Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Gangguan Drunkorexia dan Risiko Kesehatannya

Mengenal apa itu drunkorexia dan bagaimana risikonya terhadap kesehatan.

Mengenal Apa Itu Gangguan Drunkorexia dan Risiko Kesehatannya
Ilustrasi Drunkorexia. foto/istockphoto

tirto.id - Minuman beralkohol tidak jarang menemani perayaan-perayaan tertentu dalam hidup beberapa orang.

Selain itu, minum minuman beralkohol juga kerap dijadikan alternatif penghilang stres di akhir pekan dengan konsumsi yang terbatas. Namun, tahukah Anda bahwa ada orang yang menjadikan alkohol sebagai pasokan energi utamanya dari pada makanan?

Kondisi ini disebut dengan istilah drunkorexia, yang bukan merupakan istilah medis melainkan istilah gangguan psikologis.

Orang dengan drunkorexia memiliki kecenderungan yang disengaja untuk tidak makan sebelum minum alkohol.

Mengutip Very Well Health, drunkorexia pertama kali dijelaskan dalam artikel berjudul New York Times pada tahun 2008 oleh Sarah Kershaw.

Dalam tulisannya tersebut, Kershaw menulis “drunkoretiks (orang dengan drunkorexia) adalah orang-orang di usia perguruan tinggi, biasanya wanita, yang sengaja membatasi kalori dari makanan agar bisa mengonsumsi alkohol,”.

Sejak saat itu, beberapa penelitian muncul untuk menjelaskan fenomena tersebut. Tim peneliti Choquette dan rekannya pun mengusulkan istilah “Gangguan Makanan dan Alkohol” atau “Food and Alcohol Disturbance” (FAD) sebagai sebutan klinis drunkorexia.

Inti dari drunkorexia adalah adanya perilaku yang mungkin untuk membatasi makan hingga berolahraga berlebihan semata-mata untuk mengimbangi kalori yang dikonsumsi dari alkohol.

Sementara itu, drunkorexia muncul tidak selalu dengan menunjukkan adanya diagnosis klinis gangguan makan atau penyalahgunaan alkohol.

Seseorang yang mungkin memiliki kelainan makan seperti anoreksia, bulimia, atau gangguan makan berlebihan, bisa jadi juga memiliki gangguan ini.

Ilmuwan di Fors Marsh Group Miriam Eisenberg Colman, PhD., menuturkan kepada Healthline, bahwa banyak efek negatif alkohol dirasakan setiap orang yang mengonsumsi alkohol saat belum makan.

“Jika mereka tidak makan sebelum mengonsumsi alkohol, mereka akan cenderung lebh mabuk, dan lebih mungkin mengalami efek negatif dari alkohol seperti pingsan, berkelahi, sakit, atau dimanfaatkan secara seksual,” lanjutnya.

Dalam beberapa penelitiannya pula, Eisenberg Colman menemukan bahwa wanita lebih cenderung menderita drunkorexia dari pada pria.

Hal ini dapat mencerminkan tekanan gender yang dihadapi perempuan untuk menjadi kurus, serta nilai sosial yang tinggi akibat daya tarik seksual.

Meskipun pria dan wanita sama-sama menghadapi tekanan tipe tubuh ideal tersebut, wanita lebih cenderung berjuang untuk menjadi berotot sementara pria lebih cenderung membidik tubuh berotot.

Risiko lain dari minum minuman beralkohol tanpa makan terlebih dahulu adalah sebagai berikut, melansir Universitas Texas:

- Minum minuman beralkohol saat perut kosong dapat menyebabkan konsumsi berlebih, dan tingkat keracunan yang tak terduga yang dapat meningkatkan risiko cedera fisik

- Alkohol yang dimetabolisme meningkatkan kebutuhan nutrisi tertentu, sementara membatasi asupan makanan akan mengurangi ketersediaan nutrisi. Kombinasi ini akan meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.

- Minum alkohol setelah berolahraga dapat menghambat sintesis protein dan perbaikan otot yang memperlambat proses pemulihan, dan meminimalkan potensi peningkatan kebugaran.

- Konsumsi alkohol membatasi kemampuan pengambilan keputusan, dan dapat membuat seseorang memiliki perilaku makan yang tidak sehat.

Baca juga artikel terkait DRUNKOREXIA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo