Menuju konten utama

Mendag Janji Tidak akan Impor Beras pada Februari-Maret 2023

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pastikan impor beras tidak akan dilakukan pada masa panen yaitu Februari hingga Maret 2023.

Mendag Janji Tidak akan Impor Beras pada Februari-Maret 2023
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan impor beras sebanyak 500 ribu ton akan tiba pada Januari 2023. Dia berjanji impor tersebut tidak ada berlanjut saat panen raya yaitu pada Februari-Maret 2023 mendatang.

"Impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton itu sampai Januari (2023). Impor 200 ribu ton Desember (2022) tapi baru masuk 70 ribu ton. Akan masuk lagi Januari (2023). Saya bilang sampai Januari. Februari, Maret jangan impor lagi karena mau panen," katanya dikutip dari Antara, Selasa (27/12/2022).

Dia mengklaim menentang keras impor beras. Sebagai anak keluarga petani, dia mengaku telah dua kali menolak rencana impor dalam dua rapat terbatas (ratas) kabinet. Dia menjelaskan penentangan impor didasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyebut adanya surplus beras hingga 7 juta ton. Data tersebut disebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Tetapi, di sisi lain, Perum Bulog mengklaim stok cadangan beras mereka hanya tersisa 500 ribu ton, dari stok ideal 1,2 juta ton. Di saat yang bersamaan, harga beras di pasaran juga terus meningkat, bahkan peningkatannya mencapai hampir Rp1.000/kg.

"Beras itu naik Rp100 perak saja pengaruhnya inflasi tinggi sekali. Apalagi naik Rp1.000. Bahkan dari Rp1.000 itu Pak Harto jatuh. Jadi kalau beras itu menyangkut hajat hidup orang banyak, sangat strategis," bebernya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Presiden Joko Widodo juga memerintahkan Bulog untuk segera menyerap pasokan beras di lapangan bersama Mendag dan Mentan. Sayangnya, meski aturannya berhasil diubah karena Bulog kini bisa membeli dengan harga maksimal alih-alih harga minimal seperti sebelumnya, pemerintah tidak menemukan pasokan beras untuk dibeli.

"Kita carilah beras, beli Rp10 ribu/kg, tidak ada juga. Itu sudah minggu kedua. Mau beli gabah Rp6 ribu/kg juga tidak ada karena belum panen, mana ada gabah. (Harga) beras masih naik terus karena orang tahu stok Bulog sedikit, confidence (kepercayaan) pasar terganggu," ungkapnya.

Dia menjelaskan di tengah kondisi harga beras semakin tinggi dan pasokan yang tidak kunjung pada akhirnya Jokowi memutuskan impor beras.

"Akhirnya satu bulan mencari beras tidak ada, Bulog harus operasi pasar, tinggal 300 ribu stoknya. Akhirnya diputuskanlah kepada Mendag, impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton beras sampai Januari 2023," imbuhnya.

Zulhas menuturkan telah meminta Bulog untuk menghabiskan pasokan mereka untuk operasi pasar. Itu dilakukan guna menekan kenaikan harga beras yang hingga saat ini masih cenderung naik. Permintaan itu disampaikan lantaran pasokan beras impor akan segera datang.

"Kita minta Bulog agar berasnya dihabiskan saja untuk operasi pasar agar bisa menekan harga yang sekarang terus masih naik. Masih cenderung naik nih, belum turun-turun harga beras. Saya minta dihabiskan. Toh nanti Februari kan beli. Bulog masih takut-takut karena nggak ada pengalaman kayak kita kan. Kalau kita kan sudah biasa pertarungan lapangan, jadi biasa," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait IMPOR BERAS 2022 atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin