Menuju konten utama

Mengenal Makarel: Ikan Kemasan Kaleng yang Mengandung Cacing

Kebutuhan ikan makarel (makerel) Indonesia paling banyak dipasok dari Cina. Nilai impor mencapai jutaan dolar AS per tahun.

Mengenal Makarel: Ikan Kemasan Kaleng yang Mengandung Cacing
Ilustrasi ikan dalam kaleng. pixabay/elcodigodebarras

tirto.id - Produk olahan ikan makarel kemasan kaleng jadi perbincangan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ada cacing parasit jenis Anisakis sp. Cacing ini ditemukan dalam 27 produk ikan kemasan kaleng jenis makerel yang 16 di antaranya berasal dari produk jadi ikan makarel kemasan kaleng dari Cina.

Pengumuman ini merupakan kelanjutan dari penyelidikan BPOM soal keberadaan cacing dalam produk ikan makarel kemasan kaleng yang sempat menghebohkan warga Meranti, Riau. Jenis cacing yang ditemukan dalam sejumlah produk ikan kemasan kaleng adalah nematoda (nama kelas dari Anisakis sp).

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan pihaknya kini sedang mempelajari penyebab keberadaan cacing-cacing mati pada produk jadi ikan makarel kemasan kaleng dan bahan baku ikan makarel yang sama-sama dari Cina.

“Bisa jadi saat ikan ditangkap di sana, sedang terjadi ledakan cacing di perairan tertentu dan musim tertentu,” ucap Nilanto kepada Tirto.

Dari 27 merek produk ikan makarel kaleng, 11 produk di antaranya merupakan produk dalam negeri. Sementara untuk produk lokalnya pun, menurut Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan bahan bakunya dari luar negeri. Bahan baku impor itu kemudian diolah di Indonesia.

“Produk impor dari kawasan Cina dan sekitarnya. Bahan baku yang di dalam negeri juga berasal dari perairan Cina,” kata Penny.

Impor Ikan Makarel

Pernyataan Penny memang benar adanya. Cina merupakan produsen ikan laut nomor satu berdasarkan data dari Food and Agricultur Organisation (FAO) pada 2014 (PDF). Posisi Cina diikuti Indonesia, Amerika Serikat, dan Rusia. Salah satu produk ekspor Cina adalah ikan makarel.

Pada pertengahan 2016, Cina bersama Norwegia dan Belanda termasuk dalam kelompok pengekspor ikan pelagis (termasuk di dalamnya makarel) yang utama ke Indonesia. Ekspor ikan pelagis Cina mengalami peningkatan volume sebesar 28,4 persen.

Menurut data Comtrade, nilai impor ikan makarel Indonesia mencapai 31 juta dolar AS. Selain Cina, Indonesia mengimpor makarel dari Jepang dan Norwegia. Nilai impornya masing-masing sebesar 10,5 juta dolar AS dan 4,4 juta dolar AS. Spesies ikan makarel yang banyak diimpor ke Indonesia adalah Pasific Makarel (Scomber Japonicus).

Seluk Beluk Ikan Makarel

Berdasarkan famili, ikan makarel masuk dalam Scombridae. Ini membuat ikan makarel masih berhubungan dengan ikan tuna. Keduanya sama-sama masuk dalam famili Scombridae.

Secara genus, ikan makarel masuk dalam Scombremorus. Ikan makarel adalah salah satu ikan yang bergerak cepat yang ditemukan di laut tropis di seluruh dunia.

Ikan makarel lain yang juga masuk dalam genus Scomberomorus adalah Spanish Makarel (Scomber commerson), King Makarel (Scomber Cavalla), dan Painted Makarel (Scomber Regalis). Ada juga ikan makarel lain yang menjadi bagian dari famili Scombridae bernama Indian Makarel (Rastrelliger).

Pasific Makarel hanya salah satu spesies di antara sejumlah spesies lain. Spesies ikan makarel antara lain Atlantic Makarel (Scomber scombrus) dan Chub Makarel (Scomber Colias untuk ikan yang hidup di Atlantik dan Scomber japonicus untuk yang hidup di Pasifik).

Chub Makarel atau Pasific Makarel (Scomber japonicus) dapat ditemui di perairan negara-negara seperti Cina, Jepang, Korea, dan India. Habitat Pacific makarel adalah perairan pantai, tepatnya di zona epipelagik ke mesopleagik (kedalaman 50-300 meter).

Ikan laut ini berumur rata-rata sekitar tujuh tahun tapi bisa juga mencapai usia 14 tahun. Untuk ikan Pasific Makarel dewasa, panjang tubuhnya bisa mencapai 64 cm. Pada siang hari, ikan Pacific Makarel berenang di bagian bawah laut sedangkan ketika malam mereka akan naik ke permukaan air untuk memakan cumi-cumi, ikan, kopepoda, dan krustacea lain.

Ikan Pacific Makarel senang berenang berkelompok dan dapat membentuk kumpulan dengan ikan jenis lain, seperti Sarda Chiliensis, Trachurus Symmetricus, dan Sardinops Sagax.

Ikan Pacific Makarel akan bertelur di perairan dengan suhu 15 sampai 20 derajat celsius. Pacific Makarel betina melahirkan tidak sekali waktu tapi beberapa kali. Satu kali bertelur, ia dapat mengeluarkan 250-300 telur per berat ikan (gram). Pacific Makarel pun bisa mengeluarkan telur sebanyak 100 ribu hingga 400 ribu butir.

Bentuk badan ikan makarel ini bulat tapi lonjong seperti torpedo. Pangkal ekornya ramping dan memiliki deretan sirip kecil di bagian belakang. Ikan jenis ini termasuk karnivora yang gemar menyantap plankton, krustasea, moluska, telur ikan, dan ikan kecil.

Ikan makarel senang berkelompok dan berenang aktif di permukaan air selama bulan-bulan hangat dan menyelam lebih dalam saat musim dingin. Mereka bertelur ketika musim semi dan awal musim panas di sepanjang garis pantai.

Dalam industri perikanan komersial, ikan Pacific Makarel memiliki nilai jual. Ikan jenis ini dipasarkan dalam bentuk segar, beku, asap, asin, dan juga kalengan.

Baca juga artikel terkait BPOM atau tulisan lainnya dari Mufti Sholih

tirto.id - Bisnis
Reporter: Nindias Nur Khalika
Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih