Menuju konten utama

Mengenal Karakteristik Hunian Bergaya Scandinavian

Mengenal karakteristik hunian bergaya Scandinavian, dari aksen kayu hingga konsep 'less is more'.

Mengenal Karakteristik Hunian Bergaya Scandinavian
Ilustrasi Rumah Scandinavian. foto/istockphoto

tirto.id - Rumah bergaya Scandinavian mengutamakan aspek fungsional dan kesederhanaan. Kesan tenang, bersih, dan natural sangat terasa pada bagian desain interiornya.

Dikutip Britannica, Scandinavia adalah wilayah Eropa utara yang meliputi Finlandia, Swedia, Denmark, Kepulauan Faroe, dan Islandia.

Wilayah tersebut memiliki cuaca yang cukup ekstrim, terutama saat musim dingin. Ini membuat desain Scandinavian banyak diadopsi untuk memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah.

Kendati memiliki prinsip yang sederhana dan tenang, desain Scandinavian tetap memiliki sisi keindahannya tersendiri. Ia dapat dikombinasikan dengan penerapan furnitur modern dan pemberian aksen warna.

Apabila tertarik menerapkan desain ini pada hunian Anda, berikut adalah beberapa karakteristik hunian bergaya Scandinavian:

1. Warna netral

Dilansir dari decoholic, warna utama pada desain Scandinavian adalah putih, krem, dan warna pucat. Warna lain seperti hitam dan abu-abu juga dapat diterapkan.

Musim dingin yang panjang di daerah Scandinavia membuat pemilihan warna ini dapat memberikan kesan cerah dan luas pada ruangan yang sempit.

Warna intens seperti biru atau kuning tetap dapat diaplikasikan. Namun, warna ini sifatnya hanya sebagai penambah aksen agar ruangan terasa lebih hidup.

2. Bukaan yang besar

Cuaca yang ekstrim di negara-negara Nordik membuat rumah minim cahaya. Pada umumnya, rumah di wilayah ini memiliki ukuran jendela yang cukup besar. Penggunaan gorden dapat diminimalisir atau bahkan tidak perlu.

Ini memudahkan cahaya matahari masuk dan memberikan penerangan yang alami.

Sekat antar ruangan juga diminimalisir, sehingga ruangan dibiarkan menyatu satu sama lain. Bukaan besar inilah yang membuat rumah bergaya Scandinavian terlihat luas dan lapang.

3. Aksen kayu

Penerapan aksen kayu pada desain Scandinavian memberikan kesan alami dan hangat. Aksen kayu dapat diterapkan pada dinding, furnitur, langit-langit, atau lantai.

Dikutip invaluable, mainan kayu juga dapat diterapkan, seperti mainan monyet kayu karya Kay Bojesen pada 1951.

Kayu memiliki variasi warna dan tekstur yang beragam. Pilihlah kayu dengan warna yang tidak mencolok agar senada dengan desain Scandinavian.

4. Furnitur modern

Furnitur modern pada desain Scandinavian dapat diaplikasikan pada kursi, meja, lampu, dan lain-lain. Ciri khas furnitur modern pada desain ini yaitu memiliki warna kayu yang hangat, garis yang lembut, lengkungan yang halus, dan kaki yang runcing seperti karya desainer Kaare Klint.

5. Konsep ‘less is more’

Hunian bergaya Scandinavian menekankan aspek fungsional pada setiap elemennya. Pemilihan dan penempatan furnitur disesuaikan dengan kebutuhan penghuni.

Selain itu, penataan ruangan yang tepat juga dapat memaksimalkan fungsi ruangan itu sendiri.

Pada tahun 1950-1960, ukuran rumah bergaya Scandinavian tergolong kecil. Penghuni tidak memperbolehkan adanya barang-barang tambahan yang tidak diperlukan.

Konsep inilah yang kemudian membuat hunian bergaya Scandinavian tidak memiliki gudang. Barang-barang tak terpakai tidak akan disimpan di dalam hunian.

Jika harus disimpan, penggunaan kotak penyimpanan lebih dianjurkan.

Baca juga artikel terkait RUMAH MINIMALIS atau tulisan lainnya dari Hanafi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Hanafi
Penulis: Hanafi
Editor: Dhita Koesno