Menuju konten utama

Mengenal Metode Psikoterapi & Kapan Kita Sebaiknya ke Psikolog

Terdapat beberapa metode psikoterapi. Salah duanya adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan Dialectical Behavior Therapy (DBT).

Mengenal Metode Psikoterapi & Kapan Kita Sebaiknya ke Psikolog
Ilustrasi Tes Kepribadian. foto/istockphoto

tirto.id - Berobat ke psikolog tidak selalu jika kita merasa ada gejala gangguan jiwa. Kita bisa saja berobat ke psikolog jika baru saja ditinggalkan keluarga yang dikasihi, putus cinta, atau sedang merasa stres dan trauma dengan kejadian yang telah lalu.

Psikolog juga sering disalahartikan dengan orang yang dapat memberikan obat. Padahal, obat hanya dapat diberikan oleh psikiater, bukan psikolog.

Layanan yang dapat diberikan psikolog umum dikenal dengan sebutan konseling. Namun, dalam dunia kedokteran kejiwaan, konseling disebut dengan istilah psikoterapi.

Apa itu Psikoterapi?

Psikoterapi adalah terapi bicara antara klien dengan psikolog. Terapi berbicara ini bertujuan agar klien dapat mengeluarkan emosi terpendamnya.

Psikoterapi bisa membantu menghilangkan atau mengontrol gejala yang mengganggu sehingga seseorang dapat berfungsi lebih baik dan dapat meningkatkan kesejahteraannya (well being).

Dilansir dari psychiatry.org, masalah yang dapat dibantu oleh psikoterapi adalah kesulitan dalam menghadapi hidup sehari-hari seperti stres, dampak trauma, kehilangan medis seperti kematian orang yang dicintai, dan gangguan mental tertentu seperti depresi atau kecemasan.

Psikoterapi dapat dilakukan secara individu, keluarga, pasangan, atau kelompok. Psikoterapi diadakan dalam sesi yang biasanya diadakan seminggu sekali selama sekitar 30 hingga 50 menit setiap sesi. Durasi setiap sesi disesuaikan dengan kebutuhan setiap klien.

Tidak dipungkiri, mungkin ada beberapa klien membutuhkan durasi yang lebih lama dari yang telah disebutkan.

Dilansir dari mayoclinic.org, terdapat beberapa metode psikoterapi. Salah duanya adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan Dialectical Behavior Therapy (DBT).

Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

Metode CBT dapat membantu untuk mengidentifikasi emosi dan kepercayaan yang negatif dan tidak sehat bagi jiwa kita. Metode ini dapat membantu mengganti emosi dan kepercayaan itu dengan kepercayaan yang positif dan akan berdampak baik bagi kesehatan jiwa.

Dialectical Behavior Therapy (DBT)

Metode DBT adalah tipe atau bagian metode CBT yang akan mengajarkan keterampilan perilaku untuk menangani stress, mengelola emosi, dan meningkatkan hubungan personal klien dengan orang lain.

Selain kedua metode tersebut, masih banyak metode yang dipakai dalam psikoterapi. Metode yang dipakai dalam psikoterapi tentunya dipilih oleh psikolog sesuai dengan kebutuhan klien.

Dilansir dari American Psychological Association, Anda dapat mempertimbangkan psikoterapi jika Anda merasa tidak berdaya dan sedih yang berlebihan dan berkepanjangan, Anda merasa sulit berkonsentrasi pada tugas pekerjaan atau melakukan aktivitas sehari-hari.

Selain itu Anda juga dapat mempertimbangkan pilihan psikoterapi jika tindakan Anda sudah menjarah ke sikap negatif seperti terlalu banyak minum alkohol, menggunakan narkoba, bersikap agresif yang merugikan Anda atau orang lain.

Anda juga dapat mempertimbangkan pilihan psikoterapi jika masalah Anda tampaknya tidak membaik meskipun Anda telah berupaya dan meminta bantuan dari keluarga dan teman-teman terdekat.

Dalam sesi psikoterapi, kerahasiaan adalah hal yang paling utama. Psikoterapi adalah perawatan kolaboratif berdasarkan hubungan antar-individu dan psikolog.

Dialog dengan rasa saling percaya dalam psikoterapi memungkinkan Anda untuk berbicara secara terbuka dengan seseorang yang obyektif, netral, dan tidak menghakimi.

Baca juga artikel terkait PSIKOTERAPI atau tulisan lainnya dari Siti Ninda Lestari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Siti Ninda Lestari
Editor: Yulaika Ramadhani