Menuju konten utama

Menantu Hendropriyono Jadi KSAD, Menantu Luhut Jadi Danpaspampres

Kenaikan pangkat Maruli Simanjuntak dan Andika Perkasa disebut sebagai faktor balas budi Jokowi kepada Hendro dan Luhut.

Menantu Hendropriyono Jadi KSAD, Menantu Luhut Jadi Danpaspampres
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Jefri Tarigan/wsj/2018.

tirto.id - Menantu para pendukung Presiden Jokowi pada 2014 di tubuh TNI mulai menduduki sejumlah kursi strategis. Setelah menantu Jenderal (Hor) Hendropriyono, Jenderal TNI Andika Perkasa, dilantik sebagai KSAD, menantu Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Brigjen Maruli Simanjuntak langsung dirotasi dari kursi Kasdam IV/Diponegoro menjadi Komandan Pasukan Pengawal Presiden (Danpaspampres).

Pemerhati militer Aris Santoso berpendapat, kenaikan jabatan menantu Hendropriyono dan Luhut akibat faktor politik. Menurut Aris, kedua mantan Jenderal itu sedang menggunakan kekuasaan untuk menaikkan posisi para menantunya di internal militer.

"Jokowi enggak bisa apa-apa terhadap Hendro sama Luhut. Semacam hutang budi mungkin karena kemarin mesti ada balasannya," kata Aris kepada Tirto, Jumat (30/11/2018).

Aris menyebut, Jokowi tidak mempunyai kemampuan untuk mengontrol militer. Luhut dan Hendro menggunakan momen tersebut untuk menaikkan pangkat para menantu mereka. Dengan kekuasaan tersebut, mereka berusaha menguasai kembali TNI. Dalam kasus penempatan Maruli, Luhut disebut sedang "meminjam" tangan Jokowi untuk kepentingan tersebut.

Aris menyebut, upaya pergeseran personel TNI berdasarkan motif politik sudah lumrah terjadi. Ia menerangkan, rotasi berdasarkan rezim sudah terjadi sejak zaman Soeharto. Akan tetapi, Aris melihat rotasi berhubungan dengan rezim berkuasa di era Jokowi cukup kuat.

Salah satu rotasi yang juga berkaitan dengan politik adalah rotasi Brigjen M.Fajar, adik Kadivhubinter Polri Brigjen Krisna Mukti. Menurut Aris, kenaikan pangkat Fajar diduga berafiliasi dengan langkah politik sang ayah yang dekat dengan Jokowi.

Meskipun sama-sama moncer, karir Maruli mungkin tidak akan sama dengan Andika. Maruli yang kini duduk di kursi Danpaspampres seperti Andika sulit menduduki kursi bintang 3 seperti Pangkostrad. Ia menilai, keyakinan Maruli yang berbeda dengan mayoritas akan menyulitkannya naik jabatan strategis.

Di sisi lain, Andika akan lebih dari sekadar KSAD. Ia berpotensi menggantikan Hadi sebagai Panglima TNI."Tapi dengan catatan Jokowi menang periode kedua. Kalau enggak dia hangus semua. Kalau Prabowo menang dia enggak mau pakai Hadi maupun (Andika) ganti semua," kata Aris.

Baca juga artikel terkait ROTASI JABATAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yandri Daniel Damaledo