Menuju konten utama
Sosiologi

Mengenal Jenis, Karakteristik, Metode, & Tujuan Penelitian Sosial

Penelitian sosial terdiri dari berbagai jenis beserta metode, karakteristik, dan tujuannya.

Mengenal Jenis, Karakteristik, Metode, & Tujuan Penelitian Sosial
Ilustrasi penelitian. FOTO/iStock Photo

tirto.id - Penelitian sosial terdiri dari berbagai jenis beserta metode, karakteristik, dan tujuannya. Dalam melaksanakan penelitian sosial, seorang peneliti tidak bisa langsung turun ke lapangan setelah menentukan isu yang akan diangkat.

Peneliti wajib untuk memahami cara menggali informasi dengan efektif. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan tema dengan jenis penelitian yang akan digunakan.

Seorang peneliti harus mampu menjelaskan alasan logis di balik penggunaan suatu metode tertentu dalam penelitiannya. Untuk itu, pemahaman terkait jenis penelitian oleh sebelum meneliti suatu fenomena sosial menjadi sangat penting.

Menurut sosiolog Soerjono Soekanto, penelitian sosial adalah kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis sistematis, metodologis, dan konsisten.

Jenis, Metode, Karakteristik, & Tujuan Penelitian Sosial

Dikutip dari buku Metode Penelitian Sosial (2019) karya Ismail Nurdin dan Sri Hartati, jenis dan karakteristik penelitian sosial adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah atau historis merupakan proses pemahaman dokumen atau sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau.

Sama seperti jenis penelitian lainnya, penelitian sejarah dilaksanakan secara sistematis. Penelitian sejarah bertujuan untuk menemukan pola atau kecenderungan dari suatu peristiwa di masa lalu.

Dengan demikian, peneliti dapat memprediksi peristiwa di masa depan. Singkatnya, jenis penelitian sejarah bertujuan untuk mengontruksi peristiwa di masa lampau secara objektif dan sistematis.

Maka itu, hasil dari penelitian sejarah dapat digunakan untuk memprediksi masa sekarang dan memproyeksikan masa depan.

Karakteristik penelitian sejarah dibagi menjadi empat hal. Pertama, metode sejarah banyak menggantungkan diri pada pengamatan orang lain di masa lampau.

Kedua, data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer daripada data sekunder. Bobot data mesti dikritik baik dari sisi internal maupun eksternal.

Ketiga, metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua. Hal tersebut tidak diterbitkan ataupun tidak diterbitkan dalam bahan acuan yang standar.

Keempat, sumber data harus dinyatakan secara definitif. Definitif tersebut meliputi, nama pengarang, tempat, dan waktu. Fakta tersebut harus dibenarkan sekurang-kurangnya oleh dua saksi yang tidak pernah berhubungan.

2. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status dari gejala yang ada.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penelitian deskriptif di antaranya:

  1. Digunakan untuk meneliti keadaan saat ini.
  2. Digunakan untuk menggambarkan fenomena atau hubungan antar fenomena secara sistematis, faktual, dan akurat.
  3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari suatu variabel.
  4. Melakukan eksplorasi dan klarifikasi terkait suatu fenomena.

Karakteristik penelitian deskriptif dibagi menjadi tiga hal. Pertama, memberikan gambaran terkait suatu kejadian.

Kedua, penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran terhadap suatu fenomena. Penelitian ini juga menerangkan hubungan, menguji fenomena, membuat prediksi, mendapatkan makna, dan implikasi dari suatu masalah yang ingin diselesaikan.

Ketiga, teknik pengumpulan data penelitian deskriptif adalah teknik wawancara.

3. Penelitian Studi Kasus

Model studi kasus secara spesifik digunakan untuk mengeksplorasi sebuah kasus yang menjadi fokus dari riset tertentu. Jenis riset ini juga merancang teori atau hipotesis yang nantinya akan diuji ketika di lapangan.

Namun, dari data yang didapat hanya berfungsi mengkonfirmasi atau mengkonfrontasi dari teori atau hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

Terdapat empat karakteristik dari penelitian studi kasus. Pertama, menggambarkan subyek penelitian dalam keseluruhan tingkah laku itu sendiri, serta hal-hal yang mengelilinginnya.

Kedua, dilakukan dengan cara mengamati kasus secara mendalam dan berhati-hati. Ketiga, tujuannya untuk memecahkan suatu masalah.

Keempat, menekankan pendekatan longitudinal atau pendekatan genetika yang menunjukkan perkembangan dengan rentang waktu tertentu.

4. Penelitian Survei

Penelitian survei merupakan salah satu jenis penelitian yang paling sering dijumpai masyarakat. Dalam pelaksanaannya, penelitian survei menggunakan kuesioner atau angket yang sudah dibuat sebelumnya sebagai instrumen peneliti.

Jenis penelitian ini biasa dipilih untuk mengumpulkan informasi dengan populasi besar. Terdapat tujuh karakteristik dari penelitian studi survei. Pertama, data survei dapat dikumpulkan dari sebagaian ataupun dari seluruh populasi.

Kedua, penelitian survei ditujukan untuk suatu hal yang sifatnya nyata. Ketiga, penelitian survei dapat ditujukan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas.

Keempat, digunakan untuk sesuatu yang sifatnya insidental. Kelima, penelitian survei juga dikenal dengan penelitian corss-sectional.

Keenam, cenderung mengandalkan data kuantitatif. Ketujuh, mengandalkan data berupa kuesioner dan wawancara terstruktur.

Baca juga artikel terkait PENELITIAN SOSIAL atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Iswara N Raditya