Menuju konten utama

Mengenal Profil Ignaz Semmelweis yang Ada di Google Doodle Hari Ini

Semmelweis memberi tahu generasi di luar kemampuannya sendiri bahwa mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.

Mengenal Profil Ignaz Semmelweis yang Ada di Google Doodle Hari Ini
Google Doddle Cuci Tangan. foto/google

tirto.id - Google doodle hari ini menampilkan gambar seorang pria membawa sebuah timer dan jika huruf "O" pada logo Google di klik akan muncul video cara atau langkah memcuci tangan yang benar.

Sosok pria yang ada pada Google doodle hari ini adalah Ignaz Semmelweis yang lahir pada 1 Juli 1818 lalu di Buda.

Ia adalah seorang dokter Hongaria berketurunan Jerman yang dikenal sebagai pelopor prosedur cara mencuci tangan yang benar.

Pada hari ini di tahun 1847, Semmelweis diangkat menjadi Kepala Residen di klinik bersalin Rumah Sakit Umum Vienna. Di tempat itu lah ia menunjukkan bahwa dokter harus mendesinfeksi tangan mereka untuk mengurangi penularan penyakit.

Ketika ia memulai masa jabatannya di Rumah Sakit Umum Vienna pada pertengahan abad ke-19, infeksi misterius dan kurang dipahami dikenal sebagai demam puerferal atau infeksi yang menyerang saluran reproduksi setelah melahirkan.

Infeksi tersebut mengarah ke tingkat kematian yang tinggi pada ibu baru di bangsal bersalin di seluruh Eropa.

Semmelweis mendedikasikan waktunya untuk menemukan penyebabnya. Setelah penyelidikan menyeluruh, ia menyimpulkan bahwa para dokter berperan dalam menyebabkan infeksi dari operasi sebelumnya melalui tangan mereka.

Dia segera mengharuskan semua staf medis mencuci tangan di sela-sela pemeriksaan pasien, dan sebagai hasilnya, tingkat infeksi di bagiannya mulai menurun.

Semmelweis menulis sebuah buku tentang penemuannya yang ia beri judul Die Atiologie, der Begriff und die Prophylaxe des Kinbettfiebers atau dalam bahasa Indonesia berjudul Etiologi, Konsep, dan Profilaksis Demam Puerperal pada 1861.

Namun, meski ia telah menerbitkan hasilnya dan menunjukkan desinfeksi tangan mengurangi tingkat kematian secara signifkan, pengamatan Semmelweis tersebut bertentangan dengan pendapat medis yang diterima pada saat itu.

Setelah ia meninggal, barulah pendapatnya diterima terutama ketika Luois Pasteur, seorang ilmuan fisika asal Prancis, berhasil membuktikan kebenaran teori kuman.

Sementara, ahli bedah Inggris Joseph Lister menjadi orang pertama yang melakukan operasi dengan metode higienis tersebut, dan sangat berhasil.

Saat ini, Semmelweis secara luas diingat sebagai pelopor pengendalian infeksi, yang dipercaya mengubah dunia kesehatan bukan hanya kebidanan, tetapi bidang medis secara keseluruhan.

Semmelweis memberi tahu generasi di luar kemampuannya sendiri bahwa mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari