Menuju konten utama

Mengenal Kondisi Dwarfisme, Kelainan pada Tinggi Badan

Dwarfisme atau kerdil adalah kelainan pada tinggi badan manusia yang di bawah rata-rata.

Mengenal Kondisi Dwarfisme, Kelainan pada Tinggi Badan
Seorang anak sedang mengukur tinggi badan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dwarfisme adalah kondisi yang mengakibatkan pertumbuhan tulang yang lebih pendek daripada umumnya.

Kependekan ini dapat terjadi pada tangan, kaki atau batang tubuh. Orang yang menderita dwarfisme seringkali disebut sebagai orang kerdil atau cebol.

Dilansir dari Mayoclinic, dwarfisme dapat ditandai dengan batang tubuh berukuran pendek, lengan dan kaki pendek, jari pendek, mobilitas terbatas pada siku, kepala yang besar dan tidak proporsional.

Perkembangan progresif busur kaki, perkembangan progresif dari punggung bawah yang melengkung, dan tinggi rata-rata sekitar 4 kaki 10 inci (147 cm).

Dwarfisme dapat terjadi karena banyak kondisi medis. Dilansir dari Healthline, ada dua jenis kondisi utama yang menyebabkan Dwarfisme, proporsional dan tidak proporsional.

Dwarfisme proporsional merupakan kondisi ketika kepala, badan, dan anggota badan semuanya proporsional satu sama lain, namun berukuran lebih kecil dari orang rata-rata.

Kekurangan hormon seringkali menjadi penyebab kondisi kerdil ini dan dapat diobati dengan suntikan hormon saat anak masih tumbuh.

Sementara dwarfisme tidak proporsional ditandai dengan kondisi bagian tubuh yang tidak proporsional satu sama lain.

Beberapa bagian tubuh kecil, dan lainnya berukuran rata-rata atau di atas rata-rata sehingga menghambat perkembangan tulang. Dwarfisme tidak proporsional merupakan jenis yang paling umum terjadi.

Ada lebih dari 300 kondisi yang menyebabkan kondisi dwarfisme. Sebagian besar penyebabnya adalah kondisi genetik seperti Achondroplasia, sindrom turner, kekurangan hormon pertumbuhan, hipotiroidisme, dan retardasi pertumbuhan intrauterin.

Achondroplasia merupakan kondisi genetik penyebab kerdil yang paling umum terjadi. Seperti dilansir dari MedlinePlus, Achondroplasia memengaruhi sekitar 1 dari 15.000 hingga 1 dalam 40.000 orang. Hal ini membuat lengan dan kaki terlihat lebih pendek dibandingkan dengan kepala dan badan.

Pasangan yang memiliki kondisi dwarfisme memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan anak dengan dwarfisme.

Wanita dengan dwarfisme membutuhkan proses persalinan secara sesar karena ukuran dan bentuk panggul yang tidak memungkinkan untuk persalinan normal. Di samping itu, wanita yang mengalami kondisi dwarfisme juga dapat mengalami masalah pernapasan selama kehamilan.

Dwarfisme dapat didiagnosis sejak baru lahir. Tanda-tanda kerdil yang tidak proporsional sering muncul pada masa bayi.

Penampilan bayi yang kerdil biasanya berbeda daripada bayi umumnya. Namun tanda dari Dwarfisme proporsional mungkin tidak langsung terlihat.

Segeralah menemui dokter jika memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan atau perkembangan keseluruhan pada anak.

Baca juga artikel terkait MENGENAL DWARFISME atau tulisan lainnya dari Destri Ananda Prihatini

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Destri Ananda Prihatini
Penulis: Destri Ananda Prihatini
Editor: Yandri Daniel Damaledo