Menuju konten utama

Mengapa Krzysztof Piatek Lebih Baik dari Lewandowski?

Dalam debutnya, Piatek langsung mencetak empat gol dan hanya butuh waktu dua menit untuk mencetak gol pertama.

Mengapa Krzysztof Piatek Lebih Baik dari Lewandowski?
Krzysztof Piatek Saat Masih Berseragam Genoa. AP Photo/Antonio Calanni

tirto.id - Krzysztof Piatek, penyerang anyar AC Milan, bermain penuh saat AC Milan menang 2-0 atas Napoli pada babak perempat-final Copa Italia di San Siro, Milan, Rabu (30/1/2019) dini hari. Ia tampil brilian dalam laga itu dan berhasil mencetak dua gol kemenangan Milan.

Dua gol Piatek dalam laga itu sangat berkelas, mampu menunjukkan insting seorang predator jempolan di depan gawang lawan.

Gol pertama Piatek, yang terjadi pada menit ke-11, berawal dari umpan direct dari sisi kiri pertahanan Milan. Bola jatuh di belakang garis pertahanan Napoli, dan Piatek menang adu lari melawan pemain bertahan Napoli. Hanya perlu dua sentuhan, Piatek lantas mengalahkan Alex Meret, kiper Napoli, dengan sebuah penyelesaian kelas satu.

Sementara itu, gol kedua Piatek yang terjadi pada menit ke-27 juga berawal serangan yang dibangun dari sisi kiri Milan. Mendapatkan umpan silang, Piatek menerobos pertahanan Napoli sendirian. Sesampainya di kotak penalti, ia sempat mengecoh dua pemain belakang Napoli. Penyerang yang didatangkan Milan dari Genoa dengan harga sebesar 35 juta euro itu kemudian melakukan tembakan menyilang dengan kaki kanan yang, sekali lagi, gagal diselamatkan Meret.

Setelah laga itu, sejumlah media-media Italia kemudian secara kompak memuji penampilan penyerang asal Polandia itu. Ia tampang di halaman depan La Gazette dello Sport serta Corriere dello Sport, dua media olahraga ternama asal Italia. Corriere dello Sport menjulukinya sebagai "Robocoppa", La Gazatte dello Sport secara terang-terangan menyebut Piatek adalah "seorang pria bersenjata milik Milan yang berhasil memikat San Siro."

Yang menarik, saat banyak orang memuji penampilannya malam itu, Piatek tak kaget. Kepada Calciomercato, ia justru mengatakan, "Aku memang mengharapkan malam seperti ini. Aku mengatakan bahwa aku siap dan aku mencetak dua gol, tapi ini hanya sebuah permulaan."

Lebih Baik dari Lewandowski

Dalam salah satu tulisannya di ESPN, James Horncastle, jurnalis sepakbola Italia, mengisahkan Genoa pernah kepincut untuk mendatangkan Robert Lewandowski pada 2010. Gianpiero Gasperini, pelatih Genoa saat itu, bahkan mengakui penyerang asal Polandia itu tinggal selangkah lagi bermain untuk Genoa.

"Pemain Polandia itu [Lewandowski] sudah lolos tes kesehatan dan akan menjadi salah satu tamu saat kami bertanding melawan Sampdoria dalam pertandingan Derby della Lantera," kata Gasperini. "Aku sudah bersalaman dengannya di hotel."

Namun, Lewandowski akhirnya gagal bermain untuk Genoa. Menurut Stefano Capozzuca, Direktur Olahraga Genoa pada saat itu, Enrico Preziosi, Presiden Genoa, adalah penyebabnya.

"Ketika Presiden melihatnya dalam pertandingan derby, ia tak terkesan dengan fisik Lewandowski. Fisiknya kurang meyakinkan dan ia tak terlihat sebagai penyerang tengah klasik."

Lewandowski lantas berlabuh ke Borussia Dortmund. Meski pada musim perdananya hanya mampu mencetak 8 gol di Bundesliga, Lewondowski mampu mencetak 22 gol pada musim keduanya, membuatnya menjadi salah satu paling menjanjikan di Eropa.

Preziosi jelas kecewa dengan keputusannya. Maka, saat ia ditawari untuk mengontrak Piatek pada musim panas 2018, ia tak mau lagi membuat kesalahan: Piatek, yang pada musim sebelumnya berhasil mencetak 21 gol untuk KS Carcovia, dibayar dengan harga sebesar 4,5 juta euro.

Piatek kemudian mencetak 19 untuk Genoa. Belum genap semusim, Milan lalu membayar Piatek dengan harga sebesar 35 juta Euro. Preziosi untung besar. Dan ia tahu bahwa mantan pemainnya itu mempunyai potensi besar untuk tampil lebih hebat dari Lewandowski.

"Jika aku berpikir ke belakang tentang apa yang aku pikirkan soal Lewandowski dan apa yang aku pikirkan tentang Piatek sekarang," kata Preziosi, "Aku hanya bisa mengatakan: Krzysztof lebih berpotensi, dia jauh lebih bagus."

Pemburu Gol di Italia

Menurut catatan Whoscored, selama berada di Italia, Piatek sudah tampil 24 kali dan berhasil mencetak 21 gol di semua kompetisi. Jika golnya dirinci: 19 gol dicetak bersama Genoa dan 2 gol ia cetak bersama AC Milan. Dari jumlah golnya itu, Piatek jelas mampu membuktikan dirinya bukanlah penyerang sembarang. Namun, jika dilihat secara lebih detail, gol-gol Piatek ternyata bisa berbicara lebih jauh lagi.

Setelah mencetak 10 gol dalam pertandingan pra-musim, Piatek menjalani pertandingan resmi pertamanya kala Genoa bertanding melawan Lecce dalam gelaran Copa Italia pada 11 Agustus 2018. Dalam pertandingan debutnya itu, Piatek langsung membuat banyak orang geleng-geleng kepala: ia mencetak empat gol, dan ia hanya butuh waktu dua menit untuk mencetak gol pertamanya.

Lantas, siapa penyerang asing yang mampu mencetak gol debut lebih cepat dari Piatek di Italia?

Luis Vinico, mantan penyerang Napoli pada era 50-an, adalah satu-satunya. Selebihnya, penyerang-penyerang asing terbaik yang pernah bermain di Italia tak ada satu pun yang mampu mencetak gol pertamanya lebih cepat daripada Piatek. George Weah membutuhkan waktu 6 menit, Gabriel Batistuta perlu 72 menit, Ronaldo Luiz Nazario perlu 142 menit, dan Diego Mardona membutuhkan waktu 152 menit.

Rentetan gol Piatek kemudian berlanjut di Serie A Italia. Selama tujuh pekan, Piatek tak pernah berhenti mencetak gol di Serie A. Total, ia mencetak 9 gol dalam 7 pertandingan tersebut.

Lantas Siapa pemain asing yang mampu mendekati catatan Piatek tersebut? Andriy Shevchenko, mantan penyerang AC Milan. Itu pun ia hanya mampu mencetak gol dalam lima pertandingan secara berurutan. Sementara itu, Gabriel Batistuta memang pernah mencetak 11 gol secara berurutan, tapi ia tidak melakukannya sejak pekan pertama liga.

Pada paruh kedua musim ini, catatan mengagumkan Piatek di atas tentu masih bisa berlanjut bersama Milan. Dua golnya ke gawang Napoli adalah pertanda dan apabila penampilannya terus konsisten, Piatek juga berpeluang menjadi top skorer Serie A pada musim perdananya. Terlebih, gol adalah salah satu alasan Piatek bermain sebagai seorang penyerang.

"Aku hanya mempunyai satu target: mencetak gol di dalam setiap pertandingan," tutur Piatek, September 2018.

Baca juga artikel terkait LIGA ITALIA atau tulisan lainnya dari Renalto Setiawan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Renalto Setiawan
Penulis: Renalto Setiawan
Editor: Mufti Sholih