Menuju konten utama

Mengapa Renato Sanches Bisa Bersinar di Skuat Bayern Musim Ini?

Renato Sanches mulai jadi bagian penting bagi Bayern Munchen, yang masih berupaya mengejar Dortmund selaku pemuncak klasemen sementara Liga Jerman.

Mengapa Renato Sanches Bisa Bersinar di Skuat Bayern Musim Ini?
Bayern Renato Sanches mengontrol bola selama pertandingan sepak bola Jerman Bundesliga antara FC Bayern Munich dan SC Freiburg di Munich, Jerman, Sabtu, 3 November 2018. (AP Photo / Matthias Schrader)

tirto.id - Renato Sanches kembali jadi pusat perhatian sejak dimulainya kompetisi Liga Jerman musim ini. Ia telah tampil dalam delapan dari 11 laga Bayern Munchen di liga, baik sebagai pemain inti maupun pengganti.

Catatan tersebut memang wajar, mengingat performa impresif yang ditunjukkan pemain asal Portugal itu pada pramusim. Dalam sebuah laga uji coba, ia bahkan mampu mencetak gol indah ke gawang mantan klubnya, Benfica.

Namun jika ditarik ke belakang, penampilan ini kontras dari apa yang ditunjukkan Sanches musim lalu, saat dipinjamkan Bayern Munchen ke Swansea City. Pelatih Swansea saat itu, Carlos Carvalhal bahkan langsung sangsi dan memainkan Sanches dalam 12 pertandingan Liga Inggris saja.

Yang terekam paling jelas di ingatan adalah performa buruknya saat melepaskan tendangan bebas ke tribun penonton, dalam suatu duel melawan West Ham United, September 2017. Sebelumnya, Sanches dipinjamkan ke Swansea karena "terbuang" dari skuat Bayern.

Direkrut The Bavarians pada awal musim 2016-2017, ia dianggap gagal bersaing. Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu bahkan hanya diberi kesempatan tampil dalam 17 pertandingan liga. Padahal, sebelumnya ia diberi label mentereng setelah mampu membawa Timnas Portugal menjuarai Piala Eropa 2016.

Lantas pertanyaan pun muncul. Apa yang membuat Sanches punya performa begitu fluktuatif dari musim ke musim?

Kolumnis The Guardian, Stuart James dalam sebuah artikelnya menyebut ada dua faktor bersinggungan yang membuat Sanches kembali ke performa terbaiknya musim ini.

Faktor perangsang awal adalah cedera yang dialami gelandang Bayern Munchen lain, Corentin Tolisso. Absennya Tolisso membuat Sanches diberi panggung untuk mengisi kekosongan yang ada. Dan adanya panggung ini pula yang menyebabkan Sanches punya kesempatan membuktikan potensinya.

Melawan Ausburg pada September lalu, Sanches akhirnya melakoni laga perdananya sebagai starter Bayern di laga kompetitif, setelah 18 bulan lamanya. Dan di laga tersebut sang gelandang mampu menorehkan akurasi umpan sebesar 97,3 persen.

Faktor lain, yang disebut-sebut Stuart sebagai alasan utama adalah lingkungan. Sanches memang berada di Bayern Munchen yang merupakan klubnya pada awal 2017, dan tempat di mana sang pemain gagal bersinar selama semusim kompetisi. Namun, lingkungan Bayern saat itu dan sekarang jelas berbeda.

Musim ini Bayern Munchen benar-benar menjadi klub baru. Kedatangan pelatih anyar, Niko Kovac membuat atmosfer klub berubah drastis. Kovac disebut-sebut mampu memberikan "afeksi" yang tak dapat disumbang pelatih-pelatih lain semasa bersama Sanches.

Pelatih tim reserve Benfica yang menangani Sanches semasa berada di akademi, Helder Cristoavo mengamini argumen tersebut. Cristoavo menyebut bahwa Sanches merupakan pemain muda yang memerlukan afeksi, alias kepedulian dari lingkungan klubnya. Untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya, Sanches perlu diberi perasaan terlibat sebagai bagian dari suatu kelompok.

"Renato memiliki kepercayaan diri tinggi, tapi sebenarnya dia hanya butuh lingkungan positif. Dan dengan pelatih baru Bayern, dia mendapatkan itu sejak hari pertama. Kovac selalu bicara bahwa dia berharap pada Sanches dan menginginkannya jadi bagian tim," ujar Cristoavo.

Gambaran dari awal musim hingga sejauh ini, mengindikasikan performa Sanches bakal kembali melejit. Setelah tampil apik di Piala Eropa 2016, tenggelam bersama Bayern pada musim perdana, terbuang ke Swansea City, dan disingkirkan dari skuat Portugal untuk Piala Dunia, Sanches akhirnya akan benar-benar menjalani karier dengan tujuan jelas.

Musim ini yang diharapkan dari sosok Sanches bukan lagi pembuktian kelayakan. Lebih dari itu, ekspektasi yang ada adalah membawa Bayern Munchen berprestasi di level Eropa, atau setidaknya kembali mendominasi Liga Jerman.

Ganjalannya tak akan mudah, karena hingga Senin (19/11/2018) Bayern dan Sanches masih terpaku di peringkat lima klasemen Liga Jerman. Mereka terpaut tujuh poin dari Dortmund yang tampil sensasional dan bertengger di puncak.

Bisa atau tidaknya Bayern menyalip Dortmund, dan seberapa besar peran Sanches di dalam misi tersebut baru bisa disimpulkan akhir musim nanti.

Baca juga artikel terkait LIGA JERMAN atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan