Menuju konten utama

Mengenal Tanda Pasanganmu Ambivert & Cara Menghadapinya

Ambivert merupakan kepribadian campuran antara introvert dengan ekstrovert.

Mengenal Tanda Pasanganmu Ambivert & Cara Menghadapinya
Ilustrasi Outgoing Introvert. foto/istockphoto

tirto.id - Setiap manusia mempunyai kepribadian yang beragam, termasuk pasanganmu yang bisa saja mempunyai kepribadian ambivert.

Ambivert adalah seseorang yang memiliki kepribadian di antara ekstrovert dan introvert, atau seseorang yang memiliki kualitas sama-sama sebagai keduanya. Lebih singkatnya ambivert merupakan kepribadian campuran antara introvert dengan ekstrovert.

Seseorang yang mempunyai kepribadian ambivert akan menunjukan perilaku introvert dengan cepat dan berganti menjadi perilaku ekstrovert dengan cepat atau sebaliknya. Selain itu, ambivert juga dapat menunjukan perilaku introvert dan ekstrovert secara bersamaan.

Sehingga, memahami orang ambivert terkadang dapat menjadi tantangan tersendiri karena mereka dapat membingungkan.

Ambivert dapat menunjukan perilaku introvert atau ekstrovert bergantung dengan situasi tertentu, seperti mood, konteks atau tujuannya.

Berikut ini terdapat beberapa tanda perilaku bahwa seseorang mempunyai kepribadian ambivert, seperti dikutip Healthline.

1. Pendengar sekaligus pembicara yang baik

Orang introvert lebih suka mengamati dan mendengarkan, sedangkan orang ekstrovert cenderung lebih senang berbicara lebih banyak.

Hal itu menandakan seseorang yang ambivert memungkinkan tahu kapan waktu yang tepat untuk berbicara atau mengeluarkan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.

2. Memiliki kemampuan mengatur perilaku tergantung situasi

Seorang ambivert dapat mengarah ke kepribadian introvert atau pun ekstrovert. Artinya, mereka dapat menyesuaikan perilaku sesuai dengan orang atau situasi yang dihadapi.

3. Senang bersosialisasi, tetapi nyaman pula menyendiri

Orang introvert senang menyendiri, sedangkan orang ekstrovert senang bersosialisasi dengan orang lain. Jadi seorang ambivert sangat menikmati kedua hal tersebut, senang bersosialisasi tetapi juga senang menyendiri.

4. Mudah berempati saat menjadi tempat curhat

Orang introvert cenderung sering menjadi tempat curhat bagi teman-temannya yang sedang menghadapi masalah, sedangkan orang ekstrovert lebih cepat menawarkan solusi bagi temannya yang sedang dilanda masalah.

Orang ambivert cenderung lebih dulu mendengarkan masalah secara keseluruhan saat menjadi tempat curhat. Setelah mendengarkan masalah secara keseluruhan, orang ambivert akan mengajukan pertanyaan, lalu mencoba memberikan solusi.

5. Memiliki kepribadian seimbang

Seorang ambivert dapat memberikan keseimbangan dalam berkomunikasi si suatu kelompok atau forum. Seorang ambivert dapat membantu memecah kesunyian dan dapat dengan mudah memberi peluang bagi orang lain untuk berbicara.

6. Senang dengan keramaian namun cenderung pasif

Meski cenderung tidak menyukai suasana ramai seperti introvert, namun ambivert dapat menikmati suasana ketika sedang berada di keramaian layaknya ekstrovert.

Akan tetapi, seorang ambivert tak akan bersikap senang bersosialisasi seperti ekstrovert di tengah keramaian. Seorang ambivert biasanya cenderung diam dan hanya mengamati orang-orang di keramaian tersebut.

7. Sulit menentukan pilihan

Seorang ambivert sering plin-plan dalam menentukan pilihan apa yang menyenangkan baginya atau tidak.

Sebab, pada satu sisi ia senang menyendiri dan berdiam diri tanpa dikelilingi banyak orang, namun ia juga tertarik untuk mengeksplor dunia luar dan keramainnya.

Sementara, berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi kekasih atau pasangan yang memiliki kepribadian ambivert, seperti dikutip Bustle.

1. Jangan mengkotak-kotakkan mereka

Jika Anda seorang introvert atau ekstrovert yang berkencan dengan ambivert, Anda akan melihat bahwa ada sisi kepribadian dan temperamen mereka yang cocok dengan Anda. Tetapi di lain waktu, Anda mungkin tidak melihat diri Anda sendiri di dalamnya. Cobalah untuk tidak terlalu memikirkan hal tersebut.

Ambivert mungkin akan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menarik energi mereka dari dunia dengan cara yang terlihat ekstrovert, sebelum beralih kembali ke cara hidup yang tertutup seperti introvert.

Mungkin saja peralihannya berubah dari menit ke menit, dari hari ke hari. Biarkan saja mereka dan siap menghadapi tantangan untuk mengikutinya.

2. Jangan Monoton

Ambivert memiliki perasaan yang cenderung di tengah antara invtrovert dan ekstrovert. Mereka merasa frustrasi dan terjebak ketika hal yang membosankan dan monoton mulai muncul.

Untuk membuat mereka tetap tertarik dan waspada, sesekali gabungkan rutinitas Anda. Jangan takut untuk memberikan kejutan, sebab kebanyakan ambivert menyukai kejutan, selama itu tidak membuat mereka malu di depan orang lain.

3. Bertanya terlebih dahulu

Ambivert mengandalkan tingkat energi dan suasana hati untuk mendikte apa yang ingin mereka lakukan. Maka tanyalah terlebih dahulu kegiatan apa yang ingin mereka lakukan.

Kadang-kadang mereka mungkin membutuhkan dorongan untuk keluar dan bersosialisasi, tetapi jangan memaksakan diri terlalu keras. Beri semangat dan tunjukkan beberapa pilihan kuat, tetapi jika mereka mengatakan lebih suka sendiri, batalkan.

4. Jangan serba mendadak

Orang ekstrovert tidak keberatan berubah, sedangkan introvert membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Jika Anda memiliki perubahan rencana untuk ambivert, pastikan untuk memberi tahu mereka terlebih dulu, dan jangan mendadak.

5. Berikan kasih sayang

Saat kalian berada di tempat umum, berikan perhatian yang cukup kepada ambivert untuk membuatnya merasa aman dan dicintai, tetapi jangan mempermalukan mereka.

6. Ketahui kapan Anda harus mengalah

Ambivert mungkin sedikit stres saat mereka sibuk. Beri mereka ruang jika mereka memintanya, tetapi jangan tersinggung.

Tawarkan bantuan jika Anda bisa, tetapi ketahuilah kapan harus memberi mereka sedikit ruang seperti saat mereka membutuhkannya.

Baca juga artikel terkait AMBIVERT atau tulisan lainnya dari Aditya Priyatna Darmawan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Aditya Priyatna Darmawan
Penulis: Aditya Priyatna Darmawan
Editor: Maria Ulfa