Menuju konten utama
Aliran Seni Rupa Pramodern

Mengenal Seni Rupa Pramodern dan Aliran-alirannya

Aliran seni rupa pramodern terdiri atas aliran primitivisme, naturalisme, realisme, dan dekoratif. Apa pengertian dari seni rupa pramodern itu sendiri?

Mengenal Seni Rupa Pramodern dan Aliran-alirannya
Seorang laki-laki memperhatikan sebuah lukisan karya pelukis Ireng Halimun dalam pameran bersama 16 pelukis Jakarta, untuk menghormati penyair dan teateran WS Rendra (1935-2009), bertajuk "Hai, Kamu!", di Balai Budaya, Jakarta Pusat, Rabu (3 September 2021), ANTARA FOTO/Dodo Karundeng/hp.

tirto.id - Seni rupa merupakan salah satu bentuk karya kesenian tertua di dunia. Pengertian konvensionalnya adalah hasil olah rasa yang bisa ditangkap mata dan dirasakan melalui indra perabaan.

Seiring berjalan waktu, muncul juga karya seni rupa digital yang hanya mengandalkan kekuatan visual dan tak bisa diraba. Namun, tulisan ini membatasi pada periode seni rupa pramodern (tidak termasuk seni rupa digital). Apa saja aliran-aliran seni rupa di masa tradisional tersebut?

Dyastiningrum dalam Antropologi (2009) menyatakan bahwa seni rupa merupakan olahan konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan berdasarkan acuan estetika.

Bentuk seni rupa sangat beragam, mulai dari seni rupa murni yang terdiri dari instalasi, seni keramik, patung, lukisan, hingga karya dua atau tiga dimensi lainnya.

Pada jenis seni rupa terapan, ada karya kriya yang sangat mengandalkan indra perabaan, mulai dari seni tekstil, kriya kayu, rotan, dan sebagainya.

Seni rupa pramodern adalah periode seni rupa tradisional dan sangat konvensional. Penamaan istilah "pramodern" mengacu pada kurun waktu sebelum pembabakan seni rupa beralih menjadi "modern", serta belum mencapai zaman industri.

Seni rupa pramodern, menurut Nanang Ganda Prawira dan Nanang Supriyatna dalam Materi dan Pembelajaran Seni Rupa adalah seni yang lahir sebelum abad ke-18 dan belum dipengaruhi oleh tren seni industri.

Corak seni rupa pramodern sering terikat dengan alam. Pendefinisian keindahan dalam seni rupa periode ini berdasarkan hubungan harmonis antara imajinasi dan pikiran (ide seniman).

Aliran-aliran Seni Rupa Pramodern

Aliran seni rupa pramodern terdiri atas aliran primitivisme, naturalisme, realisme, dan dekoratif.

Berikut ini penjelasan mengenai aliran seni rupa pramodern tersebut, sebagaimana dikutip dari Seni Budaya (2017) yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun, dkk.

1. Primitivisme

Sebagaimana namanya, aliran primitivisme adalah aliran seni rupa yang sangat sederhana, bersahaja, spontan, dan jujur baik dari segi bentuk maupun pewarnaannya.

Pada aliran seni rupa ini, seniman terbebas dari kekangan profesionalisme, tradisi, teknik, atau metode formal pembuatan karya seni.

Contoh karya seni primitif adalah patung-patung peninggalan masa silam, termasuk patung Dewi Kecantikan Yunani Klasik.

Karya tersebut mengekspresikan estetika purba, bentuk mimesis (tiruan) rupa manusia dalam wujud indah dan sempurna menurut bayangan ideal perupa yang membuatnya.

2. Naturalisme

Aliran naturalisme merupakan bentuk seni rupa pramodern yang kerap dijumpai di zaman tersebut.

Pada bidang dua atau tiga dimensi, karya seni rupa naturalisme benar-benar meniru alam untuk memproduksi karya seni. Misalnya, lukisan alam atau pemandangan sekitar.

Dalam hal bentuk, proporsi, perspektif, anatomi, hingga teknik berusaha agar semirip mungkin dengan perwujudan objek yang dilihat mata.

Di Indonesia, perupa yang terkenal menggunakan teknik naturalisme adalah Abdullah SR, Wakidi, Pringadi, Basoeki Abdullah, Trubus, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan sebagainya.

3. Realisme

Perkembangan lanjutan dari naturalisme adalah aliran realisme. Jika tidak dicermati seksama, aliran realisme memiliki kemiripan dan nyaris sama dengan naturalisme.

Akan tetapi, bedanya dari naturalisme berfokus pada alam, aliran realisme cenderung mengangkat atau menyampaikan kenyataan hidup sehari-hari.

Karena itu, aliran ini juga dikenal sebagai realisme sosial (social realism). Karya seni rupa bergaya realisme berupaya menggambarkan kehidupan manusia atau masyarakat biasa dalam kehidupan sehari-hari, tanpa intensi melebih-lebihkan atau membuatnya menjadi indah.

Lukisan seni rupa realisme ini adalah penggambaran kehidupan sehari-hari atau kenyataan sosial manusia apa adanya. Contoh lukisan realisme yang terkenal adalah The Anatomy Lesson of Dr. Nicolaes Tulp atau Pelajaran Anatomi Dr. Nicolaes Tulp (1632) karya Rembrandt van Rijn (1606-1669).

Dalam lukisan tersebut, Rembrandt menggambarkan Dr. Nicolaes Tulp, seorang dokter Belanda ternama sedang menjelaskan anatomi lengan atas pada beberapa dokter di masa itu. Rembrandt melukiskan peristiwa nyata yang terjadi pada 31 Januari 1632.

4. Dekoratif

Aliran seni rupa pramodern yang terakhir adalah seni dekorasi. Corak aliran ini adalah penyederhanaan bentuk dengan melakukan sejumlah distorsi pada objek yang dibuat.

Ciri-ciri seni rupa dekoratif misalnya berfokus pada garis, pola, ritmis, pewarnaan yang rata, dan bertendensi untuk menghias objek tersebut.

Secara umum, aliran seni rupa dekorasi terbagi menjadi dua: dekorasi figuratif dan dekorasi geometris.

Pertama, dekorasi figuratif berupaya menggambarkan wujud figur atau objek yang kita kenali sehari-hari, misalnya pemandangan alam, pasar, kota, atau hewan.

Akan tetapi, berbeda dari lukisan realis atau naturalis, teknik dekorasi figuratif tidak berupaya meniru apa adanya, melainkan dikerjakan dalam bentuk datar, tanpa memperhitungkan volume, proporsi, atau penggambaran dalam bentuk pakem visual.

Kedua, dekorasi geometris berupaya menggambarkan objek yang bebas dari peniruan alam.

Susunan motif, bentuk, dan polanya dibikin sedemikian rupa sehingga menghasilkan cita rasa seni.

Contoh seni rupa dekorasi geometris dapat dilihat pada sejumlah ragam hias di Nusantara, misalnya motif pilin berganda, lingkaran, elips, setengah lingkaran, segi tiga, prisma, empat persegi, dan sebagainya.

Karya seni rupa dekorasi geometris sangat terikat dengan pola, motif, bentuk, dan teknik yang menuntut keterampilan seksama.

Motif-motif tadi disusun dengan rapi melalui teknik pengulangan yang agar tercipta harmoni dan komposisi yang enak dipandang.

Baca juga artikel terkait ALIRAN SENI RUPA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom