Menuju konten utama

Mengenal Geplak, Lapis Legit, dan Kue-Kue Khas Betawi Lainnya

Ragam kuliner khas Betawi, mulai dari geplak hingga lapis legit.

Mengenal Geplak, Lapis Legit, dan Kue-Kue Khas Betawi Lainnya
Ilustrasi Lapis legit. foto/istockphoto

tirto.id - Betawi memiliki kuliner yang beragam, mulai dari hidangan hingga kudapan. Beberapa kudapan yang terkenal dari Betawi adalah kue pepe, kue bugis, geplak, dan kue pancong.

Kue-kue tersebut biasanya disajikan saat acara-acara besar adat Betawi seperti penikahan atau Lebaran Betawi. Menurut situs web Indonesia.go.id, salah satu kue khas Betawi yang saat ini sangat sulit ditemui adalah geplak.

Beberapa kawasan atau daerah yang memiliki penduduk mayoritas Betawi seperti Condet, Kemayoran, Rawa Belong, Kelapa Dua, Marunda, Bintaro, Setu Babakan dan sebagainya tentu mengenal dengan baik kue geplak.

Kue geplak menjadi panganan kondang sederetan dengan kue khas atau kuliner asal Betawi lainnya seperti Dodol Betawi, Roti Buaya, Kue Kembang Goyang, Kerak Telor, dan Bir Pletok.

Dalam keseharian kehidupan masa sekarang, kue ini termasuk kue sangat jarang ditemukan bahkan di tempat-tempat penjual kue khas Betawi yang ada di Jakarta.

Kue geplak memiliki citarasa manis, bertekstur lembut dan berselimut atau bertabur tepung. Menurut Lili, warga Batu Ampar Condet yang pernah membuat kue geplak, proses pembuatan kue ini terbilang repot.

Adonan kue geplak harus diaduk dengan tangan. Setelah diaduk kue dicetak di tenong atau wadah lalu diratakan dengan setengah dipukul.

Konon proses pemukulan ini disebut geplak. Dia menjelaskan kue geplak memiliki warna dominan putih kecokelatan. Kue ini terbuat dari beras yang agak pera, kelapa parut, gula merah, gula pasir, daun pandan, dan garam secukupnya.

  • Kue Pepe
Akademi Kuliner Indonesia dalam Betawi Selaksa Rasa dan Cerita (2016) menuliskan, kue pepe merupakan kue khas Betawi dengan lapisan warna warni, mulai dari putih, kehijauan, dan merah.

Kue pepe dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko kue, dijual dalam bentuk potongan individu dan dibungkus dalam plastik. Kue pepe biasanya dipakai untuk hantaran dalam acara perkawinan.

  • Kue Bugis
Kue bugis terdiri dari dua bagian yakni bagian kulit yang terbuat dari bahan tepung ketan dan bagian tengahnya yang berisi kelapa setengah tua parut yang dimasak dengan gula merah.

  • Kue Abug
Kue ini biasa dijumpai saat acara perkawinan sebagai suguhan, khitanan, atau acara adat lain. Campuran adonan terdiri dari tepung beras ketan, tepung sagu, dan kelapa.

Isi tengah kue berupa gula merah. Adonan dibungkus dengan daun pisang batu dengan bentuk limas atau tum.

  • Dodol Betawi
Lily T Erwin dalam Peta 100 Tempat Makan Khas Betawi (2008) menuliskan, dodol betawi juga merupakan salah satu makanan khas yang dibuat saat Lebaran Betawi.

  • Kue Kelen
Adonan kue ini terdiri dari susu, telur, dan mentega yang dikukus hingga matang. Tekstur kue ini mirip pusing susu.

Kue kelen ini juga sering disebut sebagai kue lumpur karena kue ini kadang dicetak menggunakan cetakan kue lumpur.

  • Lapis Legit
Kue lapis legit atau spekuk merupakan perpaduan budaya Barat yang biasanya dihidangkan saat lebaran Betawi dan pernikahan.

Dahulu adonan spekuk dibuat dengan capuran rempah beraroma khas kayumanis dan diolah sendiri. Zaman sekarang adonan lapis legit dibuat dengan lebih praktis. Saat ini sudah banyak adonan jadi yang dijual untuk membuat spekuk atau lapis legit ini.

Baca juga artikel terkait KULINER atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH