Menuju konten utama

Mengenal Fibroadenoma Mammae Tumor Jinak pada Payudara

Fibroadenoma biasanya tidak menyakitkan atau lunak saat disentuh. Kebanyakan orang tidak mengalami gejala apa pun selain benjolan.

Mengenal Fibroadenoma Mammae Tumor Jinak pada Payudara
Ilustrasi Perempuan yang Mengalami Tumor Payudara. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Menemukan benjolan di payudara Anda bisa menjadi pengalaman yang menakutkan, tetapi tidak semua benjolan atau tumor bersifat kanker. Salah satu jenis tumor jinak (non-kanker) disebut fibroadenoma mammae.

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara perempuan yang terbentuk karena adanya kelainan pertumbuhan jaringan.

Pembentukan fibroadenoma mammae terjadi oleh jaringan fibrous stroma dan proliferasi epitel lobulus.

Fibroadenoma mammae biasanya ditemukan pada perempuan di bawah usia 30 tahun. Menurut American Society of Breast Surgeons Foundation pada Healthline, sekitar 10 persen perempuan di Amerika Serikat mendapatkan hasil diagnosis fibroadenoma.

Medical News Today menulis tumor terdiri dari jaringan kelenjar dan ikat, dan dapat bervariasi dalam berbagai ukuran. Beberapa sangat kecil sehingga seseorang tidak dapat merasakannya, sementara yang lain mudah ditemukan selama pemeriksaan diri.

Seseorang mungkin menderita satu atau banyak fibroadenoma. Fibroadenoma dapat mempertahankan ukurannya atau tumbuh menjadi lebih besar atau sebaliknya menyusut seiring waktu.

Jika fibroadenoma cukup besar untuk disentuh, biasanya akan terasa seperti benjolan bundar yang relatif kuat sehingga mungkin bergerak di bawah kulit.

Gejala

Fibroadenoma biasanya tidak menyakitkan atau lunak saat disentuh. Kebanyakan orang tidak mengalami gejala apa pun selain benjolan.

Namun, menurut Breast Cancer Care (BCC), fibroadenoma mungkin terasa lunak sebelum menstruasi. Mereka juga bisa menjadi lebih besar selama kehamilan, menyusui, atau saat mengambil terapi penggantian hormon.

Namun, mereka biasanya akan kembali ke ukuran sebelumnya setelah fluktuasi hormon.

Penyebab

Penyebab fibroadenoma tidak diketahui, tetapi kemungkinan terkait dengan hormon reproduksi. Fibroadenoma terjadi lebih sering selama tahun-tahun reproduksi atau sebelum masa menopause, dapat menjadi lebih besar selama kehamilan atau dengan menggunakan terapi hormon, dan mungkin menyusut setelah menopause, atau ketika kadar hormon menurun.

Jenis

Dokter mengklasifikasikan fibroadenoma menjadi simple dan complex. Menurut American Cancer Society (ACS), fibroadenoma simple terlihat sama ketika dokter memeriksanya di bawah mikroskop. Sedangkan Fibroadenoma complex biasanya lebih besar dan memiliki fitur yang berbeda.

Berikut beberapa jenis fibrodenoma seperti dikutip dari MayoClinic yakni:

1. Fibroadenoma kompleks.

Fibroadenoma jenis ini dapat mengandung perubahan, seperti pertumbuhan berlebih sel (hiperplasia) yang dapat tumbuh dengan cepat. Seorang ahli patologi membuat diagnosis fibroadenoma kompleks setelah meninjau jaringan dari biopsi.

2. Juvenile fibroadenomas.

Fibroadenoma ini merupakan jenis benjolan payudara yang paling umum ditemukan pada anak perempuan dan remaja antara usia 10 dan 18 tahun. Fibroadenoma ini dapat tumbuh besar, tetapi sebagian besar menyusut seiring waktu, dan beberapa menghilang.

3. Giant fibroadenomas.

Fibroadenoma ini biasanya dapat tumbuh hingga lebih dari 2 inci (5 cm). Benjolan ini mungkin perlu diangkat karena dapat menekan atau mengganti jaringan payudara lainnya.

4. Tumor phyllodes.

Meskipun biasanya jinak, beberapa tumor phyllodes dapat menjadi kanker (ganas). Dokter biasanya menyarankan agar menjalani proses pengangkatan.

Komplikasi

Sebagian besar fibroadenoma tidak memengaruhi risiko kanker payudara. Namun, risiko kanker payudara Anda mungkin sedikit meningkat jika Anda memiliki fibroadenoma complex atau tumor phyllodes.

Baca juga artikel terkait TUMOR atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari