Menuju konten utama

Mengenal Jenis Pakaian Tradisional Jepang Selain Kimono

Ada beberapa jenis pakaian tradisional Jepang selain kimono.

Mengenal Jenis Pakaian Tradisional Jepang Selain Kimono
Ilustrasi Kimono. foto/istockphoto

tirto.id - Banyak warga Jepang yang masih sangat menjunjung tinggi tradisi serta budaya, salah satunya adalah pakaian tradisional. Namun, pakaian tradisional Jepang yang dikenal orang hanya kimono saja. Padahal, masih ada beberapa jenis lainnya. Apa saja?

Jika berbicara soal pakaian tradisional Jepang, yang terlintas di pikiran pertama kali adalah kimono. Kimono kerap dijadikan inspirasi berbagai tren fashion di berbagai negara. Di Jepang, pakaian ini digunakan dalam acara-acara formal, seperti pernikahan, pesta, upacara adat, dan sebagainya. Harga setelannya pun terbilang cukup mahal.

Namun, pakaian tradisional Jepang sebenarnya bukan hanya kimono, melainkan ada beberapa jenis lainnya, yaitu sebagai berikut:

Hakama

Hakama biasanya dipakai di atas kimono yang berupa celana dengan lipatan besar atau rok. Dilansir dari Japan Talk, pakaian ini awal mulanya hanya digunakan oleh kaum pria, namun seiring berjalannya waktu, wanita juga mengenakan hakama.

Hakama biasa dipakai untuk acara-acara formal dan olahraga tradisional Jepang seperti memanah, kendo, juga aikido. Hakama sering dikaitkan sebagai pakaian yang melambangkan tradisi dan kesenian masyarakat Jepang.

Yukata

Salah satu pakaian tradisional Jepang yang juga populer selain kimono adalah yukata atau yang sering disebut sebagai "kimono musim panas." Pakaian ini biasa dikenakan oleh masyarakat Jepang ketika mengikuti berbagai perayaan seperti festival kembang api di musim panas (hanabi) atau tradisi melihat bunga di musim semi (ohanami).

Yukata mirip dengan kimono, hanya saja cara memasangnya lebih sederhana. Pakaian ini biasanya digunakan dengan geta atau zori, yakni sandal tradisional Jepang.

Haori

Haori merupakan jaket kimono dengan ukuran yang panjang serta biasa digunakan di atas kimono juga obi. Dikutip dari Kyoto Kimono, pakaian ini bisa digunakan dengan dua cara, diikat dengan menggunakan sepasang ikatan yang disebut himo, atau dikenakan begitu saja sebagai luaran.

Saat ini penggunaan haori lebih modern. Banyak wanita Jepang yang memadukan haori dengan pakaian kasual seperti kaus, gaun, bahkan celana jeans.

Happi

Happi adalah salah satu pakaian tradisional Jepang yang sering digunakan dalam suatu acara besar seperti festival. Jaket atau mantel happi merupakan rompi katun yang dihiasi dengan desain dan lambang berwarna-warni yang biasanya dikenakan oleh peserta aktif festival.

Menurut Yabai, Happi berfungsi sebagai seragam tim dan sering kali termasuk simbol toko, sekolah, perusahaan, tim, atau kuil.

Masyarakat Jepang biasa memadukan pakaian ini dengan dalaman kaus dan bawahan celana pendek ataupun panjang. Aksesoris yang biasa dikenakan untuk happi biasanya berupa ikat kepala yang serasi.

Fundoshi

Fundoshi merupakan cawat tradisional Jepang. Pakaian ini hanya digunakan oleh kaum pria dan sebagai salah satu pakaian yang sering disebut dalam berbagai cerita sejarah.

Menurut Japan Talk, dalam beberapa catatan sejarah, fundoshi sering digunakan oleh para petani, buruh, serta penarik becak tradisional Jepang.

Saat ini fundoshi lebih banyak digunakan dalam berbagai festival, meskipun masih ada masyarakat yang setia menggunakan pakaian ini. Fundoshi sering dilambangkan sebagai kekuatan serta daya tahan pemakainya.

Baca juga artikel terkait BUDAYA JEPANG atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya