Menuju konten utama

Mendag Prediksi Ekonomi Digital RI Tumbuh 8 Kali Lipat pada 2030

Pada 2030, PDB Indonesia akan tumbuh dari Rp 15.400 triliun hari ini menjadi Rp 24.000 triliun.

Mendag Prediksi Ekonomi Digital RI Tumbuh 8 Kali Lipat pada 2030
Pengunjung mempraktekkan pemanfaatan platform penjualan digital (e-commerce) JD.ID di Paris van Java Mall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/5/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.

tirto.id - Menteri Perdagangan M. Lutfi memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia bisa mencapai 8 kali lipat pada 2030. E-commerce akan memberikan sumbangan terbesar pada ekonomi digital Indonesia.

Lutfi menjelaskan, pada 2030, PDB Indonesia akan tumbuh dari Rp 15.400 triliun hari ini menjadi Rp 24.000 triliun.

"Tetapi pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh 8 kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun," kata Lutfi usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi dan jajaran di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/6/2021).

Lutfi menuturkan, sekitar Rp1.900 triliun dari total Rp4.531 triliun atau 34 persen akan berasal dari e-Commerce. Sumbangan kedua berasal dari B2B business yang mencapai Rp763T atau 13 persen, health tech mencapai Rp471,6T atau 8 persen dari pertumbuhan ekonomi.

"Ini adalah bagian-bagian yang kita bicarakan bahwa e-commerce kita memiliki level playing field yang sangat besar. Online travel dengan Rp575 triliun. Online media juga dengan Rp 191 triliun. Ride hailing seperti Gojek dan Grab dengan Rp 401 triliun pada 2030. Dan Fintech juga akan begitu," katanya.

Meski pertumbuhannya bakal pesat, akan tetapi Lutfhi menyadari ekonomi Indonesia sedang mengalami S-curve di bagian bawah. Indonesia juga memerlukan beragam perbaikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sepert infrastruktur telekomunikasi, perlindungan konsumen di era digital, sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus di bidang teknologi, hingga mengembangkan ekosistem digital itu sendiri.

Lutfi menambahkan potensi ekonomi digital juga harus diperluas pada sejumlah sektor industri di Tanah Air. Jika hal tersebut terus dilakukan, ekonomi digital dapat terus tumbuh sesuai dengan yang diharapkan ke depannya.

"Kita juga sadar bahwa meski ekonomi digital kita empat persen pada hari ini, tetapi jumlah partisipasi, contohnya, dalam industri makanan dan minuman hari ini yang kita mempunyai besaran Rp3.669 triliun, dilayani oleh ekonomi digital baru Rp18 triliun," ujar Lutfi.

Lutfi menuturkan, langkah pemerintah dalam hilirasi ekonomi digital akan menyasar pada sejumlah sektor seperti penerapan teknologi 5G, rantai blok (blockchain), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan komputasi awan (cloud computing).

"Kita berharap ekonomi digital ini akan memperbaiki pertumbuhan Indonesia paling tidak dalam sektor logistik dan industri. Kalau kita lihat bahwa target sektor logistik kita yang akan tumbuh dari 23 persen ongkos pada hari ini menjadi 17 persen, dengan adanya ekonomi digital ini perbaikan pada logistiknya akan jauh lebih baik," kata Lutfi.

Baca juga artikel terkait EKONOMI DIGITAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti