Menuju konten utama

Mengenal George Floyd, Pria yang Dijuluki 'Raksasa Lembut'

Semasa hidupnya, George Floyd dikenal sebagai sosok yang penuh semangat, namun selalu tenang dan lembut. 

Mengenal George Floyd, Pria yang Dijuluki 'Raksasa Lembut'
Pengunjuk rasa melakukan protes atas kematian George Floyd saat ditahan oleh polisi Minneapolis, di Barclays Center di Brooklyn, New York City, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Jeenah Moon/wsj/cfo

tirto.id - "Saya ingat, dia pernah berkata ia ingin membantu dunia,” ujar Jonathan Veal, sahabat George Floyd sejak mereka kelas enam sekolah dasar, yang dikutip dari Click2Houston, Senin (8/6/2020)

“Dia ingin memiliki dampak di seluruh dunia," tambahnya.

Veal menambahkan, ia terakhir kali berkomunikasi dengan George Floyd pada Januari lalu via pesan teks.

Lalu insiden itu pun terjadi, Floyd tewas “di lutut” seorang polisi usai ia dilaporkan seorang penjaga toko karena dugaan membeli rokok dengan uang palsu di Mineapolis pada Senin (25/5/2020) malam waktu setempat .

Dalam sebuah rekaman video, setelah ditangkap, polisi menyekapnya dan leher Floyd ditindih lutut Derek Chauvin, selama lebih dari empat menit.

Bahkan ketika Floyd berteriak lirih, “Aku tak bisa bernafas”, Chauvin tak memindahkan lututnya dari leher Floyd. Ia pun tewas seketika.

Aksi protes pun terjadi menuntut keadilan atas tindakan pembunuhan George Floyd. Total, empat polisi ditetapkan menjadi tersangka, dimana tiga di antaranya dipecat sementara Chauvin ditangkap atas tindakan pembunuhan berencana.

Kini, Floyd benar-benar telah “memiliki dampak di seluruh dunia”.

Si Pria Besar yang Lembut

George Floyd, yang posturnya menjulang setinggi dua meter, sempat menjadi atlet basket dan sepak bola semasa di sekolah, meskipun setelahnya ia tidak menyelesaikan sekolah dan mulai menekuni musik dengan membuat grup hip-hop yang bernama Screwed Up Click.

Namun, dia memutuskan untuk angkat kaki dari Houston menuju Minneapolis, ketika di sana ia mulai sulit mencari pekerjaan.

Dikutip dari Sky News pada Senin (8/6/2020) George Floyd pindah ke Minneapolis setelah dibebaskan dari penjara.

Menurut dokumen pengadilan, Floyd didakwa pada 2007 atas tindak perampokan bersenjata di sebuah rumah. Dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah banding pada tahun 2009.

Meski demikian, dalam sebuah video baru-baru ini di media sosial, ia berbicara menentang kekerasan senjata, dengan mengatakan, "kita jelas kehilangan generasi muda kita".

Floyd memang sebelumnya dikenal sebagai pribadi yang lembut, terlepas dari perawakannya yang terlihat “gagah”, dan membuatnya dijuluki "raksasa lembut" yang berusaha mengubah hidupnya.

Salah seorang mantan teman sekelas Floyd lainnya, Donnell Cooper, mengatakan bahwa Floyd memiliki kepribadian yang penuh semangat, namun selalu tenang dan lembut.

Hal senada juga disampaikan saudaranya, Philonese Floyd, sehari setelah kematian George. "Semua orang mencintai saudaraku," kata Philonese Floyd pada Selasa (26/5/2020)

"Dia berbadan besar dan baik hati, dan dia tidak menyakiti siapa pun,” imbuhnya.

Pria kelahiran North Carolina 46 tahun lalu ini, selain dikenal sebagai orang yang dicintai, juga menjadi ayah yang baik, dari seorang putri berusia enam tahun bernama Gianna.

Ibunda Gianna, Roxie Washington kepada Houston Chronicle menyebut mantan kekasihnya tersebut sebagai ayah yang begitu berbakti ketika mereka membesarkan sang putri bersama-sama.

"Orang-orang banyak yang salah menilainya, karena dia begitu besar, sehingga mereka mengira dia sering berkelahi," kata Washington. "Tapi dia orang yang pengasih dan dia mencintai putrinya."

Selain dipandang lembut oleh keluarganya, ia juga menjadi sosok pekerja keras. Mengutip Star Tribune, pacar Floyd, Courteney Ross yang terpukul atas kematiannya, menyebut bahwa kekasihnya itu seorang yang giat dalam bekerja.

"Dia mencintai kota ini. Dia datang ke sini dan tinggal di sini karena orang-orangnya dan mencari penghidupan."

Di Minneapolis, Floyd mempunyai dua pekerjaan, mengemudi truk dan satu lagi sebagai penjaga keamanan di restoran Amerika Latin, Conga Latin Bistro.

Seorang pelanggan Conga, Jessi Zendejas, mengatakan di Facebook bahwa Floyd sangat menyukai pelukan dari pelanggan tetapnya.

"Dia akan marah jika kamu tidak berhenti untuk menyambutnya, karena dia jujur suka melihat semua orang dan melihat semua orang bahagia," katanya.

Sementara Luz Maria Gonzalez, pengunjung lain yang sering makan di restoran tempat Floyd bekerja berkata, "Dia selalu membuat kami aman."

"Di tengah malam dia akan berkata, 'Hei, Luz, aku akan menunggumu sampai masuk taksi',” kisahnya.

George Floyd sendiri akan dimakamkan di Houston Memorial Gardens di Pearland, Selasa (9/6/2020) besok. Dilansir dari ABC 13, ia akan dikebumikan di samping makam ibunya.

Pada Sabtu lalu, jasadnya telah tiba di Houston pada pada pukul 21:40 waktu setempat dan kemudian langsung dibawa ke Pusat Perencanaan Memorial Fort Bend oleh Departemen Kepolisian Houston.

Upacara peringatan akan dimulai pukul 11.00 siang di Fountain of Praise Church. Setelah itu, prosesi yang membawa jenazah Floyd akan langsung pergi dari gereja menuju pemakaman.

Meskipun acara peringatan dan pemakaman pada hari Selasa merupakan acara tertutup, publik tetap bisa menyaksikan acara peringatan lain yang telah dijadwalkan pada hari Senin di Fountain of Praise Church.

Baca juga artikel terkait MENGENAL GEORGE FLOYD atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Humaniora
Penulis: Ahmad Efendi