Menuju konten utama

Mengenal Berbagai Penyebab Anyang-anyangan dan Cara Mengatasinya

Anyang-anyangan atau Disuria bisa disebabkan oleh infeksi kandung kemih, pembengkakan prostat, hingga diabetes. 

Mengenal Berbagai Penyebab Anyang-anyangan dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi kencing di Toilet. FOTO/Istockphhoto

tirto.id - Disuria atau anyang-anyangan adalah kondisi di mana penderitanya terus-menerus merasa ingin buang air kecil. Anyang-anyangan biasanya disertai dengan rasa sakit atau nyeri.

Disuria dapat dialami oleh pria maupun wanita dari berbagai usia. Namun, dikutip dari Cleveland Clinic, perempuan lebih sering mengalami disuria ketimbang laki-laki.

Kondisi disuria biasanya ditandai oleh beberapa gejala. Sejumlah gejala anyang-anyangan seperti sering merasa ingin kencing dan kesulitan atau merasakan sensasi tidak tuntas setelah buang air kecil.

Gejala disuria lainnya adalah rasa tidak nyaman ketika kencing, dan sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil.

Penyebab Anyang-anyangan

Terdapat empat hal yang dapat menjadi penyebab disuria. Keempatnya berkaitan dengan kondisi di saluran kencing.

Penyebab anyang-anyangan yang pertama adalah infeksi bakteri di kandung kemih. Disuria adalah gejala umum dari cystitis atau infeksi kandung kemih.

Sementara cystitis sangat umum terjadi pada wanita berusia 20 hingga 50 tahun. Infeksi ini terjadi karena adanya bakteri yang berkembang biak di dalam kandung kemih.

Mengutip laman National Health Service (NHS), ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri. Sejumlah hal yang bisa memicu infeksi kandung kemih itu ialah hubungan seksual, dan menyeka pantat dari belakang ke depan setelah pergi ke toilet.

Selain itu, infeksi kandung kemih juga bisa dipicu oleh penggunaan kateter urin (tabung tipis yang dimasukkan ke dalam uretra untuk mengeringkan kandung kemih). Menggunakan diafragma untuk kontrasepsi pun dapat meningkatkan risiko cystitis.

Penyebab disuria yang kedua adalah pembesaran prostat. Pembesaran prostat atau infeksi prostat sering dialami oleh pria berusia di atas 50 tahun. Kondisi ini dapat memicu disuria karena kelenjar prostat yang membesar dapat menekan kandung kemih.

Kemudian, penyebab disuria yang ketiga ialah vaginistis atau peradangan pada vagina. Menurut laman Drugs, kondisi vaginistis dapat memicu disuria karena dipengaruhi oleh empat faktor.

Empat faktor itu ialah: iritasi bahan kimia seperti sabun mandi; dan tingkat estrogen yang rendah setelah menopause yang mengakibatkan lapisan uretra bisa menyusut dan menjadi lebih tipis. Dua faktor lainnya, yakni penggunaan tampon yang tidak dilepas; dan infeksi bakteri.

Sedangkan penyebab disuria yang keempat adalah diabetes. Kadar gula yang tinggi di urin dapat memberikan lingkungan yang baik bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri kemudian akan masuk ke kandung kemih yang selanjutnya meningkatkan kemungkinan terjadinya cystitis.

Cara Mengatasi Disuria

Pengobatan untuk disuria tergantung pada faktor penyebabnya. Cleveland Clinic menyebut bahwa antibiotik merupakan pengobatan untuk disuria yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Penderita juga dapat mempertimbangkan obat-obatan yang dijual bebas untuk mengatasi disuria. Selain itu, penderita disarankan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan banyak minum air putih saat mengalami anyang-anyangan.

Namun, apabila kondisi anyang-anyangan berlangsung lama atau sering, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter.

Baca juga artikel terkait INFEKSI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom