Menuju konten utama

Mengenal 5 Jenis Hepatitis A, B, C, D, E: Gejala & Cara Cegahnya

Ada beberapa jenis penyakit hepatitis yang dikenali saat ini yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E.

Mengenal 5 Jenis Hepatitis A, B, C, D, E: Gejala & Cara Cegahnya
Ilustrasi Hepatitis. foto/Istockphoto

tirto.id - Kemunculan penyakit hepatitis akut misterius yang belum dikenali penyebabnya di beberapa negara termasuk Indonesia, membuat banyak orang penasaran dan khawatir dengan penyakit tersebut.

Hepatitis sendiri telah lama dikenal sebagai kondisi peradangan hati/hepar yang terjadi karena beberapa penyebab, seperti infeksi virus, paparan racun, penggunaan narkoba, konsumsi alkohol, serta penyakit autoimun, seperti dilansir dari laman Medical News Today.

Ada beberapa jenis penyakit hepatitis yang dikenali saat ini yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E.

Jenis- jenis penyakit hepatitis

Hepatitis A

Hepatitis A merupakan infeksi hati/hepar yang saat ini dicegah dengan pemberian vaksin.

Proses penularannya terjadi karena kontak dengan kotoran yang mengandung virus hepatitis A, makanan/minuman yang tercemar virus hepatitis A, tidak mencuci tangan dan melakukan seks anal. Beberapa kasus menunjukkan adanya penularan melalui darah, namun jarang terjadi. Sanitasi yang buruk juga menjadi sebab penularan.

Web MD melansir, penyakit tipe A umumnya tidak akan memicu komplikasi dan tidak berlangsung waktu lama. Liver atau hati dapat pulih dalam waktu sekira 2 bulan serta bisa dicegah dengan vaksinasi.

Gejala yang dialami jika seseorang terinfeksi hepatitis A adalah demam, mual, muntah

Pencegahan hepatitis A yaitu, vaksinasi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Hepatitis B

Hepatitis B merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Ada dua jenis tipe B yang saat ini diketahui yakni akut atau jangka pendek dan kronis atau jangka panjang. Hepatitis B kronis dapat menimbulkan sirosis hati dan kanker hati.

Penularan terjadi ketika darah, air mani atau cairan tubuh dari penderita masuk ke tubuh orang yang sehat. Merujuk laman Antara News, umumnya melalui transfusi darah, persalinan, dan transplantasi organ.

Gejala jika seseorang terinfeksi hepatitis B adalah lesu, demam, nyeri abdomen

Pencegahan hepatitis B yaitu, imunisasi, menghindari risiko penularan

Hepatitis C

Hepatitis C terjadi karena adanya infeksi dari virus hepatitis C (HCV). Kondisinya pun bisa menjadi akut atau kronis. Jika tak diobati dengan benar, hepatitis jenis ini bisa menjadi sirosis atau kanker hati. Penularan terjadi melalui darah dan cairan tubuh, jarum suntik, dan transplantasi organ.

Gejala jika seseorang terinfeksi hepatitis C adalah tidak nafsu makan, warna urin gelap

Pencegahan hepatitis C yaitu, menghindari faktor resiko

Hepatitis D

Hepatitis D atau delta hepatitis dipicu oleh infeksi virus hepatitis D melalui virus hepatitis B. Seseorang hanya bisa mengalami hepatitis D jika sudah pernah terinfeksi hepatitis B.

Jenis penyakit ini bisa menjadi akut atau bahkan kronis. Menurut WHO, hepatitis D dialami oleh 5% orang yang mengidap hepatitis B kronis.

Penularan terjadi umumnya karena transfusi darah, transplantasi organ, atau jarum suntik yang dipakai bergantian.

Gejala jika seseorang terinfeksi hepatitis D adalah nyeri sendi, mual dan muntah

Pencegahan hepatitis D yaitu, imunisasi hepatitis D

Hepatitis E

Hepatitis E terjadi karena penularan virus hepatitis E (HEV) yang umumnya dipicu pencemaran makanan/minuman oleh virus, sanitasi buruk serta kebersihan diri rendah. Di Amerika, kebanyakan kasus hepatitis E terjadi akibat penderita pernah melakukan perjalanan ke negara yang mengalami endemi hepatitis E.

Gejala jika seseorang terinfeksi hepatitis E adalah mual dan muntah, pembengkakan hati

Pencegahan hepatitis E yaitu dengan penerapan gaya hidup sehat (PHBS)

Baca juga artikel terkait HEPATITIS AKUT atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari