive learning dapat menjadi solusi. Teknologi yang ia maksud menggunakan algoritma yang bisa menyesuaikan materi-materi pembelajaran digital dengan kebutuhan murid. Mekanisme kerja algoritma itu ialah memantau kinerja para siswa, mengukur kemampuan mereka, sekaligus memprediksi perkembangan masing-masing peserta didik.

"Hal ini memungkinkan siswa belajar dengan standar kecepatan masing-masing dan mengurangi kebutuhan akan pengawasan, umpan balik atau penyesuaian guru secara konstan ke materi," ujar dia.

Molenaar menambahkan, teknologi pembelajaran yang belum dilengkapi algoritma AI seperti itu, memang sudah banyak yang menyediakan fitur umpan-balik langsung yang bisa dipakai oleh guru dan siswa dalam berinteraksi.

Dashboard yang bisa dipakai pengajar untuk memantau kemajuan para siswa juga telah tersedia. Namun, karena fasilitas-fasilitas itu hanya bersifat tambahan, dia memperkirakan banyak peserta didik masih mungkin kesulitan dalam menjalani proses belajar mandiri.

"Di Belanda, kami menggunakan teknologi pembelajaran adaptif dalam skala besar di pendidikan dasar dan menengah," ujar Molenaar.

"Teknologi tersebut menyesuaikan materi dengan kebutuhan siswa dan memberikan informasi luas kepada guru tentang kemajuan siswa melalui dasbor. Selama pandemi, sejumlah fungsi baru telah ditambahkan ke teknologi pembelajaran adaptif ini untuk home schooling," tambah dia.

Molenaar mencontohkan, salah satu platform yang bisa digunakan untuk adaptive learning adalah Gynzy. Platform ini menyediakan modul komunikasi terintegrasi yang memungkinkan guru untuk berbicara langsung dengan siswanya. Pengajaran virtual langsung pun bisa dilakukan.

"Siswa bisa terhubung melalui laptop mereka dan mengikuti pelajaran dari jarak jauh, dan guru dapat memberikan instruksi tambahan dan umpan balik langsung kepada siswa secara individu. Hal ini memungkinkan kehadiran sosial dan rasa kebersamaan, meskipun siswa tidak melihat satu sama lain secara fisik," kata dia.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom