Menuju konten utama

Mendag Perkecil Defisit Perdagangan dengan Argentina

Menteri Perdagangan berencana meningkatkan volume perdagangan dengan Argentina untuk memperluas pasar ekspor.

Mendag Perkecil Defisit Perdagangan dengan Argentina
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito (kiri) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) dan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono (kedua kiri) meninjau stan pameran saat peringatan Hari Konsumen Nasional di halaman Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/3/2019). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pd.

tirto.id - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita tengah berupaya memperlebar pasar ekspor. Menurut dia, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membidik pasar baru negara tujuan ekspor.

"Secara keseluruhan market dunia turun. Kuncinya adalah bagaimana kita membuka pasar baru [ekspor]," jelas dia usai melepas 34 Perwakilan Satgas Pangan Jelang Lebaran di Kementerian Perdagangan, Senin (27/5/2019).

Argentina dibidik jadi negara yang mampu menerima barang dari Indonesia, karena punya hubungan bilateral terkait perdagangan.

Hanya saja selama ini neraca dagang Indonesia-Argentina masih defisit. Barang dari Argentina yang masuk Indoensia lebih banyak dari ekspor Indonesia.

"Kita defisit USD1,2 miliar [dalam perdagangan dengan Argentina]," kata dia.

Kementerian Perdagangan, kata dia, tengah bernegosiasi dengan Argentina untuk meningkatkan serapan barang dari Indonesia.

Enggar juga mengatakan, pernah menyampaikan pernyataan keras kepada Argentina agar meningkatkan penyerapan barang dari Indonesia.

Menurut dia, pernyataan keras terkait ancaman Indonesia akan mencari negara pengganti untuk produk-produk Argentina bila negara tersebut tak mau menyerap produk Indonesia lebih banyak.

"Saya sampaikan, saya terpaksa beli dari tempat lain. Saya bilang, saya akan beli dari Anda tapi Anda juga harus beli dari saya," papar dia.

Dengan upaya tersebut diharapkan bisa menjadi jalan tengah bagi dua negara yang sama-sama terpukul dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.

"Dengan perang dagang mereka terpukul pasti. Sekarang kita buat saja pasar baru. Mari kita bentuk joint working grup [grup kerja sama]," ujar dia.

Baca juga artikel terkait EKSPOR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali