Menuju konten utama

Mengenal Dissociative Identity Disorder dan Gejalanya

Mengenal dissociative identity disorder (DID atau gangguan disosiatif dan gejalanya.

Mengenal Dissociative Identity Disorder dan Gejalanya
Ilustrasi Personality. foto/IStockphoto

tirto.id - Mengenal dissociative identity disorder (DID), salah jenis gangguan disosiatif.

Gejala penderita gangguan ini di antaranya kehilangan memori (memori) dalam periode waktu tertentu, peristiwa, orang, dan informasi pribadi, hingga rasa identitas yang kabur.

DID merupakan disosiasi dengan gangguan identitas ganda atau lebih. Situs Mayo Clinic menuliskan bahwa setiap identitas mungkin memiliki nama, sejarah, dan karakter pribadi, suara, jenis kelamin, tingkah laku, hingga kualitas fisik.

Kasus DID pertama kali didokumentasikan pada tahun 1584 silam, yang dicatat Jeanne Fery.

Dikutip dari DID Research, Jeanne Ferry mencatat DID sebagai kasus eksorsis, dan menyatakan bahwa terdapat individu dengan banyak alter. Tidak hanya itu, alter-alter tersebut memiliki nama, identitas, dan fitur pengenal masing-masing.

Gangguan DID dapat terjadi dalam berbagai usia, baik perempuan maupun laki-laki dewasa hingga anak-anak.

Dilansir laman Psikologi Unnes, beberapa penyebab utama DID seperti kekerasan, pelecehan, kecelakaan, bencana alam, peperangan, kematian, riwayat penyakit, hingga kejadian luar biasa lainnya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap penderita DID di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, diperoleh data bahwa 90 persen pengidap gangguan tersebut disebabkan kekerasan seksual dan penelantaran semasa anak-anak.

Gejala Dissociative Identity Disorder

Meskipun DID dapat terjadi dalam semua jenjang usia. Namun, gejala gangguan tersebut biasanya muncul pada rentang usia 5-10 tahun.

Oleh sebab itu, orang tua, guru, dan penyedia layanan kesehatan mungkin tidak memperhatikan tanda-tanda tersebut.

Website Psychiatry menuliskan beberapa gejala yang dimiliki penderita DID sebagai berikut:

    • Penderita mempunyai lebih dari 1 kepribadian dengan identitas berbeda-beda. Setiap identitas diikuti perubahan perilaku, ingatan, dan pemikiran.
    • Penderita DID mengalami kesenjangan memori dan hilang ingatan tentang kehidupan sehari-hari, informasi pribadi, hingga peristiwa traumatis yang pernah dialami.
    • Identitas lain muncul di luar kendali diri, tidak disengaja.
    • Dapat hilang kesadaran, dan tidak mampu menjelaskan alasan sampai di suatu tempat.

Berikut ini beberapa gejala lain DID:

    • Kecemasan.
    • Delusi.
    • Depresi.
    • Disorientasi.
    • Penyalahgunaan obat atau alkohol.
    • Hilang ingatan.
    • Pikiran bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Pengobatan Dissociative Identity Disorder

Salah satu pengobatan efektif bagi penderita DID adalah psikoterapi. Beberapa layanan kesehatan khusus mental seperti psikolog atau psikiater dapat memandu perawatan dengan tepat.

Dilansir laman My Cleveland Clinic, psikoterapi nantinya berfokus pada beberapa hal sebagai berikut:

    • Mengidentifikasi dan mengatasi trauma atau pelecehan di masa lalu.
    • Mengelola perubahan perilaku yang tiba-tiba.
    • Menggabungkan identitas yang terpisah menjadi satu identitas.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN DISOSIATIF atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno