Menuju konten utama

Mengenal GeNose, Pendeteksi Covid-19 dengan Hembusan Nafas dari UGM

Bagaimana cara kerja GeNose, alat pendeteksi Covid-19 dari UGM?

Mengenal GeNose, Pendeteksi Covid-19 dengan Hembusan Nafas dari UGM
Ilustrasi Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Alat deteksi Covid-19 GeNose diklaim dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan alat polymerase chain reaction (PCR) dalam testing virus corona.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Alat yang berasal dari inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini diklaim bisa mendeteksi keberadaan COVID-19 dengan hembusan nafas.

Infografik Pneumonia

Infografik Pneumonia. tirto.id/Quita

Mengenal GeNose Alat Deteksi Covid-19

GeNose adalah alat pendeteksi ada tidaknya virus corona covid-19 dengan hembusan nafas yang hasil tesnya bisa diketahui dalam waktu 2 menit.

Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.

Kelebihan alat ini adalah akurasinya mencapai 97 persen dibandingkan PCR yang merupakan gold standard dan harganya relatif murah, demikian dikutip laman resmi Satgas Covid-19.

Dikutip laman resmi Universitas Gadjah Mada, GeNose memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat. Tidak kurang dari 2 menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.

“Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi,” kata anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, di acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Gedung BJ Habibie lantai 24, Jakarta.

Sementara itu, peneli yang lain, Dian Kesumapramudya Nurputra, memaparkan cara kerja alat deteksi ini.

GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus. Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).

Alat pendeteksi Covid-19 GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Setelah melalui uji klinis tahap pertama, saat ini GeNose tengah memasuki uji klinis tahap kedua.

Menristek berharap GeNose bisa segera dimanfaatkan secara masif oleh masyarakat. Dia mentargetkan setidaknya pada bulan Desember 2020 alat ini dapat digunakan untuk skrining.

“Jika sudah uji klinis dan mendapat ijin edar dari Kemenkes, pastikan alat disampaikan pada Satgas bisa menjadi alat tes untuk membantu upaya Indoensia meningkatkan rasio testing,” tuturnya.

-----------------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH