Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Imunoterapi, Pengobatan Kanker selain Kemoterapi

Mengenal apa itu pengobatan Imunoterapi untuk kanker, salah satu cara selain melakukan kemoterapi.

Mengenal Apa Itu Imunoterapi, Pengobatan Kanker selain Kemoterapi
Ilustrasi imunoterapi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Metode penyembuhan kanker beragam, tergantung dengan tingkat keparahannya. Salah satu prosedur penyembuhan penyakit ini adalah kemoterapi.

Kemoterapi bekerja dengan membunuh sel kanker dan menghentikan pembelahannya. Pengobatan ini menghilangkan sumber makanan sel kanker seperti enzim dan hormon untuk membuatnya kelaparan. Terapi ini juga memicu apoptosis atau istilah dari "bunuh diri" sel kanker.

Dalam kemoterapi, obat tidak hanya diberikan melalui infus, tetapi juga lewat krim atau gel yang dioleskan di permukaan kulit, obat telan (pil, kapsul, atau obat cair), serta melalui injeksi di paha, pinggul, atau kaki.

Karena kerjanya dinilai kuat, banyak ilmuwan yang mengkhawatirkan terapi ini. Ada kemungkinan obat yang digunakan tidak hanya menyerang sel kanker, tetapi juga sel sehat.

Ini mengapa kemoterapi memiliki efek samping yang parah. Namun, ketika dokter merekomendasikan kemoterapi pada pasiennya, ini berarti manfaatnya lebih besar daripada efek samping yang ditimbulkan.

Pilihan terapi untuk kanker paru bukan cuma kemoterapi

Dengan perkembangan sains pengobatan kanker paru di dunia medis, kemoterapi bukan lagi terapi yang tepat untuk semua pasien kanker paru, kata Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia.

"Kemoterapi bukan lagi satu-satunya pilihan terapi untuk semua pasien kanker paru dengan berkembangnya sains pengobatan," kata Andhika dalam webinar kesehatan, sebagaimana ditulis laman berita Antaranews.

Dalam pengobatan kanker paru, terdapat pertimbangan yang dianalisis dokter untuk memilih pengobatan kanker paru. Pertama, dari status keadaan pasien bagaimana fungsi organnya, apakah terdapat komorbiditas, kepatuhan dalam perawatan, harapan serta preferensi pasien.

Kedua, dilihat dari kondisi tumor seperti stadium kanker, jenis sel kanker, alat penguji lanjutan yaitu Biomarker prediktif seperti EGFR, PD-L1, dan ALK.

Ketiga, untuk memilih modalitas pengobatan hal-hal yang dipertimbangkan meliputi mekanisme kerja pengobatan, toksisitas yang diharapkan, terapi yang sebelumnya dijalankan pasien, dan juga ketersediaan pengobatan.

Saat ini, untuk beberapa mutasi kanker paru, seperti mutasi EGFR atau ALK, telah tersedia berbagai pengobatan inovatif yang termasuk golongan terapi target.

Mengenal Pengobatan Imunoterapi untuk Kanker

Pada 2013, dunia medis telah menemukan terobosan terbaru dalam pengobatan kanker paru, yaitu Imunoterapi untuk kanker dan diberikan judul “Breakthrough of the Year” oleh majalah Science, sebuah majalah ilmiah terbesar di dunia.

Salah satu terapi sistemik imunoterapi yang tersedia di Indonesia adalah imunoterapi PD-1 inhibitor yang memberikan harapan baru bagi pasien kanker paru yang tidak memiliki mutasi EGFR dimana Programmed Death-1 atau PD-1 merupakan salah satu protein yang bertindak sebagai “pos keamanan” untuk menjaga respons kekebalan tubuh agar tetap terkendali.

PD-1 ini bekerja seperti pos keamanan yang dapat mengarahkan pasukan sistem imun (sel-T) untuk tidak membunuh sel kanker karena sel kanker telah menyamar sebagai sel sehat. Namun, dengan membubarkan pos keamanan PD-1, sel kanker tidak akan bisa menyamar dan sistem imun akan menerima arahan untuk menghancurkan sel kanker.

Dengan cara kerja diatas, Imunoterapi PD-1 inhibitor mengurangi resiko kematian hingga 38% dibandingkan dengan kemoterapi saja.

Imunoterapi PD-1 Inhibitor memberikan harapan hidup jauh lebih lama bagi penyintas kanker paru, terutama jika memiliki ekspresi PD-L1 lebih dari 50 persen.

Imunoterapi telah tersedia di rumah sakit yang melayani pengobatan kanker. Namun, tidak semua jenis kanker paru dapat diterapi dengan imunoterapi.

Butuh pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah terapi ini bisa dilakukan. Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan terbaik sesuai kondisi masing-masing pasien.

Baca juga artikel terkait IMUNOTERAPI atau tulisan lainnya dari Olivia Dona Putri & Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Dona Putri & Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani