Menuju konten utama

Mengenal LinkedIn Stories: Cara Menggunakan dan Manfaat Fiturnya

LinkedIn kini memiliki fitur stories yang bisa digunakan untuk berbagi gambar dan video.

Mengenal LinkedIn Stories: Cara Menggunakan dan Manfaat Fiturnya
Ilustrasi aplikasi Linkedin. Getty Images/iStock Unreleased

tirto.id - Linkedin adalah platform yang menyediakan layanan agar penggunanya bisa berkolaborasi dengan siapa secara efektif dalam dunia profesional atau pekerjaan. Meski demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan bagai platform ini untuk memperbarui fiturnya supaya menyamai fungsi media sosial lain yang tak identik dengan dunia profesional. Salah satu fitur terbaru platform ini adalah LinkedIn Stories.

LinkedIn Stories memungkinkan para pengguna individu maupun perusahaan berbagi gambar dan video berdurasi singkat. Sebagaimana fitur Stories di Instagram ataupun WhatsApp, LinkedIn Stories juga bisa dipakai untuk membagikan cerita yang diunggah selama 24 jam.

Mengutip keterangan di laman LinkedIn, membagikan cerita tentang aktivitas di dunia profesional melalui LinkedIn Stories dapat memudahkan seseorang untuk mendapatkan pengalaman maupun wawasan dari orang lain. Tidak hanya itu, fitur ini juga berguna untuk membangun relasi dengan komunitas profesional pengguna LinkedIn.

Kepala produk konten LinkedIn, Pete Davies mengatakan Linkedin Stories dibuat supaya pengguna bisa menyuarakan opini mereka, demikian dikutip dari The Verge. Selain itu, melalui stories yang diunggah, pengguna LinkedIn juga dapat dengan santai membagikan kehidupan profesionalnya.

Sementara ini, fitur LinkedIn Stories masih dalam proses uji coba dan hanya bisa digunakan oleh para pengguna LinkedIn di negara tertentu, seperti Amerika Serikat, Kanada, Prancis dan lainnya.

Setidaknya ada dua manfaat LinkedIn Stories. Pertama, untuk membagikan cerita ataupun video singkat terkait aktivitas pekerjaan. Manfaat ini dapat diperoleh dengan membuat Profil individu atau Admin Halaman LinkedIn terkebih dahulu. Lalu, cerita ataupun video singkat bisa diunggah.

Kedua, untuk melihat cerita atau video singkat. Selain dapat membagikan cerita ataupun video singkat, melalui Linkedin Stories seseorang dapat melihat unggahan orang lain dan dirinya sendiri.

Manfaat ini dapat diperoleh pengguna LinkedIn yang telah terkoneksi, atau yang memilih untuk follow akun pengguna lain. Namun, LinkedIn belum menyediakan fitur untuk melihat siapa saja penonton unggahan stories.

Cara Menggunakan Linkedin Stories Bagi Penonton (Viewers)

Melalui Linkedin Stories, pengguna dapat mengirimkan emoji ataupun pesan pada koneksi tingkat pertama. Hal ini dapat menjadi langkah yang baik agar dapat membangun relasi. Namun demikian, untuk saat ini, pengguna belum bisa mengirim pesan ke Halaman.

Kemudian, Linkedin Stories juga memudahkan pengguna untuk membagikan kisah profil orang lain kepada satu atau beberapa koneksi memalui fitur Perpesanan (LinkedIn Messaging).

Pengguna pun tak perlu khawatir apabila di LinkedIn terdapat aktivitas yang tidak menyenangkan, karena pengelola platform ini akan segera menindaklanjuti laporan dan tak memberikan toleransi.

Pengguna dapat melaporkan aktivitas tidak menyenangkan tersebut. Kemudian pengelola Linkedin akan melakukan tindakan. Cara lainnya, pengguna dapat memblokir akun yang mengunggah hal tidak menyenangkan itu, atau berhenti mengikutinya.

Cara Memanfaatkan Linkedin Stories Bagi Pembuat (Creators)

Jika pengguna adalah anggota LinkedIn atau Admin Halaman, ia dapat mengunggah story melalui aplikasi seluler LinkedIn. Pengguna dapat membagi cerita dengan kamera smartphone secara real-time), atau dengan cara mengunggah konten yang tersimpan di galeri.

Kemudian, melalui stories atau cerita yang telah dibagikan, koneksi pengguna dapat membagikan ulang kepada koneksinya. Sementara jika pengguna tak ingin seseorang melihat stories miliknya, ia bisa memblokir akun yang tidak dikehendaki itu atau berhenti mengikutinya.

Dengan melakukan hal ini, akun yang diblokir atau tak diikuti tidak akan memunculkan storiesnya di halaman LinkedIn pengguna, begitu pula sebaliknya.

Selain itu, pengguna LinkedIn pun bisa menyimpan stories yang diunggah dalam galeri handphone. Meski demikian, stories bisa disimpan jika masih dalam waktu 24 jam usai diunggah.

Perlu diketahui, pengguna tidak dapat melakukan proses pengubahan atau edit pada stories yang telah diunggah. Pengguna hanya bisa menghapus, kemudian mengunggah versi yang diedit.

Baca juga artikel terkait MEDIA SOSIAL atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Addi M Idhom