Menuju konten utama

Mengenal Diet Telur Rebus dan Efek Sampingnya

Mengenal diet telur rebus, dan bagaimana efek sampingnya bagi kesehatan. 

Mengenal Diet Telur Rebus dan Efek Sampingnya
Telur Rebus. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Diet telur dilakukan dengan menambahkan telur, khususnya adalah telur rebus, dalam menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Pada umumnya, seseorang yang mengaplikasikan diet ini akan memakan 2-3 butir telur rebus dalam menu makannya dalam sehari.

Mengacu pada e-book The Boiled Egg Diet: The Easy, Fast Way to Weight Loss!, karya Arielle Chandler, diet ini memiliki kemiripan dengan diet Atkin atau diet rendah karbohidrat. Pasalnya, telur rebus memang terkenal dengan jumlah kalorinya yang sedikit dan kaya akan protein.

Dilansir dari Everyday Health, berikut adalah aturan makan yang dapat digunakan untuk melakukan diet telur rebus:

1. Sarapan: dua telur rebus dan satu buah jenis apapun. Anda dapat juga makan sayuran yang memiliki kandungan karbohidrat rendah atau makanan yang kaya protein.

2. Makan siang: telur atau protein tanpa lemak dan sayuran rendah karbohidrat.

3. Makan malam: telur atau protein tanpa lemak dan sayuran rendah karbohidrat.

Telur memiliki kandungan nutrisi yang lengkap termasuk di dalamnya protein yang tinggi. Selain itu, di dalamnya juga terkandung lemak, vitamin D, fosfor, vitamin A, dan dua bitamin B kompleks yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah mengubah makanan menjadi energi.

Telur juga merupakan sumber riboflavin, selenium, dan kolin yang sangat baik. Sebuah telur memiliki 75 kalori, 5 gram lemak, 6 gram protein dan kurang dari 1 gram karbohidrat dalam satu telur.

Ada banyak versi dari melakukan diet telur rebus ini. Berikut adalah beberapa di antaranya dilansir dari Very Well Fit:

1. Diet Telur 14 Hari

Selama 14 hari, Anda akan mengkonsumsi telur rebus tiga kali makan setiap hari. Makanan ringan dan minuman dengan kalori tidak diperbolehkan. Setiap hari, makan satu kali makan dengan telur.

Makanan lain yang dapat dikonsumsi adalah makanan yang memiliki kandungan protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan.

Untuk menambah protein lainnya, Anda bisa menambahkan sayuran rendah karbohidrat seperti brokoli atau bayam.

Buah jeruk terkadang diizinkan. Diet ini kadang-kadang disebut "Diet Telur Rebus" dan mengharuskan Anda makan telur rebus, bukan rebus, diacak, atau digoreng.

2. Diet Telur dan Buah Anggur

Ini adalah variasi dari 14-hari Diet Telur dan berlangsung untuk jumlah waktu yang sama. Pada versi diet ini, Anda makan setengah anggur setiap kali makan dengan telur atau protein tanpa lemak. Tidak ada buah lain yang diizinkan.

3. Diet Telur

Diet ini juga dikenal dengan istilah Egg-Only Diet. Versi program penurunan berat badan ini juga disebut dengan diet mono di mana penurunan berat badan menjadi ekstrem dan tidak sehat. Anda hanya makan satu makanan untuk waktu yang lama.

Diet pada program ini hanya makan telur rebus dan air selama dua minggu. Seperti yang mungkin Anda bayangkan, olahraga tidak direkomendasikan untuk rencana ini karena kelelahan ekstrem yang mungkin Anda alami.

Lantas, apakah diet telur rebus ini baik untuk diaplikasikan?

"Telur penuh dengan nutrisi, menyediakan protein, kolin, vitamin D, lutein dan banyak lagi, tetapi diet telur secara keseluruhan rendah karbohidrat yang dapat membuat Anda lapar. Juga, makan makanan yang sama berulang-ulang (seperti telur untuk sarapan) bisa membosankan bagi sebagian orang, yang dapat menyebabkan ketidakpatuhan,” ungkap Kelly Plowe, seorang ahli gizi dikutip dari Very Well Fit.

Demikian juga yang dikatakan oleh Dr. Lissa Young, PhD., penulis buku Finally Full, Finally Slim yang berbasis di New York City.

Secara keseluruhan, diet ini memang mengandung makanan sehat tetapi bukan sebuah diet yang seimbang dan sehat.

“Saya tidak berpikir Anda harus melakukan diet yang dilakukan hanya dengan mengonsumsi satu jenis makanan,” kata Young dikutip dari laman Everyday Health.

Dr. Young merekomendasikan untuk tetap mengonsumsi berbagai makanan untuk meraih berat badan yang diinginkan. Dengan cara tersebut, seseorang akan mendapatkan makanan yang lebih sehat karena lebih seimbang.

Diet ini sangat rendah kalori dan membatasi banyak makanan yang berserat tinggi seperti biji-bijian dan kacang-kacangan untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, Anda sangat mungkin mengalami konstipasi ketika mengaplikasikan diet ini.

Disarankan bahwa pria berusia 50 dan lebih muda mendapatkan setidaknya 38 g serat dan wanita mendapatkan setidaknya 25 g serat seperti ditulis Mayo Clinic.

Tidak mengonsumsi cukup serat dapat membuat Anda berisiko sembelit. Risiko sembelit sangat tinggi jika Anda hanya makan telur, karena telur memiliki nol gram serat.

Baca juga artikel terkait DIET TELUR REBUS atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo