Menuju konten utama

Mengenal Subclinical Acne, Jenis Jerawat Tertutup

Jerawat subklinis biasa muncul dalam bentuk benjolan, berada di bawah lapisan luar kulit, sekaligus berwarna merah.

Mengenal Subclinical Acne, Jenis Jerawat Tertutup
Ilustrasi Jerawat di wajah. FOTO/iStock

tirto.id - Jerawat menjadi salah satu penyakit kulit yang paling dihindari oleh banyak orang. Bahkan ada yang rela menggelontorkan banyak uang untuk menjalani perawatan penghilang jerawat.

Selain gatal dan perih, penyakit kulit ini juga memang cukup mengganggu dalam soal penampilan. Hal ini disebabkan karena jerawat lebih sering muncul di bagian wajah.

Sebagaimana dilansir Healthline, jerawat dibedakan menjadi jerawat aktif dan tidak aktif. Jerawat aktif menandakan ada komedo, radang papula atau pustula. Hal sebaliknya terjadi pada jerawat tidak aktif.

Kendati demikian, jerawat ternyata memiliki jenis-jenis lain yang mungkin belum banyak diketahui, salah satunya Sublclinical Acne (Jerawat Subklinis).

Pada awalnya istilah subklinis hanya digunakan pada dunia kedokteran selain dermatologi. Hal ini dikarenakan istilah tersebut merujuk pada tahap awal sebuah penyakit dan dirasa belum lumrah untuk dermatologi.

Namun, belakangan, istilah tersebut semakin dikenal namun dalam arti yang bukan sebenarnya. Dalam dermatologi, subklinis dipakai untuk nama jenis jerawat.

Menurut situs klinik kecantikan, Montgomery Dermatology, jerawat subklinis merupakan jenis yang memiliki kriteria, seperti muncul dalam bentuk benjolan, berada di bawah lapisan luar kulit, dan berwarna merah.

Terkadang jerawat subklinis juga diklasifikasikan sebagai komedo tertutup atau jerawat tertutup. Hal ini dikarenakan jenis jerawat tersebut belum sampai menembus permukaan kulit.

Penyebab utama yang memicu jerawat subklinis ialah pori-pori kulit tersumbat. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penyumbatan itu, salah satunya kelenjar minyak di wajah yang terlalu aktif.

Biasanya, kondisi ini dialami oleh remaja yang sedang mengalami pubertas. Ketidakseimbangan hormon memicu kelenjar minyak menghasilkan sebum dalam jumlah berlebihan.

Sel-sel kulit mati, bakteri, dan kotoran seperti sisa-sisa make up, juga dapat menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan pembentukan jerawat subklinis.

Jika dibiarkan telalu lama, pori-pori yang tersumbat bisa mengalami radang dan membikin jerawat bertambah parah. Untuk itu, ada baiknya segera melakukan perawatan yang tepat.

Mereka yang mengalami masalah jerawat sublinis, disarankan untuk memakai pembersih wajah yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, dan retinoid.

Asam salisilat berguna untuk membersihkan pori-pori, retinoid untuk mengurangi peradangan, dan benzoil peroksida dapat meningkatkan pergantian sel kulit. Ketiganya pun memiliki fungsi serupa, yakni mengangkat sel kulit mati dari pori-pori.

Sementara cara alami yang bisa dilakukan untuk mencegah jerawat subklinis adalah rutin menjaga kebersihan, seperti mencuci muka setelah menggunakan make up atau beraktivitas di luar rumah.

Perawatan dengan ramuan bahan alami, seperti ekstrak teh hijau, tea tree oil, kunyit, propolis, dan aloe vera, juga bisa menangkal jerawat subklinis, demikian dikutip dari laman Derm Collective.

Baca juga artikel terkait JERAWAT atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Adrian Samudro
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Addi M Idhom