Menuju konten utama

Mengenal Demam Tifoid: Gejala, Penyebab, Hingga Pengobatannya

Demam tifoid disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi

Mengenal Demam Tifoid: Gejala, Penyebab, Hingga Pengobatannya
Ilustrasi penyakit anak. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Demam tifoid menjadi ancaman kesehatan yang serius di negara berkembang terutama untuk anak-anak.

Dilansir Mayo Clinic, demam yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi ini menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak secara berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi.

Biasanya penyakit ini cenderung menimbulkan gejala yang berkembang secara bertahap dari satu hingga tiga minggu setelah terpapar penyakit, termasuk demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, dan sembelit atau diare.

Setelah muncul gejala tersebut, orang-orang yang menderita penyakit ini akan mengalami fase demam hingga bisa mencapai 40,5 derajat celcius, disertai dengan sakit kelapa, kelelahan, nyeri otot, berkeringat, batuk kering, kehilangan nafsu makan, sakit perut, diare, ruam dan kembung.

Kebanyakan orang yang mengalami demam tifoid akan merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah diberikan antibiotik, walaupun ada sejumlah kecil orang yang mungkin bisa meninggal karena komplikasi.

Kemungkinan adanya komplikasi tersebut dapat disebabkan karena peradangan otot jantung, peradangan selaput jantung dan katup, pneumonia, peradangan pankreas, infeksi ginjal, atau kandung kemih, meningitis, delirium, halusinasi, dan paranoid secara psikis.

Siapapun bisa mencegahnya dengan mendapatkan vaksin yang tersedia jika ingin berkunjung ke negara yang beresiko. Vaksin ini dapat diberikan dengan dua cara, pertama disuntikkan dalam dosis tunggal setidaknya satu minggu sebelum bepergian.

Kemudian juga bisa didapat secara oral dengan mengkonsumsi empat kapsul yang harus diminum satu kapsul perhari. Namun, dikatakan vaksin ini tidak 100 persen efektif, yang mana keduanya diperlukan imunisasi ulang karena efektivitasnya berkurang dari waktu ke waktu.

Oleh karenanya, menurut CDC, penyakit ini dapat dicegah dari keseharian kita dengan menghindari dan melakukan beberapa hal seperti mencuci peralatan makan yang baru dengan air mendidih selama 1 menit sebelum digunakan. Hindari mengkonsumsi es dan air putih yang dibuat bukan dari air matang.

Konsumsi juga makanan yang telah dimasak dengan matang selagi hangat, hindari makanan yang sudah dingin dan pastikan cuci tangan dengan sabun terlebih dulu. Hindari juga sayuran dan buah – buahan mentah dan terkontaminasi.

Baca juga artikel terkait DEMAM atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Yulaika Ramadhani