Menuju konten utama
IPA Biologi

Mengenal Jenis Sifat Bahan: Serat, Benang, Kain serta Contohnya

Berikut ini adalah penjelasan sifat benda penyusun pakaian, seperti serat, benang dan kain.

Mengenal Jenis Sifat Bahan: Serat, Benang, Kain serta Contohnya
Seorang pekerja memberikan warna pada benang yang akan digunakan untuk menerbangkan layangan, di sebuah jalan di Ahmedabad, India, Kamis (23/11/2017). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

tirto.id - Dalam kehidupan, banyak sekali benda-benda yang dapat ditemukan, digunakan dan diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian misalnya.

Namun apakah Anda tahu bahan penyusun pakaian serta sifat-sifatnya? Berikut ini adalah penjelasan sifat benda penyusun pakaian, seperti serat, benang dan kain.

1. Serat

Serat merupakan bahan baku pembuat benang dan kain, demikian seperti dikutip Sumber Belajar Kemendikbud.

Oleh karena itu sifat-sifat serat akan berpengaruh terhadap cara pengolahan benang atau kain baik pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia.

Selain cara pengolahan, sifat serat juga akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan. Berikut ini adalah contoh serat yang juga mempengaruhi sifat benang dan kain yang dihasilkan.

a. Serat Sutera

Serat sutera memiliki struktur seperti prisma segitiga yang dapat membiaskan cahaya masuk dari sudut yang berbeda. Struktur seperti ini menyebabkan kain sutra yang dihasilkan tampak mengkilap.

Selain mengkilap sutera juga memiliki ciri lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, namun kurang tahan terhadap sinar matahari.

b. Serat Wol

Serat wol mempunyai ciri-ciri tidak berkilau, agak kuat, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.

c. Serat Katun

Serat katun memiliki karakteristik bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.

d. Serat Asbes

Serat asbes mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, daya molornya sangat rendah, hanya sedikit menyerap air, sangat tahan panas dan api, serta tahan cuaca.

e. Serat Nilon

Serat nilon mempunyai ciri sangat kuat, ringan, berkilau, elastisitas sangat kuat, tidak mudah kusut, tahan terhadap serangan jamur dan bakteri.

f. Serat Polyester

Serat polyester mempunyai ciri-ciri sangat kuat, ringan dan berkilau, elastisitas kuat, tahan terhadap sinar matahari, tahan terhadap jamur, bakteri, dan serangga

2. Benang

Benang adalah gabungan dari berbagai serat. Contohnya benang yang digunakan untuk menjahit, benang kasur, benang wol, dan benang nilon. Sifat benang di antaranya adalah lentur dan tidak mudah putus.

Benang juga merupakan tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintetis (buatan). Benang jahit biasanya dibuat dari bahan kapas dan benang nilon dibuat dari bahan sintetis.

Sifat benang tergantung dari bahan penyusunnya. Benang yang dibuat dari kapas umumnya lebih kuat daripada benang nilon. Oleh karena itu, benang dari kapas digunakan sebagai benang jahit.

Fungsi benang jahit untuk menyambung potongan-potongan kain menjadi pakaian. Jahitan pakaian akan kuat dan tahan lama jika menggunakan benang jahit yang kuat pula.

Tali yang tersusun dari serat memiliki sifat lentur dan kuat. Karena sifatnya itu, tali mudah dililitkan dan dibuat menjadi simpul.

Selain bersifat lentur tali juga sangat kuat sehingga dapat digunakan untuk menarik benda, seperti pada saat mobil atau truk mogok.

Karpet, korden, sajadah, baju, sulaman, dan celana merupakan benda-benda yang disusun oleh kumpulankumpulan tali, yaitu benang.

Baju dan celana yang kita pakai juga berasal dari kain yang tersusun dari kumpulan benang.

3. Kain

Kain terbuat dari benang. Sementara benang berasal dari serat-serat yang dipintal.

Cara pembuatan kain dari benang dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu ditenun dengan menjalin dua macam benang secara tegak lurus, dan merajut dengan saling mengaitkan sosok benang.

Alat atau mesin-mesin yang dipergunakan masing-masing disebut mesin tenun dan mesin rajut.

Serat benang dari bahan kapas banyak digunakan untuk membuat kain sebagai bahan pakaian. Pakaian dari bahan kapas relatif nyaman dikenakan karena mudah menyerap keringat.

Kain dari bahan kapas disebut kain katun. Serat kapuk memiliki sifat yang kuat, lentur, dan mudah menyerap air.

Serat kapuk cenderung lebih kuat jika dibanding serat kapas. Akan tetapi, serat kapuk kurang halus sehingga jarang digunakan untuk membuat pakaian.

Serat kapuk dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga misalnya kaos kaki, kasur, dan sumbu kompor.

4. Hubungan Antara Serat, Benang dan Kain

Serat adalah kumpulan selulosa, karbohidrat jenis polisakarida, protein, atau polietilen berbentuk jaringan serupa benang atau pita panjang berasal dari tumbuhan, hewan atau sintetis.

Serat digunakan untuk membuat kertas, tali, dan untaian benang. Sifat serat, yaitu tidak kaku dan mudah terbakar.

Serat merupakan bagian dasar dari tali dan bentuknya berupa untaian yang tidak dapat dipisah lagi. Sementara, bahan-bahan yang menyusun tali adalah serat, misalnya pada senar, nilon, dan ijuk.

Gabungan dari beberapa serat juga akan membentuk benang. Contohnya benang jahit dan benang kasur. Benang jahit dan benang kasur tersusun dari serat kapas.

Kemudian, gabungan dari beberapa benang akan membentuk kain. Kain dapat digunakan sebagai bahan dasar membuat pakaian, seperti baju, celana, jaket, dan lain-lain.

Infografik SC Serat

Infografik SC Serat. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait BIOLOGI atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dhita Koesno