Menuju konten utama

Mengenal Sepsis, Saat Kekebalan Tubuh Tak Bisa Lagi Lawan Infeksi

Vaksinasi untuk flu, pneumonia, dan infeksi lainnya dapat digunakan sebagai upaya pencegahan sepsis

Mengenal Sepsis, Saat Kekebalan Tubuh Tak Bisa Lagi Lawan Infeksi
Petugas medis menyiapkan vaksin. ANTARA FOTO/Akbar Tado/wsj/18.

tirto.id - Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit bernama sepsis? Sepsis adalah penyakit yang timbul akibat sistem kekebalan tubuh yang overdrive sebagai respons terhadap infeksi.

Sepsis berkembang ketika bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan ke aliran darah untuk melawan infeksi yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

Dilansir dari Healthline, ada lebih dari 1,5 juta kasus sepsis setiap tahunnya. Jenis infeksi ini membunuh lebih dari 250.000 orang Amerika per tahunnya.

Tidak hanya itu, BBC mewartakan bahwa satu dari lima kematian di dunia disebabkan oleh sepsis. Laporan tersebut memperkirakan 11 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebut juga dengan keracunan darah ini. Kasus sebagian besar terjadi di negara-negara miskin dan berkembang. Namun, negara-negara kaya pun menghadapi sepsis.

Empat dari 10 anak lebih beresiko terhadap sepsis, dengan usia di bawah lima tahun. Tingkat kematian sepsis lebih tinggi pada negara Spanyol, Prancis, dan Kanada. Ada sekitar 48.000 kematian akibat sepsis di Inggris pada setiap tahunnya.

Gejala sepsis meliputi sebagai berikut dilansir dari Healthline:

- demam di atas 38 derajat celcius atau suhu dibawah 36 derajat celcius

- detak jantung lebih tinggi dari 90 detak per menit

- tingkat pernapasan lebih tinggi dari 20 napas per menit

- kemungkinan infeksi

Meskipun sepsis berpotensi pada kematian, penyakit ini berkisar dari ringan hingga berat. Namun, memiliki kasus sepsis berat atau syok septik meningkatkan resiko infeksi di masa depan. Hal ini disebabnya syok septik berkontribusi pada penyakit komplikasi berupa gumpalan darah kecil yang ada di seluruh tubuh.

Gumpalan darah ini dapat menghalangi aliran darah dan oksigen ke organ vital dan bagian lain dari tubuh. Inilah yang menyebabkan resiko kegagalan organ dan kematian jaringan.

Dilansir dari Healthline infeksi apapun dapat memicu sepsis, tetapi ada beberapa jenis yang lebih cenderung berkontribusi pada munculnya sepsis seperti pneumonia, infeksi perut, infeksi ginjal, dan infeksi aliran darah.

Dokter menggunakan sejumlah obat untuk mengobati sepsis seperti antibiotik melalui IV untuk melawan infeksi, obat vasoaktif untuk meningkatkan tekanan darah, insulin untuk menstabilkan gula darah, kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, dan obat penghilang rasa sakit.

Sepsis berat juga membutuhkan cairan IV dalam jumlah besar dan respirator untuk bernafas. Dialisis mungkin diperlukan jika ginjal terkena. Ginjal membantu menyaring limbah berbahaya, garam, dan kelebihan air dari darah. Dalam dialisis, mesin melakukan fungsi-fungsi ini.

Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan sumber infeksi. Ini termasuk mengeringkan abses berisi nanah atau mengangkat jaringan yang terinfeksi.

Pencegahan

Untuk terhindar dari sepsis, Anda dapat mengambil langkah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi untuk flu, pneumonia, dan infeksi lainnya dapat digunakan sebagai upaya pencegahan, tidak hanya itu, pola hidup yang benar dapat dilakukan seperti tetap menjaga kebersihan yang baik.

Dapatkan perawatan dengan segera apabila Anda mengalami tanda-tanda infeksi. Semakin cepat perawatan dilakukan, akan semakin baik hasilnya.

Baca juga artikel terkait SISTEM IMUNITAS atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi & Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani & Yulaika Ramadhani