Menuju konten utama

Mengenal Catriona Gray dari Fipilina yang Menang Miss Universe 2018

Catriona Gray masuk tiga besar bersama Tamaryn Green dari Afrika Selatan dan Miss Venezuela Sthefany Gutiérrez.

Mengenal Catriona Gray dari Fipilina yang Menang Miss Universe 2018
Miss Universe Catriona Elisa Magnayon. FOTO/wikipedia

tirto.id - Catriona Gray dinobatkan sebagai Miss Universe 2018 pada Senin (17/12/2018) di Bangkok, Thailand. Wanita keturunan Filipina-Australia ini memenangkan mahkota keempat Miss Universe dari Filipina.

Pada malam penghargaan, Gray tampak anggun dengan gaun panjang serupa nyala api yang melambangkan burung tradisional Filipina. Gaun itu dirancang desainer kondang asal Filipina, Mak Tumang.

Desain bajunya menyesuaikan mahkota Miss Universe 2018 buatan perusahaan Mikimoto Jepang yang mengambil siluet burung merak.

Kemenangan ini merupakan perjalanan puncak bagi Gray. Sebelumnya ia pernah digadang-gadang memenangkan Miss World 206, tapi gagal. Langkah gadis 24 tahun ini terhenti pada babak 5 besar.

Miss Universe 2017, Demi Leigh Nel Peters dari Afrika Selatan memaikan mahkota ke Gray diiringi dengan sorak sorai penonton.

Filipina terakhir memenangkan mahkota Miss Universe pada 2015 lewat Pia Wurtzbach. Selanjutnya pada 2016, kontes Miss Universe diselanggarakan di Manila, Filipina dan dimenangkan Iris Mittenaere dari Perancis.

Gray masuk tiga besar bersama Tamaryn Green dari Afrika Selatan yang menjadi Runner-Up 1 diikuti Miss Venezuela Sthefany Gutiérrez yang menjadi Runner-Up 2.

Saat babak tanya jawab, juri bertanya pada Gray, "Pelajaran apa yang paling kamu dapat selama hidupmu dan bagaimana kamu akan mengaplikasikannya jika terpilih sebagai Miss Universe?", ujar juri seperti dikutip ABS-CBN News.

Gray menjawab: Saya bekerja di daerah kumuh di Tondo, Manila dan kehidupan di sana sangat miskin dan menyedihkan. Saya selalu berpikir untuk mencari keindahan di balik itu, keindahan yang terpancar dari anak-anak di sana, dan untuk selalu bersyukur. Saya akan membawa ini jika terpilih sebagai Miss Universe, untuk melihat sisi positif dari sebuah hal yang negatif yang terjadi, dan untuk menilai di mana saya bisa memberikan sesuatu, di mana saya bisa melakukan sesuatu sebagai juru bicara. Jika saya bisa mengajak orang untuk bersyukur, kita bisa memiliki dunia yang luar biasa di mana negativitas tidak bisa tumbuh dan berkembang, dan anak-anak akan memiliki senyum di wajah mereka. Terima kasih."

Dua tahun lalu, Gray jadi perbincangan di media sosial karena fotonya yang sedang menangis sambil menggenggam bendera Filipina saat kalah dalam ajang Miss World 2016.

Pemimpin Miss World Filipina, Cory Quirino mengundurkan diri setelah kekalahan Gray. Filipina pun berjuang untuk memenangkan kontes yang berbasis di London itu.

Gray tampil kembali pada Januari lewat kontes Binibining Filipina. Dalam kemunculannya kali ini, Gray mengatakan banyak transformasi yang terjadi pada dirinya di mata publik.

Gray memiliki lebih dari 1 juta pengikut di Instagram. Fotonya di halaman Facebook Miss Universe disukai lebih dari 600 ribu pengguna, paling banyak dari semua kontestan.

Setiap gerakan Gray saat mengikuti kontes disoroti karena penuh dengan simbol nasionalisme Filipina.

Kostum nasionalnya dirancang khusus untuk menghormati tiga pulau besar di Filipina. Lembaga pemerintah memuji Gray karena menyoroti peradaban Filipina sebelum pendudukan Spanyol dengan setelan yang dikenakannya malam itu.

Gaun yang serupa api berwarna campuran kuning tampak begitu menonjol di antara lautan gaun dengan mayoritas warna emas. Gaun itu melambangkan burung mitos Filipina, Ibong Adarna. Desainer gaun juga menyesuaikan dengan mahkota Miss Universe buatan perusahaan Jepang Mikimoto.