Menuju konten utama

Mengenal Pasukan Khusus Rusia 2019, GRU Spetsnaz hingga SOF

Rusia memilki beberapa pasukan khusus mulai dari GRU Spetsnaz hingga SOF.

Mengenal Pasukan Khusus Rusia 2019, GRU Spetsnaz hingga SOF
Ilustrasi Tentara Rusia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Rusia menempati posisi kedua dari 137 dengan militer terkuat di dunia menurut Global Fire Power, dengan power indeks 0,0673 (0,0000 adalah poin sempurna).

Penilaian tersebut ditinjau dari tiga sektor militer, yaitu angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut. serta beberapa sektor pendukung lainnya. Selain tiga sektor militer tersebut, Rusia memiliki pasukan spesial yang dibentuk untuk misi dan tugas khusus.

Pasukan tersebut diantaranya GRU Spetsnaz, FSB Spetsnaz, Airborne Troops Special Forces, Navy Spetsnaz, dan Special Operation Forces.

GRU Spetsnaz

Tim khusus ini adalah "mata dan telinga" pasukan bersenjata Rusia. GRU merupakan Pasukan intelijen Utama Rusia yang beroperasi dalam diam untuk seluruh kepentingan negara.

Melansir Russia Beyond, GRU menjalankan misi di seluruh dunia, seperti Angola, Beirut, Vietnam, Afganistan, dan Kamboja.

Mereka pernah terlibat dalam operasi penting seperti malam sebelum Pakta Warsawa di Praha, Ceko tahun 1968 yang akan mengakhiri Prague Spring (gerakan reformasi dan protes di Ceko), GRU berhasil menduduki gedung administratif utama di Ceko.

GRU bahkan terlibat dalam pencurian helikopter baru AH-1 Cobra di markas pusat Tentara AS.

FSB Spetsnaz

FSB Spetsnaz (KGB Spetsnaz) disebut juga Alpha Group yang menangani kasus trorisme dan memberantas pelakunya, seperti pada Olimpiade Munich 1972, para teroris menyerang dan membunuh tim Israel. Para pemimpin Soviet bertekad bahwa hal semacam itu tidak boleh terjadi di Uni Soviet.

Terbentuklah tim ini untuk memberantas terorisme. FSB bersama GRU juga terlibat dalam pembunuhan Presiden Afganistan Hafizullah Amin pada 1979 dan membebaskan tahanan para teroris di rumah sakit Byduonnovsk.

Airborne Troops Special Forces

Pasukan khusus ini adalah bagian dari Kemiliteran Rusia yang lebih fokus pada Pertemuran roket strategis dan Pesawat luar angkasa Rusia. Airborne Troops juga merupakan pasukan amfibi yang bisa dikerahkan di segala medan tempur, Global Security melansir.

Navy Spetsnaz

Navy Spetsnaz adalah tim spesialis perang hybrid, yaitu perang yang gi melibatkan strategi perang konvensional, modern, hingga perang siber, bahkan harus memahami beberapa bidang sepert diplomasi, hukum, dan intervensi elektoral luar negeri.

Special Operation Forces

SOF adalah tim termuda dari keluarga besar Spetsnaz Rusia. Jamestown, SOF nampak sering terlihat mengawal para petinggi negara yang sedang bertugas, terutama di luar Rusia.

Tidak hanya melakukan tugas-tugas spesial, tim khusus ini juga memiliki persenjataan spesial. Bussiness Insider mewartakan, Kementerian Pertahanan Rusia akan menerima beberapa lusin senjata 2B25 82mm mortar untuk Spetsnaz.

Kekuatan Spetsnaz berjumlah sekitar 15-17 ribu, dan sebagian besar anggotanya dapat disamakan dengan Rangers Angkatan Darat AS, dan seribu orang terkuatnya setara dengan Delta FOrce atau Navy Seal.

Senjata andalan pasukan khusus Rusia diantaranya senapan 5,45mm AK-74 (persenjataan standar pasukan khusus Rusia), Karaben AKS-74U Laras Pendek, peluncur granat GP-25, senapan SV-98, dan senapan SVDS Dragunov, dan senapan otomatis PKP Pecheneg.

Kekuatan Tim Khusus Rusia diakui tidak kalah dari tim khusus AS, Mark Giaconia, seorang anggota Green Beret, dalam bukunya "One Green Beret: Bosnia, Kosovo, Iraq, and Beyond; 15 Extraordinary years in the life -1996-2011" menyampaikan bahwa tim AS bekerja sama dengan tim Rusia di perbatasan Kosovo dan Serbia pada 2001.

Dalam pertempuran, menurutnya, Spetsnaz memiliki taktik, naluri, dan intuisi yang tajam. Mampu menembak dengan baik, merawat senjata, dan disiplin. Dia menyatakan penghormatannya kepada pasukan khusus yang berjiwa tangguh tersebut.

Baca juga artikel terkait MILITER RUSIA atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora